Hari Sumpah Pemuda 2024: Rizki Juniansyah, Lifter Muda Asal Serang Banten yang Meraih Emas Olimpiade di Usia 21 Tahun
Lifter putra Rizki Juniansyah usai mengikuti acara penyerahan bonus pada kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 di Istana Negara Jakarta (15/8/2024). (Fedrik Tarigan/Jawa Pos)
06:21
28 Oktober 2024

Hari Sumpah Pemuda 2024: Rizki Juniansyah, Lifter Muda Asal Serang Banten yang Meraih Emas Olimpiade di Usia 21 Tahun

Rizki Juniansyah membuktikan bahwa usia hanyalah angka dan siapapun mampu berprestasi tanpa memandang umur. Lifter asal Serang, Banten, itu sukses meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 di usianya yang masih 21 tahun.

Kijun, sapaan akrab Rizki Juniansyah, berhasil menyabet medali emas kelas 73 kilogram setelah menyelesaikan angkatan dengan total berat 354 kg. Terdiri dari angkatan snatch 155 kg dan clean and jerk 199 kg. 

Total angkatan Kijun delapan kg lebih berat daripada lifter Thailand, Weeraphon Wichuma yang meraih medali perak dengan catatan 346 kg (snatch 148 kg dan clean and jerk 198 kg). 

Rizki Juniansyah mengukir sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade. Dia juga mencatatkan namanya sebagai pemegang Olympic Record untuk clean and jerk dengan angkatan 199 kg.

Keberhasilan Rizki Juniansyah meraih emas bukan hanya mengguncang publik Indonesia, tapi dunia. Sebab dia mampu melakukannya di usia 21 tahun, umur yang sangat muda untuk seorang lifter.

Tapi jika menilik latar belakang Rizki Juniansyah lebih dalam, medali emas yang didapat tak begitu mengherankan. Pasalnya, dia memang memiliki keluarga berlatar belakang atlet, khususnya angkat besi.

Rizki Juniansyah lahir di Serang, Banten pada 17 Juni 2003. Ayahnya, Mohammad Yasin merupakan mantan atlet angkat besi nasional dan pernah berprestasi di SEA Games 1983–1993. Sementara ibunya, Yeni Rohaeni, merupakan atlet angkat besi dari Provinsi Banten.

Selain itu, Rizki Juniansyah memiliki dua kakak yang juga menekuni angkat besi. Yakni Randy Maulida Yasin dan Riska Anjani Yasin. Kijun mulai mengenal olahraga tersebut saat kelas 4 SD dan kemudian berlatih bersama kakak-kakaknya di sasana milik ayahnya di rumah.

"Dari kecil aku suka iseng angkat-angkat besi di rumah. Aku juga terinspirasi oleh Ayah dan kakakku yang juga atlet angkat besi. Aku mulai berlatih dari umur tujuh tahun," kata Rizki dalam sebuah wawancara usai meraih emas Olimpiade Paris 2024.

"Tujuanku di angkat besi ingin membuktikan, karena meski dianggap kurang populer, tapi di berbagai kejuaraan dan olimpiade sering menyumbang medali. Baik perunggu, perak, dan sekarang emas,” ucap Rizki Juniansyah.

Keluarga lifter Rizki Juniansyah kian komplet pada 2012. Sang kakak, Riska resmi menikah dengan Triyatno, lifter yang meraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan perak Olimpiade London 2012.

Lingkungan yang mendukung itu pun tak disia-siakan oleh Rizki Juniansyah. Dia terus berlatih dengan giat dan tekun untuk mewujudkan mimpi-mimpinya di cabor angkat besi.

Kijun serius dan berhasil memenangkan medali pada beberapa kejuaraan daerah, yaitu PPLP 2018, Popda, Porprov, dan PON.

Tak cuma tingkat nasional, prestasi Rizki Juniansyah berlanjut di kancah internasional. Semua dimulai dengan meraih medali emas Asian Youth Championship 2020 saat masih remaja.

Setelah itu, medali demi medali terus didapat, termasuk emas Kejuaraan Dunia Junior 2021 dan 2022, serta emas Kejuaraan Asia Junior 2022.

Rizki Juniansyah mulai masuk level senior pada tahun lalu. Gebrakan pun dilakukan dengan meraih emas SEA Game Phnom Penh 2023 di Kamboja untuk kelas 73 kg.

Setahun berselang, dia berhasil lolos dalam kualifikasi Olimpiade Paris 2024 setelah menjuarai ajang IWF World Cup 2024 yang diadakan di Phuket, Thailand, pada tanggal 4 April 2024 lalu. 

Dalam ajang tersebut, Rizki Juniansyah mengangkat beban snatch 165 kg dan clean and jerk 201 kg, sehingga mencatat total 365 kg yang saat ini tercatat sebagai rekor dunia.

Saat itu kehebohan terjadi karena Rizki Juniansyah juga berhasil mengalahkan seniornya, Rahmat Erwin Abdullah. Karena saat itu keduanya turun di kelas yang sama, 73 kg.

Bagi Rizki Juniansyah, prestasi-prestasi itu sangat membanggakan. Apalagi saat meraih emas Olimpiade Paris 2024. "Memenangkan medali emas rasanya seperti mimpi yang menjadi nyata," katanya.

"Saya tidak akan berhasil tanpa dukungan yang luar biasa terutama dari keluarga saya, pelatih, dan teman-teman saya. Yang telah mendukung bahkan sebelum saya dinyatakan lolos untuk bertanding di Olimpiade,” tambah Kijun.

Setelah meraih emas di usia muda, Rizki Juniansyah mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai pihak. Dia pun kini memiliki niat baik untuk mempergunakan bonus yang didapat dengan tujuan mulia, yakni membangun sasana sendiri.

"Sekarang aku ingin membangun sasana di rumahku untuk melatih anak-anak yang juga ingin menjadi atlet angkat besi. Aku ingin ada Rizki-Rizki yang lain nantinya, yang bisa bertanding ke tingkat nasional dan internasional,” tegas Rizki.

Keberhasilan Rizki Juniansyah pun mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Banten. Dia diarak keliling Serang, kampung halamannya untuk memperkenalkan bahwa Banten punya juara dunia pada 14 Agustus lalu.

Penjabat Gubernur Banten saat itu, Al Muktabar berharap Kijun dapat menularkan inspirasi pada generasi muda di daerahnya.

"Atas prestasi itu, kita berbangga sekali. Dan ini kalau saya lihat tadi anak-anak tadi ada di sepanjang jalan. Mudah-mudahan ini menginspirasi generasi muda ke depan," katanya.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #hari #sumpah #pemuda #2024 #rizki #juniansyah #lifter #muda #asal #serang #banten #yang #meraih #emas #olimpiade #usia #tahun

KOMENTAR