Ketum FFI: Futsal Tak Perlu Dibandingkan dengan Sepak Bola
- Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI), Michael Victor Sianipar, memberikan tanggapan terkait prestasi luar biasa Timnas Futsal Indonesia di SEA Games 2025 yang berbanding terbalik dengan kegagalan tim sepak bola yang tak berhasil lolos dari grup.
Michael Sianipar dengan tegas tidak sepakat kepada mereka yang membandingkan pencapaian Timnas Futsal Indonesia dengan nasib yang menimpa Timnas U22 Indonesia.
Pencapaian Timnas Futsal Indonesia memang historis di mana tim putra berhasil meraih medali emas untuk kali pertama sepanjang sejarah dan tim putri mendapatkan medali perak di SEA Games 2025.
Hal ini kontras dengan nasib Timnas U22 Indonesia yang bahkan tidak berhasil melangkah keluar dari fase grup meskipun datang dengan status juara bertahan dan menderita kekalahan dari Filipina untuk kali pertama sepanjang sejarah di SEA Games.
"Perlu diluruskan dan perlu dijelaskan juga kepada teman-teman media yang hadir, bahwa saya di sini berbicara dengan kapasitas tentang futsal," ujar Michael dikutip dari BolaSport.com.
Tantangan Berbeda antara Sepak Bola dan Futsal
Michael menekankan bahwa sepak bola memiliki tantangan tersendiri yang berbeda dari futsal.
"Menurut saya sepak bola punya kompleksitasnya tersendiri, punya kerumitannya tersendiri, dan saya juga tidak ingin sebenarnya menyerepet atau dibanding-bandingkan karena ini adalah dua hal yang kompleksitasnya, kerumitannya berbeda," tambahnya.
Pernyataan tegas dari Michael muncul di tengah perbincangan publik di media sosial yang mengamati kinerja Hector Souto, yang harus dijaga oleh federasi.
Banyak netizen menyampaikan kekhawatiran agar Hector Souto tidak mengalami nasib sama dengan Shin Tae-yong yang dipecat saat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Publik masih memiliki trauma akibat pemecatan pelatih asal Korea Selatan tersebut saat sedang berjuang di babak kualifikasi.
Pelatih timnas Indonesia asal Belanda, Patrick Kluivert.
Shin Tae-yong kemudian digantikan oleh Patrick Kluivert yang gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 setelah tidak mampu bersaing dengan Arab Saudi dan Irak.
Dengan prestasi gemilang Hector Souto, masyarakat tidak ingin kejadian serupa terulang di futsal.
Namun, Michael, yang juga menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Perindo, tetap menolak untuk membenturkan futsal dengan PSSI.
"Saya sekali lagi tidak ingin dibentur-benturkan, karena saya tahu kalau bicara hal-hal seperti ini jadi sensitif," tegasnya dalam konferensi pers.
FFI Tak Ingin Dipertentangkan dengan PSSI
Michael juga berharap agar Federasi Futsal Indonesia tidak dipertentangkan dengan PSSI karena kedua organisasi memiliki konteks yang berbeda.
"Saya berharap kami di FFI tidak dibentur-benturkan dengan PSSI karena Pak Erick Thohir adalah mentor saya juga, konteksnya sangat berbeda antara futsal dan sepak bola," jelasnya.
Ketum FFI ingin fokus pada pencapaian dan perjuangan timnas futsal, terutama peran penting Hector Souto dalam kesuksesan tim.
"Saya sangat mengapresiasi perjuangan teman-teman, pelatih kepala, Coach Hector, saya berhubungan baik dengan beliau," ungkap Michael.
Michael juga menekankan komitmen federasi untuk melanjutkan rencana jangka panjang yang telah disusun bersama pelatih asal Spanyol tersebut.
Federasi Futsal Indonesia bertekad untuk menjaga kontrak Hector Souto hingga 2028 sesuai kesepakatan awal.
Rencana besar FFI adalah untuk membawa Timnas Futsal Indonesia lolos ke Piala Dunia Futsal 2028, misi yang dipercayakan kepada Hector Souto.
"Kita di Futsal jalan terus, dengan rancangan yang sudah kita punya. Terima kasih," tutup Michael.
Tag: #ketum #futsal #perlu #dibandingkan #dengan #sepak #bola