Tren Timnas Indonesia dan Vietnam Setelah Pisah dengan Pelatih Korsel
Timnas Indonesia kini menghadapi situasi yang mirip dengan Vietnam setelah keduanya berpisah dari pelatih asal Korea Selatan.
PSSI secara resmi mengumumkan perpisahan dengan Patrick Kluivert pada Kamis (16/10/2025) siang WIB, menandai akhir masa kerja singkat pelatih asal Belanda tersebut.
Kondisi ini mengingatkan publik pada Vietnam, yang sebelumnya juga mengalami hal serupa usai berpisah dengan pelatih asal Korea Selatan.
Menariknya, baik Timnas Indonesia maupun Vietnam justru mencapai puncak performa terbaiknya saat ditangani oleh pelatih dari Negeri Ginseng.
Vietnam terlebih dahulu merasakan sentuhan pelatih Korea Selatan lewat Park Hang-seo yang ditunjuk pada 2017.
Di bawah arahannya, Timnas Vietnam berhasil menembus Piala Asia 2019 setelah absen selama 12 tahun.
Dalam turnamen itu, Vietnam tampil mengejutkan dengan melaju hingga perempat final, mengalahkan berbagai tim kuat di Asia.
Tidak hanya di level senior, Park juga membawa tim U-23 Vietnam melangkah ke final Piala Asia U-23 2018, meskipun akhirnya harus mengakui keunggulan Uzbekistan.
Prestasi lainnya adalah keberhasilan membawa Vietnam ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022, serta meraih Piala AFF 2018 dan dua medali emas SEA Games pada 2019 dan 2021.
Namun, setelah Park Hang-seo mundur pada 2023, performa Vietnam menurun tajam.
Penggantinya, Phillipe Troussier, gagal memenuhi ekspektasi meski memiliki reputasi besar setelah membawa Jepang ke babak 16 besar Piala Dunia 2002.
Kekalahan Vietnam dari Timnas Indonesia di kandang sendiri pada 2024 menjadi puncak kekecewaan publik.
Tak lama setelah laga itu, Asosiasi Sepak Bola Vietnam resmi memecat Troussier.
Perjalanan Shin Tae-yong dan Kejayaan Timnas Indonesia
Kisah serupa juga dialami Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong sejak 2019.
Pelatih asal Korea Selatan itu membawa angin segar bagi sepak bola nasional dengan meloloskan skuad Garuda ke Piala Asia setelah absen selama 16 tahun.
Tak hanya di level senior, Shin Tae-yong juga sukses membawa tiga kelompok usia—senior, U-20, dan U-23—menuju putaran final Piala Asia di masing-masing kategori.
Puncak pencapaian terjadi pada Piala Asia U-23 2024, ketika Indonesia hampir lolos ke Olimpiade 2024 setelah mencapai semifinal.
Sayangnya, kekalahan dari Irak di laga perebutan tempat ketiga dan dari Guinea di babak playoff membuat mimpi tersebut pupus.
Pada tahun yang sama, Shin juga mengantarkan Timnas Indonesia ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di fase ini, performa skuad Garuda menuai pujian setelah menahan imbang Arab Saudi, Australia, dan Bahrain di tiga laga pertama, serta mengalahkan Arab Saudi di Jakarta.
Namun, keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong pada pertengahan 2025 justru menimbulkan tanda tanya besar.
Patrick Kluivert, yang kemudian ditunjuk sebagai pengganti, gagal membawa peningkatan performa.
Patrick Kluivert Gagal Penuhi Ekspektasi
Patrick Kluivert diharapkan bisa membawa Timnas Indonesia ke level lebih tinggi, bahkan menembus Piala Dunia 2026.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Eks pemain Barcelona itu terlalu banyak melakukan eksperimen taktik dan menempatkan pemain di posisi yang tidak ideal, membuat permainan Garuda kehilangan arah.
Alih-alih menunjukkan kemajuan, performa Timnas Indonesia di bawah Kluivert justru menurun signifikan.
Hal ini membuat publik menilai bahwa mengganti pelatih Korea Selatan dengan pelatih Eropa belum tentu menjadi solusi terbaik.
Tag: #tren #timnas #indonesia #vietnam #setelah #pisah #dengan #pelatih #korsel