Biang Kerok Gagalnya Pink Spiders Jadi Juara, Pelatih Sebut Cuma Idola Megawati yang Tampil Bagus
Pevoli Korea, Kim Yeon-koung selebrasi bersama timnya Incheon Heungkuk Life Pink Spiders setelah mengalahkan Gimcheon Korea Expressway Hi-Pass. Pelatih Pink Spiders Marcello Abbondanza mengungkap biang kerok kegagalan timnya meraih juara Liga Voli Korea Selatan. 
09:30
2 April 2024

Biang Kerok Gagalnya Pink Spiders Jadi Juara, Pelatih Sebut Cuma Idola Megawati yang Tampil Bagus

Pelatih Pink Spiders, Marcello Abbondanza mengungkap biang kerok kegagalan timnya meraih juara Liga Voli Korea Selatan.

Pink Spider kembali gagal menjadi juara Liga Voli Korea Selatan dan harus rela menjadi runner up dua tahun beruntun.

Tim yang dikapteni Ratu Voli Korea, Kim Yeon-koung, kalah tiga kali di partai final dari Hyundai Hillstate pada Senin (1/4/2024).

Tiga laga diakhiri dengan skor identik 3-2. Ini adalah kegagalan kedua secara beruntun setelah musim lalu mereka juga kalah di partai final dari Hi Pass.

Musim lalu, Pink Spiders sempat menang di laga pertama dan kedua, namun secara mengejutkan menelan kekalahan di tiga laga setelahnya.

Kekalahan itu membuat pelatih Pink Spiders Marcello Abbondanza kecewa berat. Ia mengungkap beberapa faktor yang membuat timnya kembali gagal juara.

Menurutnya, para pemainnya tidak menunjukkan perubahan yang baik di musim ini. Dan di laga final, hanya segelintir pemain yang memiliki etos dan keinginan kuat menjadi juara.

Baca juga: Hasil Final Liga Voli Korea: Hyundai Hillstate Juara! Pink Spiders Dibungkam Yang Hyo-jin Cs 2-3

Pelatih asal Italia itu mencatut nama kapten tim Kim Yeon-koung yang merupakan idola Megawati Hangestri Pertiwi.

Abbondanza menilai, hanya Kim Yeon-koung yang tampil dalam performa top bersama middle blocker Kim Su-ji.

"Sungguh mengecewakan karena tidak banyak pemain di tim yang ingin berkembang atau berubah atau mencoba sesuatu yang berbeda dari yang saya harapkan," kata Abbondanza, dikutip dari Xports News.

"Ketika saya datang ke tim ini sebagai pelatih asing, saya mencoba membuat melakukan perubahan dengan mengenalkan dan mencoba hal-hal baru, namun hasilnya mengecewakan. Saya masih kecewa karena usaha itu tidak berjalan," ujarnya.

"Saya tidak berpikir kurangnya pertumbuhan atau perubahan hanya karena usia. (Veteran) Kim Yeon-kyung dan Kim Su-ji telah menunjukkan kemampuan yang cukup untuk (mencoba hal-hal baru)."

"Yang mengejutkan, beberapa pemain seperti Do Soo-bin dan Park Soo-yeon tidak melakukannya dengan baik."

"Kami mencoba melakukan perubahan, dan kami menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa, namun tim secara keseluruhan tidak banyak berubah. Saya tekankan aspek mentalnya. Itu tidak bergerak ke arah yang saya inginkan,” katanya dengan menyesal.

Pelatih berusia 53 tahun itu pun merasa hasil runner up yang didapatkan timnya serasa pantas lantaran banyaknya kekurangan di beberapa sektor.

"Saya kira hasil tersebut wajar karena kami tidak berusaha mengembangkan aspek teknis atau mental. Ini sudah terjadi dua tahun berturut-turut, sehingga perlu diperbaiki dan diubah," katanya.

Bagi Kim Yeon-koung, kegagalan mendapatkan trofi juara ini terasa cukup apes baginya.

Impian Kim Yeon-koung untuk menjuarai Liga Voli Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun pupus.

Dilansir News1, terakhir kali pemain yang dijuluki Ratu Voli Korea Selatan ini menjadi juara adalah pada 2008/2009.

Di era itu, penampilan Kim Yeon-koung cukup bersinar. Pemain yang kini berusia 36 tahun itu memang tampil apik di awal karirnya.

Bersama Pink Spiders ia tiga kali juara dalam kurun empat tahun, musim 2005-06, 2006-07, 2008-09.

Setelah itu ia kemudian melanglang buana ke luar Korea, bermain di Liga Jepang, Turki dan China dan mendapatkan berbagai gelar di klub yang dibelanya.

Kim baru kembali Korea pada 2020 dan bergabung lagi dengan Pink Spiders. Ia begitu elu-elukan kala itu.

Hal ini tak lepas dari statusnya sebagai pemain kelas dunia karena pengalamannya di luar negeri.

Pink Spider langsung menjadi kandidat utama untuk meraih gelar. Namun kenyatakan yang terjadi tak sejalan dengan yang diimpikan banyak orang.

Kim Yeon-koung dikalahkan oleh GS Caltex di partai final sehingga harus puas menempati runner up.

Gagal menjadi juara, Kim sempat kembali lagi bermain di China bersama Shanghai Bright Ubest pada 2021/2022.

Ia kembali lagi ke Pink Spider di musim lalu, 2022/2023. Nasib apes lagi-lagi tak mau menjauhi Kim setelah kalah di tiga laga terakhir.

(Tribunnews.com/Tio)

Editor: Dwi Setiawan

Tag:  #biang #kerok #gagalnya #pink #spiders #jadi #juara #pelatih #sebut #cuma #idola #megawati #yang #tampil #bagus

KOMENTAR