



Marc Marquez Ogah Peduli Samai Rekor Valentino Rossi, Fokus Cuma Satu Hal di MotoGP 2025
— Marc Marquez tengah memimpin klasemen MotoGP 2025, namun pembalap Spanyol itu menegaskan menyamai rekor Valentino Rossi bukanlah prioritasnya. Bagi Marquez, pulih sepenuhnya dari cedera adalah pencapaian terbesar dalam kariernya, jauh melebihi trofi tambahan.
Jika Marquez sukses menjuarai musim ini, dia akan mencatatkan tujuh gelar di kelas utama — setara dengan koleksi Rossi di MotoGP.
Namun, Marquez tetap bersikukuh kebugarannya saat ini adalah kemenangan yang paling bermakna dalam hidupnya.
Marquez menyebut ia kini dalam kondisi fisik terbaik setelah beberapa musim dilanda cedera serius.
Baginya, bangkit dari keterpurukan adalah tantangan tersulit dan terpenting sepanjang kariernya di ajang balap motor paling bergengsi ini.
“Seperti yang saya katakan, saya dalam kondisi sangat baik,” kata Marquez dikutip dari Crash.
“Saya yakin kami sedikit meningkatkan level antara saya dan Alex, karena kami berdua terus berusaha dan Alex juga berada di tahun terbaiknya,” lanjutnya.
Valentino Rossi meraih total sembilan gelar dunia, tujuh di antaranya di kelas utama antara 2001 hingga 2009.
Jika Marquez kembali jadi juara dunia musim ini, ia akan sejajar dengan legenda Italia itu sekaligus mengikuti jejaknya sebagai juara bersama dua tim pabrikan berbeda.
Namun Marquez menegaskan mengejar angka-angka statistik seperti itu bukanlah sesuatu yang ia pikirkan saat ini. Ia justru lebih fokus menikmati balapan dan menjaga performanya tetap konsisten di atas lintasan.
Marquez kini unggul 32 poin di puncak klasemen MotoGP 2025 usai tampil dominan di Grand Prix Aragon dua pekan lalu.
Ia pun difavoritkan kembali menjadi kampiun musim ini setelah beberapa tahun mengalami penurunan akibat cedera dan masalah motor.
Hanya Giacomo Agostini yang memiliki gelar lebih banyak di kelas utama dengan delapan trofi antara 1966 hingga 1975.
Marquez sendiri sudah mengoleksi enam gelar MotoGP sejak 2013 hingga 2019, dan musim ini membuka peluang menyamai dua legenda tersebut.
Meski begitu, Marquez mengaku tidak terpaku pada pencapaian orang lain dan lebih fokus pada perjalanan kariernya sendiri. “Setiap orang punya cedera, gaya berkendara, dan karakternya sendiri,” katanya.
Marquez pun menyambut tantangan ini dengan semangat baru, tanpa tekanan berlebih terhadap ambisi juara. “Saya senang dengan tantangan itu dan sekarang saya hanya menikmatinya,” ujarnya dengan santai.
Sebagai pembalap Ducati musim ini, Marquez memang berada di tim yang kompetitif, namun tekanan dari dalam tim maupun penggemar tidak mengubah fokus utamanya.
Ia hanya ingin tampil maksimal dan menikmati setiap balapan yang dijalaninya.
“Sebagai pembalap Ducati saya merasakan tekanan dan saya akan mencoba memenangkan kejuaraan. Tetapi terkadang ini bukan masalah. Kami hanya ingin dan mencoba,” ujar Marquez menegaskan tekadnya.
Jelang GP Mugello akhir pekan ini, Marquez mengincar kemenangan pertamanya sejak 2014 di trek legendaris Italia tersebut. Ia berambisi meraih hasil terbaik dengan memanfaatkan data rekan satu timnya di Ducati.
Selama tiga tahun terakhir, Marquez memang mengamati perkembangan Francesco Bagnaia yang tampil konsisten bersama Ducati. Ia menilai Pecco menunjukkan peningkatan performa yang signifikan terutama di paruh musim ini.
“Pecco semakin dekat, dan seperti yang saya katakan dua balapan lalu, Pecco lebih dekat dari yang dikatakan angka-angka,” kata Marquez menyoroti ancaman dari sang juara bertahan.
Bagnaia sendiri diprediksi jadi rival terberat Marquez hingga akhir musim.
Tak hanya dari Pecco, Marquez juga berusaha belajar dari data adiknya sendiri, Alex Marquez, yang juga tampil kompetitif musim ini.
Ia mengaku terbuka memanfaatkan segala informasi demi meningkatkan performa dan menjaga peluang juara tetap hidup.
“Tahun lalu saya sempat membandingkan data, tapi motor kami berbeda dan lebih sulit,” katanya. “Tahun ini kami akan mencoba memahami lebih dalam dan saya akan mencoba ambil keuntungan dari data rekan setim.”
Marquez menyadari musim ini bisa menjadi momen krusial untuk menulis sejarah baru dalam kariernya. Namun, ia memilih untuk tidak larut dalam tekanan pencapaian historis seperti menyamai Rossi atau Agostini.
Dengan fokus pada pemulihan fisik dan performa maksimal di setiap balapan, Marquez terlihat lebih santai dan dewasa dalam menyikapi tantangan.
Ia ingin menuntaskan musim ini dengan kepuasan pribadi, bukan sekadar angka atau gelar.
Jika pada akhirnya gelar juara dunia MotoGP 2025 berhasil ia raih, itu hanyalah bonus dari kerja keras yang ia jalani sejak kembali pulih.
Marquez telah membuktikan tekad dan ketangguhan mentalnya layak untuk disandingkan dengan siapa pun di lintasan.
Tapi bagi Marquez, kemenangan terbesar bukanlah rekor atau gelar — melainkan bisa kembali membalap dengan sehat dan bahagia. Dan mungkin, itulah yang benar-benar membedakan dirinya dari legenda mana pun.
Tag: #marc #marquez #ogah #peduli #samai #rekor #valentino #rossi #fokus #cuma #satu #motogp #2025