Soal Roadmap Timnas Indonesia, Arsitek Sepak Bola Jepang Ingatkan untuk Tak Bangun Istana di Pasir
- Roadmap sepak bola Indonesia yang belakangan bertebaran di media sosial memicu beragam reaksi.
Roadmap alias peta jalan itu menargetkan timnas Indonesia masuk ranking 60-70 besar FIFA pada tahun 2034.
Pada hari Sabtu, 15 November 2025, muncul roadmap berjudul "Proyek 2034: Garuda Membara" yang terdiri dari tiga halaman.
Dokumen ini menjelaskan secara singkat rencana untuk membangun sepak bola di Indonesia.
Dalam peta jalan tersebut, PSSI menegaskan akan "membangun sistem yang terhubung dan generasi baru untuk memposisikan Indonesia sebagai salah satu dari delapan negara terbaik di Asia."
Di halaman kedua, tertera target untuk tetap bertahan di peringkat 80 besar FIFA pada tahun 2030 dan berupaya lolos ke Piala Dunia 2030.
Namun, tampaknya dokumen ini belum sepenuhnya disosialisasikan di kalangan internal PSSI sendiri.
Ketua BTN (Badan Tim Nasional), Sumardji, juga belum tahu menahu tentang roadmap sepak bola Indonesia yang belakangan jadi perbincangan di media sosial.
"Saya belum bisa menjawab dan tidak akan berkomentar terkait hal itu," ungkap Sumardji kepada wartawan di sela-sela latihan Timnas U22 Indonesia di Stadion Madya, Senin (17/11/2025).
"Saya juga belum tahu, karena memang belum diberitahukan," tambahnya.
Roadmap sepak bola Indonesia yang beredar di media sosial memancing beragam reaksi.
Ada yang menilai ntuk sebuah roadmap, isi dokumen yang hanya tiga halaman dianggap sangat minim.
Di media sosial, Tom Byer, seorang pakar pembinaan sepak bola usia muda, juga memberikan kritik tajam kepada PSSI.
Byer, seorang pelatih sepak bola asal Amerika Serikat yang kini tinggal di Jepang.
The New York Times pernah melabeli Tom Byer sebagai "Arsitek sepak bola: pelatih Amerika di balik revolusi teknik Jepang."
Roadmap dan komitmen timnas Indonesia untuk mencapai Proyek Garuda Membara 2034.
Pandangan Tom Byer
Byer menilai roadmap sepak bola Indonesia yang beredar di media sosial seperti membangun istana mainan dari pasir.
"Apa yang sering dilewatkan adalah membangun fondasi yang kuat," tulis Byer di akun media sosial X pribadinya @tomsan106
"Mereka mencoba membangun istana di pasir. Banyak negara selalu berinvestasi di puncak (level tim nasional), tanpa memahami perjalanan dari akar rumput menuju tim nasional."
"Mereka (federasi) selalu yakin bahwa pendekatan top-down adalah cara untuk maju," jelas Byer.
Byer mengingatkan bahwa sebelum PSSI menetapkan target untuk timnas Indonesia, terlebih dahulu harus ada peta jalan untuk memajukan sepak bola di tingkat akar rumput.
Ia juga membagikan rencananya seandainya ia diminta untuk merevolusi sepak bola Indonesia di X.
"Jika Tom Byer memimpin revolusi sepak bola Indonesia, inilah yang akan ia lakukan, semuanya berpusat pada Football Starts at Home," ucap Tom Byer yang juga menuliskan "Bintang masa depan Indonesia lahir di ruang tamu, bukan stadion".
Poin-poin yang dijabarkan oleh Tom Byer adalah sebagai berikut:
- Memberdayakan orang tua sebagai pelatih pertama,
- Menaruh bola di tangan (dan kaki!) setiap anak usia 2–6 tahun
- Meluncurkan program keterampilan berbasis rumah secara nasional
- Membuat konten viral untuk mendorong keluarga bermain bola di rumah
- Membangun budaya bahwa teknik dasar dimulai sebelum masuk klub
- Bekerja sama dengan sekolah untuk memperkuat kebiasaan dari rumah
- Mengukur keberhasilan lewat kemampuan teknik U7, bukan trofi
Tag: #soal #roadmap #timnas #indonesia #arsitek #sepak #bola #jepang #ingatkan #untuk #bangun #istana #pasir