



Marc Marquez dan Pecco Bagnaia Buka Suara! Ducati Lenovo Tak Berdaya di Mandalika 2025
— Marc Marquez dan Francesco 'Pecco' Bagnaia akhirnya angkat bicara setelah penampilan mengecewakan di MotoGP Mandalika 2025, saat kedua pembalap Ducati Lenovo tak berdaya menghadapi sirkuit Indonesia. Insiden dan kecelakaan memaksa mereka gagal menyelesaikan balapan, memicu pertanyaan besar soal performa Ducati di GP Indonesia kali ini.
Marc Marquez lepas start dari baris ketiga dan masuk tikungan pertama di posisi keenam, menunjukkan potensi kuat di awal balapan.
Namun pada tikungan ketujuh insiden tak terduga terjadi ketika Marco Bezzecchi bersenggolan dan memicu kecelakaan hebat yang menghentikan perjuangan Márquez.
Cedera tampak jelas di sisi kanan tubuh Marquez, dan ia menyatakan kemungkinan besar tulang selangka menjadi bagian dari kerusakan.
Sesampainya di Madrid, Márquez sudah menjadwalkan pemeriksaan medis lebih lanjut untuk memastikan tingkat keparahan cedera.
“Saya tentu saja sedih karena cederanya lagi-lagi di sisi kanan – dalam kasus ini, tampaknya tulang selangka. Sekembalinya di Madrid, saya akan menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut untuk memastikan seberapa parah cederanya. Ini balapan, dan hal-hal seperti ini bisa saja terjadi,” ujar Márquez mengenai efek dari insiden tersebut.
Dia juga menambahkan Bezzecchi sudah meminta maaf, dan ia bertekad menjalani proses pemulihan sepenuhnya agar bisa kembali secepat mungkin.
“Marco (Bezzecchi) datang untuk meminta maaf. Saya akan berusaha kembali sesegera mungkin, sambil tetap menjalani proses pemulihan sepenuhnya.”
Sementara itu, Bagnaia memulai di posisi ke-16 dan mencoba mengejar pembalap di depan meski kondisi kurang ideal. Namun pada lap ke-8, ia kehilangan kontrol di tikungan terakhir dan langsung terjatuh dari motornya.
Bagnaia menyebut akhir pekan ini sangat mengecewakan, terutama karena prestasinya di Mandalika sebelumnya selalu cukup menjanjikan.
Ia meminta maaf kepada tim atas kecelakaan yang terjadi dan menyesali usaha kerasnya tak membuahkan hasil.
“Akhir pekan ini sangat mengecewakan, terutama mengingat bagaimana akhir pekan sebelumnya. Trek ini tidak pernah mudah bagi saya, meskipun saya selalu meraih hasil bagus di sini sebelumnya,” ujar Pecco.
“Saya ingin meminta maaf kepada tim atas kecelakaan itu: Saya berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan dari para pembalap di depan, meskipun saya kurang percaya diri.”
Meski kehilangan feeling pada motor, Bagnaia mengaku berusaha keras menutup jarak dengan pembalap di depannya.
Ia berharap tim insinyur dapat menganalisis data balapan untuk mengembalikan kecepatan dan konsistensi mereka di seri berikutnya.
“Sayangnya, kami tidak berhasil mengubah momentum akhir pekan ini, tetapi saya yakin dengan menganalisis data, para teknisi akan menemukan solusi untuk Grand Prix berikutnya sehingga saya dapat bersaing memperebutkan posisi tiga besar di Kejuaraan,” pungkas Pecco.
Dengan kegagalan menyelesaikan GP Indonesia, Ducati Lenovo Team kehilangan kesempatan meraih poin penting di klasemen tim.
Meski demikian, mereka sudah mengunci gelar Tim dan gelar Konstruktor bersama Ducati musim ini.
Marc Márquez, yang sudah dinobatkan sebagai Juara Dunia MotoGP musim ini, kini mengoleksi total 545 poin usai insiden di Mandalika.
Sementara Bagnaia tetap berada di posisi ketiga klasemen sementara, tertinggal 88 poin dari pembalap di posisi kedua, Alex Márquez.
Kegagalan di Mandalika menjadi catatan penting di penghujung musim, terutama saat persaingan perebutan posisi podium sangat ketat.
Kerusakan dan kecelakaan seperti dialami Márquez dan Bagnaia menunjukkan tak ada ruang bagi kesalahan sedikit pun di sirkuit kompetitif seperti Mandalika.
Tim Ducati Lenovo akan segera menatap seri keempat terakhir di Phillip Island, Australia, yang digelar pada 17 Oktober mendatang.
Márquez dan Bagnaia diharapkan bisa bangkit dan menunjukkan potensi sesungguhnya mereka demi menyudahi musim 2025 dengan tinta positif.
Insiden di Mandalika menjadi peringatan keras dominasi tim besar pun bisa terganjal oleh faktor teknis dan risiko balapan.
Dukungan tim, analisis data, dan kebugaran fisik pembalap akan menentukan apakah Ducati bisa kembali tampil dominan di Phillip Island nanti.
Walau kalah di Indonesia, Ducati Lenovo sudah meraih Triple Crown musim ini: juara tim, juara konstruktor, dan gelar juara dunia melalui Márquez.
Namun catatan buruk Mandalika akan terus dikenang jika mereka gagal memperbaiki performa di sisa seri.
Bagi fans MotoGP, kecelakaan Márquez dan Bagnaia adalah bukti nyata tak ada tim yang kebal dari nasib buruk dalam satu balapan.
Kini seluruh mata akan tertuju ke Australia, mampukah Ducati Lenovo kembali bangkit dan menutup musim 2025 dengan senyuman di paddock podium?
Tag: #marc #marquez #pecco #bagnaia #buka #suara #ducati #lenovo #berdaya #mandalika #2025