Nasib Apes Idola Megawati, Ratu Voli Korea Kembali Gagal Juara Bersama Pink Spiders
Pink Spiders kembali kalah di laga ketiga partai final melawan Hyundai Hillstate di kandang sendiri, Samsan World Gymnasium di Incheon.
Lagi-lagi skor pertandingan berkesudahan secara dramastis 3-2, sama dengan dua laga final sebelumnya.
Di laga ketiga ini, Pink Spiders kalah lewat poin 25-22, 17-25, 25-23, 23-25, 7-15. Di pertandingan kedua mereka takluk 23-25, 25-21, 21-25, 25-17, 15-13. Adapun di laga pertama kalah 18-25, 14-25, 25-20, 25-20, 16-14.
Dengan demikian, secara agregat Pink Spiders kalah 3-0 dari Hyundai Hillstate yang diperkuat pemain Camerun, Laetitia Moma Bassoko.
Hasil ini bak menjadi apes bagi kapten Pink Spiders, Kim Yeon-koung kembali gagal mendapatkan trofi juara.
Alhasil, impian Kim Yeon-koung untuk menjuarai Liga Voli Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun pupus.
Dilansir News1, terakhir kali pemain yang dijuluki Ratu Voli Korea Selatan ini menjadi juara adalah pada 2008-2009.
Di era itu, penampilan Kim Yeon-koung cukup bersinar. Pemain yang kini berusia 36 tahun itu memang tampil apik di awal karirnya.
Bersama Pink Spiders ia tiga kali juara dalam kurun empat tahun, musim 2005-06, 2006-07, 2008-09.
Setelah itu ia kemudian melanglang buana ke luar Korea, bermain di Liga Jepang, Turki dan China dan mendapatkan berbagai gelar di klub yang dibelanya.
Kim baru kembali Korea pada 2020 dan bergabung lagi dengan Pink Spiders. Ia begitu elu-elukan kala itu.
Hal ini tak lepas dari statusnya sebagai pemain kelas dunia karena pengalamannya di luar negeri.
Pink Spider langsung menjadi kandidat utama untuk meraih gelar. Namun kenyatakan yang terjadi tak sejalan dengan yang diimpikan banyak orang.
Kim Yeon-koung dikalahkan oleh GS Caltex di partai final sehingga harus puas menempati runner up.
Gagal menjadi juara, Kim sempat kembali lagi bermain di China bersama Shanghai Bright Ubest pada 2021/2022.
Ia kembali lagi ke Pink Spider di musim lalu, 2022/2023. Nasib apes lagi-lagi tak mau menjauhi Kim.
Pemain yang menjadi idola dari Megawati Hangestri ini sempat menang di laga pertama dan kedua melawan Hi-Pass.
Namun di laga ketiga, keempat dan kelima Pink Spiders secara mengejutkan menelan kekalahan sehingga harus kembali gagal juara.
Dan musim ini, ketika mereka berusaha untuk menang lagi, banyak ahli memperkirakan bahwa Pink Spiders, yang didukung oleh Kim Yeon-koung, akan mengambil alih hegemoni.
Namun hal itu ternyata tak terjadi. Pink Spiders finis di urutan kedua di musim reguler, di bawah Hyundai Hillstate.
Sebelum ke partai final, mereka menang atas Red Sparks 2-1. Namun di laga final, mereka kalah tiga kali dari Hyundai Hillstate.
Apesnya, tiga laga itu dilalui dengan laga yang cukup menguras fisik sampai lima set dan akhirnya kalah dengan skor identik.
Di musim lalu, Kim masih mendapatkan penghargaan sebagai MVP, best spiker dan juga best outside hitter.
Pada 2020, lebih baik lagi dengan tiga penghargaan individu seperti disebut diatas, plus juga sebagai best server.
Namun di musim ini ia sama sekali tak mendapatkan penghargaan individu satu pun, menunjukkan nasib yang benar-benar apes dan ngenes.
Megawati Hangestri (kiri) dan Kim Yeon-koung (kanan) jual beli serangan pada pertandingan Liga Voli Korea Selatan putri antara Red Sparks melawan Pink Spiders, Minggu (24/12/2023). (Kolase Tribunnews)(Tribunnews.com/Tio)
Tag: #nasib #apes #idola #megawati #ratu #voli #korea #kembali #gagal #juara #bersama #pink #spiders