FAM Tanggapi Dokumen Viral Soal Garces: Tidak Adil dan Sangat Merusak
— Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menyebut beredarnya dokumen yang diduga sebagai akta kelahiran kakek bek timnas Malaysia, Facundo Garces, sebagai tuduhan yang “tidak adil” dan “merusak”.
Pernyataan ini muncul di tengah penantian keputusan banding FIFA terkait hukuman terhadap tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia yang terlibat dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen.
Menanggapi laporan yang kembali mempersoalkan kelayakan Garces, Pelaksana Tugas Presiden FAM, Datuk Yusoff Mahadi, mengatakan pihaknya terkejut dengan klaim baru di tengah proses banding yang masih berjalan di FIFA.
“Ini sangat merusak, terutama karena kami masih menunggu keputusan resmi dari FIFA. Kami tidak tahu dari mana informasi ini berasal, dan tidak adil untuk menarik kesimpulan sebelum keputusan diumumkan,” ujar Yusoff kepada media Malaysia, Scoop.
Ia juga meminta publik untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
“Hal seperti ini tidak membantu pemain maupun sepak bola Malaysia,” tambahnya.
Spekulasi baru muncul setelah beredarnya dokumen yang diklaim sebagai akta kelahiran kakek Garces, Carlos Rogelio Fernández, di media sosial.
Dokumen tersebut pertama kali dipublikasikan oleh portal berita Argentina Capital de Noticias, yang menyatakan memperolehnya dari Arsip Nasional Argentina.
Data Resmi Tunjukkan Kakek Garces Lahir di Argentina
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa baik kakek maupun buyut Garces merupakan warga negara Argentina.
Dokumen mencatat Fernández lahir pada 29 Mei 1930 di Santa Fe, Argentina, dengan alamat yang sesuai dengan sistem penomoran jalan di kawasan utara Salvador del Carril pada masa itu.
Pemain naturalisasi Timnas Malaysia, Hector Hevel (nomor 13), merayakan gol bersama rekan-rekannya pada laga Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra Nepal di Stadion Sultan Ibrahim di Johor pada 25 Maret 2025.
FIFA kemudian mengonfirmasi temuan tersebut melalui catatan dari Kantor Catatan Sipil Provinsi Santa Fe. Dalam dokumen resmi tercatat:
“Ny. Sebastiana Justa Fernández, belum menikah, warga Argentina, melaporkan bahwa di rumahnya di Jalan 22, lahir seorang anak laki-laki kulit putih yang diakui sebagai anak kandungnya.”
Catatan ini menegaskan bahwa ibu Fernández—yang merupakan buyut Garces—adalah warga Argentina, sehingga klaim adanya garis keturunan Malaysia dalam silsilah pemain tersebut dinyatakan tidak berdasar.
Garces termasuk di antara tujuh pemain yang diduga memberikan informasi tidak benar atau dipalsukan untuk memenuhi syarat bermain bagi timnas Malaysia.
Keenam pemain lain adalah Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, João Figueiredo, Jon Irazabal, dan Héctor Hevel.
Menunggu Putusan Banding FIFA
Meski terjerat kasus, Garces sempat memberikan tanggapan pada 20 Agustus melalui akun Instagram-nya.
“Itu hanya kesalahan transkripsi. Saya warga Malaysia dari pihak kakek dan bangga bermain untuk negara saya,” tulis bek berusia 26 tahun itu.
Garces, yang kini membela Deportivo Alaves di Liga Spanyol, tampil dalam lima dari 10 laga musim ini dan menjadi salah satu pilar pertahanan tim yang kini menempati peringkat ke-12 klasemen sementara dengan 12 poin.
Pada September lalu, FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM berupa denda sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp1,9 miliar) serta larangan bermain 12 bulan untuk tujuh pemain yang terlibat, termasuk Garcés.
Masing-masing pemain juga dikenai denda sebesar 2.000 franc Swiss.
Keputusan banding atas hukuman tersebut dijadwalkan diumumkan FIFA pada 31 Oktober 2025, yang akan menjadi penentu masa depan para pemain naturalisasi Malaysia di kancah internasional.
Tag: #tanggapi #dokumen #viral #soal #garces #tidak #adil #sangat #merusak