Tegangan Baru Hendra Setiawan dan Perjalanan Ajaib Sabar/Reza Menuju Final Indonesia Open 2025
Di bawah asuhan Hendra Setiawan, Sabar/Reza tampil gemilang dan sukses melaju ke final Indonesia Open 2025 di Istora Senayan. (dok. PBSI)
10:10
8 Juni 2025

Tegangan Baru Hendra Setiawan dan Perjalanan Ajaib Sabar/Reza Menuju Final Indonesia Open 2025

 

Istora Senayan kembali bergemuruh, namun kali ini bukan karena aksi seorang Hendra Setiawan di lapangan, melainkan dari pinggir lapangan. Mantan ganda putra andalan Indonesia itu kini menjajal peran baru sebagai pelatih, mendampingi pasangan non-unggulan Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani yang membuat kejutan besar dengan lolos ke final Indonesia Open 2025.

Hendra mengaku merasakan tekanan berbeda dalam peran barunya. "Sepertinya lebih enak main daripada jadi pelatih. Tegang juga, apalagi kalau sudah masuk poin-poin kritis,"ucap Hendra.

Ia memang bukan sembarang pelatih debutan. Sebagai peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 dan dua kali juara Indonesia Open (2005 bersama mendiang Markis Kido dan 2013 bersama Mohammad Ahsan), aura juara Hendra menular ke anak asuhnya.

Sejak mulai mendampingi Sabar/Reza di All England 2025, performa pasangan ini terus menanjak. Mereka sempat mencapai babak ketiga di All England, perempat final di Swiss Open dan Thailand Open, hingga kini mencetak sejarah lolos ke final Super 1000 pertama mereka, mengalahkan lawan-lawan tangguh termasuk unggulan utama asal Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin, di perempat final.

Dalam laga yang berlangsung dramatis itu, Reza tampil dalam kondisi cedera pinggang yang telah dirasakan sejak sepekan sebelum turnamen. Meski demikian, semangat juang mereka tak luntur.

"Kami tetap berusaha fokus satu per satu pertandingan. Untungnya karakter shuttlecock dan angin di Istora cukup cocok untuk kami," jelas Hendra.

Langkah ke final ditentukan lewat kemenangan atas pasangan Malaysia lainnya, Man Wei Chong/Tee Kai Wun, dalam laga semifinal yang mempertemukan dua kubu dengan pelatih legendaris masing-masing. Jika Hendra mendampingi Sabar/Reza, Man/Tee berada di bawah asuhan Herry Iman Pierngadi, sosok yang juga pernah menjadi pelatih Hendra saat masih aktif.

"Koh Herry itu ilmunya luar biasa. Tapi kami fokus saja ke strategi dan kondisi tim kami sendiri. Yang penting sekarang bagaimana Sabar dan Reza bisa pulih total," ujar Hendra.

Sayangnya, pasangan ganda putra lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, gagal melangkah ke final setelah kalah dramatis dari pasangan Korea Selatan, Kim Won-ho/Seo Seung-jae. Dengan hasil ini, Sabar/Reza menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar sejak terakhir kali Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya menjuarai Indonesia Open pada 2021.

Laga final melawan Kim/Seo tentu bukan tugas mudah. Lawan dari Korea Selatan ini dikenal solid dengan permainan cepat dan konsisten. Namun, Sabar/Reza telah membuktikan bahwa mereka mampu mengalahkan siapa pun saat berada dalam performa terbaiknya.

Pencapaian Sabar/Reza sudah menjadi sinyal positif bagi regenerasi sektor ganda putra Indonesia. Keberadaan figur besar seperti Hendra Setiawan di pinggir lapangan menjadi bukti bahwa warisan bulu tangkis Indonesia terus dilanjutkan bukan hanya lewat raket, tapi juga lewat ilmu dan pengalaman.

Kini, seluruh mata pecinta bulu tangkis Tanah Air tertuju pada partai puncak. Akankah Sabar/Reza menyempurnakan perjalanan menakjubkan ini dengan mengibarkan Merah Putih di podium tertinggi Istora?

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #tegangan #baru #hendra #setiawan #perjalanan #ajaib #sabarreza #menuju #final #indonesia #open #2025

KOMENTAR