Tiba di Swiss, KOI Siap Perjuangkan Indonesia di Hadapan IOC Buntut Kasus Penolakan Visa Atlet Israel
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari. (NOC Indonesia)
16:55
29 Oktober 2025

Tiba di Swiss, KOI Siap Perjuangkan Indonesia di Hadapan IOC Buntut Kasus Penolakan Visa Atlet Israel

-Rombongan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah tiba di Swiss untuk segera bertemu dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC). Organisasi yang juga bernama NOC Indonesia itu bersiap untuk mengupayakan agar masalah terkait kasus penolakan visa atlet Israel tuntas.

Rombongan KOI ke Swiss dipimpin langsung oleh Ketua Umum Raja Sapta Oktohari. Dia didampingi jajaran pengurusnya, termasuk komite eksekutif (KE) untuk memenuhi panggilan dari IOC.

"Kami juga tentunya akan datang ke kantor IOC, headquarter IOC di Laussanne. Ini akan kita gunakan untuk menjelaskan semua situasi tentang perkembangan olahraga di Indonesia, termasuk gimnastik," kata Raja Sapta Oktohari dalam akun Instagram NOC Indonesia, Rabu (29/10) dini hari WIB. 

KOI sebelumnya diminta untuk datang ke Swiss dan menyambangi kantor IOC di Laussanne untuk membahas langkah Indonesia yang menolak visa para delegasi Israel untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta pada 19-25 Oktober.

Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa KOI akan memberikan penjelasan secara luas terkait kejuaraan tersebut dan pengaruhnya untuk perkembangan gimnastik di Indonesia.

"Bagaimana dukungan pemerintah yang diberikan kepada gimnastik yang sebelumnya belum memiliki fasilitas dan sekarang sudah diberikan fasilitas untuk tempat latihan, pusat latihan," ucap Okto.

"Momen kejuaraan dunia yang dilakukan ini akan mengangkat gimnastik lebih tinggi lagi di Indonesia dan mempopulerkan gimnastik," tambah dia.

Sementara terkait langkah pemerintah Indonesia yang menolak visa para delegasi Israel, Okto juga akan memberikan klarifikasi secara langsung kepada IOC. Dia berharap pertemuan KOI dengan IOC menemui titik terang.

"Kami sekaligus juga mengklarifikasi persepsi mungkin yang harus disamakan antara situasi terkini dengan apa yang dipahami. Mudah-mudahan akan mendapatkan solusi dan kami akan update lagi tentunya setelah pertemuan-pertemuan berikutnya," terang dia.

"Terima kasih kepada semua stakeholder yang memberikan concern terhadap olahraga di Indonesia, sekali lagi pemerintah Indonesia memberikan atensi yang luar biasa dan kami telah terus berkoordinasi dengan pemerintah melalui Menpora," jelas Okto menambahkan.

Selain mengundang KOI, IOC juga sempat memberikan pernyataan berupa rekomendasi kepada para federasi internasional olahraga untuk tak menggelar ajang tingkat dunia di Indonesia. Bahkan, IOC sampai menghentikan komunikasi Indonesia yang berupaya maju untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga sedunia seperti Youth Olympic hingga Olimpiade.

"Mudah-mudahan kita akan mendapatkan titik temu terkait dengan surat terakhir dari IOC yang menyatakan sanksi yang diberikan kepada Indonesia. Kami ingin menggunakan kesempatan ini lebih jauh untuk menjelaskan secara komprehensif dan kami terus akan mendorong prestasi olahraga di kancah-kancah internasional," terang Okto.

Selain menemui IOC, Okto menyebut ada dua agenda lain yang dimiliki KOI. Yakni menghadiri kegiatan yang berkaitan dengan olahraga pencak silat dan menemui sejumlah federasi internasional. 

"Nanti malam akan ada AIMS Dinner, di mana komunitas ini kita perlukan untuk mendorong percepatan pencak silat untuk diakui oleh IOC," kata Okto.

"Selain itu juga ada agenda pertemuan IF-IF yang akan dilaksanakan di Laussanne dan ini akan menjadi kesempatan kita untuk melakukan sosialisasi juga tentu terkait dengan situasi-situasi yang terjadi terkini di Indonesia," ucap Okto.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #tiba #swiss #siap #perjuangkan #indonesia #hadapan #buntut #kasus #penolakan #visa #atlet #israel

KOMENTAR