Kisah Imam Teguh Santoso, Pelatih Bulu Tangkis Indonesia yang Bawa Finlandia Lolos Olimpiade
Pelatih bulu tangkis Indonesia tersebar di berbagai penjuru dunia. Bahkan ada yang sampai ke "ujung dunia" yakni Finlandia. Dia adalah Imam Teguh Santoso.
Sidiq Prasetyo, Surabaya
FINLANDIA bukan negara yang dekat dari Indonesia. Naik pesawat terbang ditempuh selama 18 jam. Namun, itu dilakoni oleh Imam Teguh Santoso.
Dia menjadi pelatih di ESB Espoon Sulkapallo Badminton, salah satu club di Kota Espoo. "Kota Espoo berbatasan langsung dengan ibu kota Helsinki," ungkap Imam.
Dia sudah sejak 2009 atau 15 tahun menjadi pelatih di Finlandia. Menariknya, ESB Espoon Sulkapallo menjadi satu-satunya klub yang dilatih oleh lelaki kelahiran 1974 itu.
"Saya bisa ke Finlandia setelah mendapat tawaran melatih dari Hanny Setiyani. Dia putri dari Pak Atiek Jauhari," ungkap Imam.
Atiek merupakan salah satu pelatih legendaris di Pelatnas PBSI di era 1980-1990-an. Tawaran Hanny langsung diterima.
"Sebelum ke Finlandia sempat ada tawaran melatih beberapa negara, salah satunya ke Turki. Tawaran itu saya tolak karena belum siap," katanya.
Padahal, ilmu bulu tangkis Imam bisa dikatakan lebih dari cukup. Dia pernah bergabung di klub Tangkas Jakarta dan juga pernah menjadi lawan tanding pebulu tangkis Pelatnas Cipayung.
"1983 akhir sampai 1989, saya berlatih di Tangkis. Saya berhenti karena liver selama setahun," papar Imam.
Untuk memulihkan kemampuan usai sakit, Imam sempat pindah ke klub kecil. Ternyata itu membuatnya masuk Puslatda DKI 190-1991.
Sebuah peristiwa membuat Imam bisa masuk ke Pelatnas PBSI. "Awalnya nggak sengaja, saya main-main nonton Pelatnas latihan di GOR Asia Afrika. Pada saat nonton ada teman saya yang menawarkan untuk jadi sparring tunggal putri," jelas Imam.
Saat itu, Liang Chiu Shia pelatih tunggal putri butuh satu orang sparring. Diperkenalkanlah, Imam saat itu.
"Setelah di perkenalkan, dimintalah datang keesokan harinya untuk test. Akhirnya, saya diterima dan lanjut ke Pelatnas Cipayung sampai 2002."
Pengalaman selama di Pelatnas PBSI itu juga menambah ilmu bulu tangkisnya. Itu sangat membantunya ketika dua kali berjasa membawa pebulu tangkis Finlandia lolos di dua olimpiade terakhir, 2016 Rio de Janeiro, Brasil, dan Tokyo 2020. Yakni Nanna Vainio di tunggal putri serta Kalle Koljonen di nomor yang sama.
"Tapi untuk Olimpiade Paris 2024 ini, saya kembali ke klub. Saya tidak lagi menangani Tim Nasional Finlandia," tandasnya. (*)
Tag: #kisah #imam #teguh #santoso #pelatih #bulu #tangkis #indonesia #yang #bawa #finlandia #lolos #olimpiade