Terselip Ketakutan Jumpa Tim Megawati di Play-off, Pelatih Pink Spiders Meminta Maaf
Pink Spiders sedang berada dalam situasi harap-harap cemas meski mereka berhasil mengamankan tiga poin pada laga terakhir di musim reguler.
Kampiun Liga Voli Putri Korea empat kali itu berhasil mengalahkan GS Caltex Seoul KIXX pada laga yang digelar di Samsan World Gymnasium, Incheon, Korea Selatan, Jumat (15/3/2024).
Kemenangan meyakinkan tiga set tanpa balas diraih dengan skor 25-17, 25-16, 25-18.
Selebrasi para pemain Pink Spiders ketika berhadapan dengan Hyundai Hillstate di Liga Voli Korea, Senin (12/2/2024). (Instagram @hkpinkspiders)Hasil tersebut membuat tim yang keluar sebagai runner-up dalam dua edisi beruntun Liga Voli Korea itu sementara menduduki peringkat pertama dengan keunggulan dua poin.
Pink Spiders mengoleksi 79 poin dengan 28 kemenangan, sedangkan Suwon Hyundai E&C Hillstate dengan 77 poin namun menyisakan satu laga lagi.
Artinya, pelatih asal Italia itu meminta anak asuhnya hanya untuk berdoa dengan menyaksikan laga terakhir rival terdekat mereka.
Hyundai Hillstate akan melawat ke markas Gwangju AI Peppers Savings Bank pada Sabtu (16/3/2024) hari ini.
Posisi pertama Pink Spiders tidak akan tergeser jika AI Peppers berhasil mencuri satu poin dari Hyundai Hillstate atau membuat laga berlangsung sampai lima set penuh.
Poster kedatangan Red Sparks ke Indonesia (Instagram resmi @lpduk.id)Namun jika Hyundai Hillstate menang 3-0/3-1, maka dipastikan Pink Spiders menjadi lawan Red Sparks di babak semifinal play-off.
"Bahagia, jelas karena kami meraih tiga poin. Kami harus menonton pertandingan besok (hari ini-red)," kata Abbondanza, dikutip dari laman TheSpike.
"Kami memiliki hari libur besok. Saya tidak akan menonton bersama para pemain, tetapi mereka akan menonton pertandingan (Hillstate vs Peppers) sendiri," kata pelatih berkebangsaan Italia ini.
"Jika Pepper Savings Bank mendapatkan satu poin, kami mungkin akan libur beberapa hari."
"Jika tidak, kami akan menghadapi pertandingan play-off enam hari lagi. Kami hanya akan memiliki satu hari libur," ujar Abbondanza.
Namun jika pada akhirnya Pink Spiders harus berjuang di babak play-off dengan bertemu Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Pelatih berkepala plontos itu merasa berdosa terhadap pemainnya, terutama Kim Yeon-koung yang tenaganya selalu diforsir hampir di setiap pertandingan.
Ketakutan yang dimiliki pelatih Pink Spiders terletak kepada harus memaksakan pemain pilarnya kembali berjuang ekstra keras demi meraih tiket ke final.
Pertandingan di babak semifinal play-off musim ini menggunakan sistem best of three, di mana pertandingan akan berlangsung pada tanggal 22, 24 dan 26 Maret. Di mana hanya ada jeda satu hari.
Artinya kondisi fisik tim Kim Yeon-koung benar-benar harus prima. Apalagi melawan Megawati Hangestri dkk jelas bukan perkara yang muda.
"Ketika Anda sampai di postseason, ada tuntutan emosional dan fisik," kata Abondanza.
"Semua tim mengalaminya. Cedera itu sendiri sangat berpengaruh."
"Saya rasa saya harus meminta maaf kepada Kim Yeon-kyung karena tidak dapat mengistirahatkannya bahkan satu set," ujar Abbondanza.
Tentu saja, tim yang mengakhiri musim reguler di peringkat pertama klasemen akan sangat diuntungkan karena akan mendapatkan waktu istirahat sekitar 10 hari lebih sebelum memainkan laga final mulai Kamis (28/3/2024).
Meski begitu, Kim Yeon-koung yang juga hadir di ruang konferensi pers mengatakan bahwa apa yang dilakukannya sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pemain.
"Apakah hanya itu yang bisa kamu lakukan?" kata Kim melemparkan candaan.
"Terserah saya untuk menanggungnya. Saya akan bertanggung jawab dan menyelesaikan musim ini dengan baik," pungkas atlet berusia 36 tahun itu.
(Tribunnews.com/Giri)
Tag: #terselip #ketakutan #jumpa #megawati #play #pelatih #pink #spiders #meminta #maaf