



Diikuti Lebih dari 300 Atlet, FEI CSIs International Jumping Competition Jadi Pemanasan Jelang SEA Games 2025
- Sebanyak 300 atlet berkuda meramaikan ajang FEI CSIs International Jumping Competition 2025. Kompetisi jumping internasional bergengsi ini menjadi pemanasan untuk para atlet jelang SEA Games 2025 di Thailand.
Pelaksanaan FEI CSIs International Jumping Competition 2025 terselenggara pada 19-22 Juni 2025 di Equestrian Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEP). Ajang ini digadang-gadang sebagai yang terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.
Adinda Yuanita selaku President of Event FEI CSIs International Jumping Competition Indonesia, mengatakan, ajang ini menjadi yang kompetisi internasional terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara karena melibatkan lebih dari 300 peserta dari berbagai negara seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Iran, Filipina dan India.
"Di event ini total ada 206 ekor kuda, itu bisa saya bilang salah satu yang terbanyak karena untuk penyelenggaraan kompetisi internasional yang semua atlet dan semua kudanya harus terdaftar dalam FEI itu tidak mudah," Adinda di JIEP, Minggu (22/6).
"Ada sembilan negara yang ikut menyaksikan, dan bahkan mereka tidak hanya menyaksikan, tapi ada yang sebagai judge, steward untuk melihat pertandingan ini," tambahnya.
Adinda menjelaskan, selain diikuti para atlet nasional pada 19-20 Juni, FEI CSIs International Jumping Competition juga mengadakan kompetisi internasional Equestrian Solidarity Challenge (ESC) jumping and derby series 1 & 2 Equinara Pulomas Open: Governor of Jakarta Cup 2025.
Selain itu, Adinda juga mengatakan, yang membedakan event kali ini dengan sebelumnya adalah banyaknya kelas internasional. "Tahun lalu CSI 1-nya 105 cm, tahun ini standar kita naik menjadi 110 cm untuk individu," terangnya.
Wanita yang juga Sekretaris Jenderal PP Pordasi itu menjelaskan, nomor pertandingan yang diperlombakan dalam FEI CSIs International Jumping Competition adalah kelas-kelas yang ada di SEA Games 2025.
Artinya, FEI CSIs International Jumping Competition juga bisa jadi pemanasan untuk para atlet sebelum berlaga di SEA Games 2025 di Thailand pada akhir tahun nanti.
"Kalau yang sekarang dipertandingkan itu adalah kelas untuk kelas SEA Games, jadi ada kelas 120 cm, 130 cm, itu untuk cabang lompat rintangan. Lalu untuk cabang trilomba, itu kelas 110 cm. Jadi yang juara di sini itu bisa bertanding di Asia Tenggara, di Southeast Asian Games. Ini memang close map-nya SEA Games," tuturnya.
Adinda ingin dunia dapat melihat Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi atlet yang tak kalah dengan negara lain. "Besar harapan saya bisa membawa mata dunia untuk melihat equestrian di Indonesia seperti saat ini ada 10 negara yang datang langsung menyaksikan event bergengsi kali ini," katanya.
"Saya mau orang luar melihat equestrian kita berkembang dari segi pembibitan dan pembinaan berjalan sesuai dengan target yang diprogramkan dunia. Saya juga berharap Indonesia bisa menghasilkan atlet berkualitas yang semakin meningkat yang dapat sejajar dengan negara-negara lainnya baik di tingkat Asia hingga Dunia," jelas Adinda menambahkan.
Selain perlombaan berkuda, penyelenggaraan FEI CSIs International Jumping Competition tahun ini juga diramaikan dengan lomba "Sport Photo Competition" dengan juri antara lain Darwis Triadi dan Arbain Rambey. Kontes ini diadakan agar olahraga berkuda bisa lebih dikenal lebih luas.
"Saya pribadi ingin membentuk komunitas baru lagi, maksudnya di sini adalah membesarkan lagi program yang dapat berhubungan dengan equestrian. Saya mau equestrian diterima di tengah-tengah masyarakat luas," kata Adinda.
"Saya ingin mengubah image olahraga yang kerap diidentikkan dengan olahraga elite, padahal tidak. Semua olahraga memiliki proses dan kepuasannya masing-masing," imbuhnya.
Sementara itu, Charles Honoris selaku Ketua PP Pordasi Jakarta, menyambut baik penyelenggaraan FEI CSIs International Jumping Competition 2025 di JIEP. Harapannya ajang ini dapat memacu atlet berkuda ibu kota berkembang lebih baik lagi.
"Dalam PON yang lalu, Jakarta adalah juara umum di olahraga berkuda dengan empat medali emas di Equestrian dan empat medali emas untuk Pacu. Kami harapkan dengan lebih banyak kegiatan seperti ini, di tahun 2028 kita akan tetap menjadi juara umum dengan jumlah medali yang lebih banyak," jelas Charles Honoris.
Ajang FEI CSIs International Jumping Competition 2025 juga mendapatkan dukungan langsung dari Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno. Orang nomor dua di ibu kota tersebut kejuaraan berkuda ini sesuai dengan niat piyaknya menjadikan Jakarta sebagai kota global.
"Kita berharap kejuaraan ini bisa diperbesar karena ada target sebagai kota global yang harus kita capai. Artinya, semua kegiatan olahraga akan kita dukung semaksimal mungkin,” tegas Rano.
“Kejuaraan seperti ini bisa melahirkan atlet-atlet baru. Tadi disebutkan juga akan ada kejuaraan di Bahrain dan Thailand. Ini menjadi ajang pemanasan sebelum bertanding di level yang lebih tinggi,” pungkasnya.
Tag: #diikuti #lebih #dari #atlet #csis #international #jumping #competition #jadi #pemanasan #jelang #games #2025