



McLaren Dominan di GP Austria, Red Bull Terpukul Setelah Verstappen Tersingkir di Tikungan Pertama
– Grand Prix Formula 1 Austria 2025 menghadirkan dominasi penuh McLaren melalui duet Lando Norris dan Oscar Piastri.
Kedua pembalap tampil gemilang sejak awal hingga akhir balapan, seolah menari waltz di atas lintasan Red Bull Ring.
Namun kemenangan itu juga menjadi pukulan telak bagi Red Bull, yang bukan hanya kalah dari segi kecepatan, tetapi juga secara harfiah saat Max Verstappen mengalami insiden tabrakan pada putaran pertama akibat Kimi Antonelli.
Dilansir dari laman Motorsport pada Rabu (2/7), Verstappen, yang tidak dapat melanjutkan balapan, tetap menunjukkan ketabahan dengan langsung mengikuti siaran Spa 24 Hours di mana tim GT3 Red Bull meraih kemenangan kelas.
Sementara itu, kepala tim Christian Horner mengungkapkan kekaguman sekaligus kebingungan terhadap performa McLaren, khususnya kemampuan Piastri menempel Norris tanpa merusak ban, sebuah prestasi yang menurutnya sulit dipahami dari sudut pandang teknis.
McLaren membawa pembaruan besar ke Austria, termasuk aerodinamika suspensi depan dan sudut bodi yang terbukti sangat efektif.
Alih-alih bermain aman, tim membiarkan kedua pembalapnya bersaing bebas, mematahkan anggapan bahwa dominasi McLaren akan membuat balapan membosankan.
Dalam balapan dengan waktu putaran hanya 64 detik, selisih 20 detik antara Norris dan Charles Leclerc menggambarkan betapa kompetitifnya mobil MCL39.
Meski demikian, dominasi McLaren tidak berarti persaingan musim 2025 sepenuhnya selesai. Sirkuit Austria memang sesuai dengan karakteristik teknis MCL39, yakni tikungan panjang yang memperbesar keunggulan dalam manajemen ban, khususnya dalam suhu tinggi.
Namun, Silverstone dan Spa bisa menjadi cerita berbeda, terlebih karena cuaca dan tata lintasannya yang menantang bagi mobil McLaren.
Situasi Red Bull pun tak dapat diukur secara adil akibat insiden awal dan posisi kualifikasi Verstappen yang buruk karena bendera kuning.
Konsensus paddock menyebut Verstappen hanya akan bersaing untuk posisi ketiga jika semuanya berjalan normal.
Ferrari pun tak mampu menjawab tantangan, sementara Mercedes berharap pada cuaca basah untuk menyamakan peluang dalam seri mendatang.
Kendati McLaren menguasai klasemen dan peluang konstruktor 2025 terlihat menipis bagi pesaing, bukan berarti setiap balapan akan menjadi pengulangan Austria.
Performa akan sangat ditentukan oleh karakteristik sirkuit dan kondisi cuaca. Dalam kalender yang masih panjang, tim seperti Ferrari, Red Bull, dan bahkan Mercedes masih punya kesempatan merebut kemenangan. Semua akan ditentukan di stopwatch, bukan sekadar prediksi.
Tag: #mclaren #dominan #austria #bull #terpukul #setelah #verstappen #tersingkir #tikungan #pertama