Alasan Gattuso Terima Tawaran Latih Timnas Italia di Tengah Pro dan Kontra
Gennaro Gattuso (kanan) terlihat sedih setelah kalah usai pertandingan sepak bola Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia vs Norwegia, di Stadion San Siro, di Milan, pada 16 November 2025. (Foto oleh Stefano RELLANDINI / AFP)(AFP/STEFANO RELLANDINI)
04:33
24 Desember 2025

Alasan Gattuso Terima Tawaran Latih Timnas Italia di Tengah Pro dan Kontra

Pelatih Timnas Italia, Gennaro Gattuso menceritakan alasan di balik keputusannya menerima pinangan dari Timnas Italia meski terancam tak lolos ke Piala Dunia 2026.

Dalam wawancaranya dengan Vivo Azzurro yang dimuat media Italia CT Gattuso, mantan pemain AC Milan itu mengaku beruntung bisa melatih Timnas Italia.

Gattuso disebut tanpa pikir panjang mengambil tawaran tersebut meski diterpa sejumlah kabar pro dan kontra.

Gattuso menggantikan Luciano Spalletti pada Juni 2026, namun baru melakukan debutnya sebagai pelatih kepala Italia pada September dalam kemenangan 5-0 atas Estonia.

Meski masih memiliki kesempatan melalui jalur playoff, Timnas Italia dihantui pengalaman buruk dalam dua edisi terakhir yang membuat mereka gagal tampil di Piala Dunia.

Gli Azzurri akan menghadapi Irlandia Utara di semifinal playoff Piala Dunia pada Maret 2026 dan akan mengunjungi pemenang antara Wales dan Bosnia dan Herzegovina jika mereka lolos ke Final.

Di bawah komando Gattuso, nasib Timnas Italia di Piala Dunia 2026 akan ditentukan pada tahun depan.

Pelatih kepala timnas Italia Gennaro Gattuso memberi isyarat pada laga Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia dan Israel, di Stadion Bluenergy di Udine, timur laut Italia, pada 14 Oktober 2025.AFP/STEFANO RELLANDINI Pelatih kepala timnas Italia Gennaro Gattuso memberi isyarat pada laga Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Italia dan Israel, di Stadion Bluenergy di Udine, timur laut Italia, pada 14 Oktober 2025.

Merasa Terhomart Dipanggil Italia

Gennaro Gattuso mengaku tidak menyesal mengambil keputusan untuk melatih Timnas Italia. Ia merasa terhormat untuk mewakili negaranya.

“Saya langsung menerima tawaran itu, tanpa memikirkan pro dan kontranya. Saya menerimanya, dan saya tidak menyesalinya. Saya mewakili negara saya, dan saya merasa terhormat,” ujar Gattuso.

“Saya mendapat kesempatan untuk melatih tim nasional Italia, dan saya pikir jutaan orang ingin berada di posisi saya." 

Gattuso sadar jika ada tanggung jawab besar yang harus ia ambil di balik keputusan untuk melatih Gli Azzurri.

Namun ia tak patah arang dan menilai jika pengalamannya di masa lalu bisa membantu memberikan hasil terbaik bersama negaranya.

"Saya memiliki tanggung jawab yang besar, tetapi saya juga pernah merasakannya ketika berusia 12 tahun dan pergi ke Perugia. Saya berada di sebuah ruangan, berpikir bahwa saya tidak bisa pulang, atau saya akan gagal." 

"Saya telah menghadapi tekanan sepanjang hidup saya. Saya berharap dapat memberikan yang terbaik bersama anak-anak didik saya dan memberikan kegembiraan yang besar bagi seluruh negeri,” jelasnya.

Terinspirasi Marcello Lippi

Gattuso menjadi bagian dari kesuksesan Timnas Italia saat berhasil merengkuh gelar juara dunia 2006 di bawah asuhan Marcello Lippi.

Tak heran jika ia mengaku jika Lippi masih menjadi panutannya saat ini ketika melatih.

“Sejak saya menjadi pelatih Italia, saya hanya meniru apa yang telah dia lakukan."

“Untuk bersikap jujur dan konsisten, hanya ada satu cara jika Anda ingin membangun sebuah tim. Berikan kepercayaan ekstra kepada pemain ketika dia sedikit kesulitan dan cobalah untuk membantunya. Memberikan rasa memiliki. Dia adalah seorang ahli dalam hal ini," katanya.

Setelah absen pada dua edisi terakhir, Gattuso termotivasi untuk kembali membawa Italia ke habitat aslinya di panggung Piala Dunia.

“Obsesi saya adalah untuk pergi ke Piala Dunia, kembali ke tempat yang pernah kami tempati selama bertahun-tahun, bahkan sebagai protagonis. Kita harus menginginkannya dengan segala cara dan jangan melihat hantu setelah kesulitan pertama,” lanjut Gattuso.

Statistik Gattuso bersama Italia sebenarnya cukup baik dengan memenangkan lima dari enam pertandingan pertamanya sebagai pelatih Italia.

Ia pun menghargai perjuangan para pemainnya meski pada laga terakhir melawan Norwegia harus tumbang 1-4 di kandang sendiri.

“Para pemain memberikan yang terbaik di setiap pertandingan, kecuali pertandingan terakhir [melawan Norwegia], di mana kami melakukan kesalahan di babak kedua. Tim selalu siap, dan saya melihat sikap positif, mentalitas, dan rasa kebersamaan yang kuat,” katanya.

Tag:  #alasan #gattuso #terima #tawaran #latih #timnas #italia #tengah #kontra

KOMENTAR