



Rafael Struick Tenggelam, 3 Pemain Keturunan Indonesia Bisa Jadi Pengganti
Karier striker Timnas Indonesia, Rafael Struick di klub Brisbane Roar gelap. Terbaru, klub asal Australia itu mencoret nama Rafael Struick.
Brisbane Roar tidak mencantumkan nama Rafael Struick di daftar cedera ataupun pemain yang tengah skorsing. Kondisi ini membuat posisi Struick bisa tergeser di lini depan Timnas Indonesia.
Sejauh ini, Rafael Struick baru mencatatkan 10 pertandingan bersama Brisbane Roar. Catatan pertandingan yang minim itu tentu saja berpengaruh pada ketajaman dan jam terbang striker 22 tahun tersebut.
Dalam 12 pertandingan terakhir Brisbane Roar, Struick hanya satu kali dimainkan — dan itu pun hanya selama tiga menit.
Ia seperti menghilang dari radar tim utama. Dari total 12 laga tersebut, lima kali ia hanya menjadi cadangan, dan enam kali bahkan tidak masuk line-up sama sekali.

Pada pertandingan terbaru Brisbane Roar melawan Western United yang berlangsung pada 17 April 2025, nama Struick tak terlihat dalam daftar pemain.
Jika situasi tidak bisa diperbaiki oleh Struick, PSSI dan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert bisa mempertimbangkan alternatif untuk mencoret eks pemain ADO Den Haag itu.
Lantas jika Struick dicoret, kira-kira siapa pemain keturunan Indonesia yang bisa menggantikan?
Salah satu pemain depan yang bisa dipertimbangkan untuk dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia ialah Bjorn Menzo.
Menzo masih berusia 18 tahun dan saat ini bermain untuk klub tim U-19 FC Utrecht. Memiliki posisi ideal sebabgai winger kanan, Menzo cukup produktif.
Bjorn Menzo di musim ini sudah melakoni 14 pertandingan dan mencetak 5 gol. Menzo yang merupakan jebolan akademi FC Utrecht juga mencatatkan 4 gol dari 10 pertandingan bersama tim U-17.
Dari gaya bermain, Menzo punya kemiripan dengan striker Timnas Indonesia, Ole Romeny.
Menzo merupakan pemain kelahiran Belanda, namun disebut-sebut memiliki garis keturunan Suriname dan Indonesia.
Garis keturunan Indonesia yang dimiliki Menzo disebut berasal dari sang ibu yang memang kelahiran Indonesia.
"Menzo merupakan salah satu pemain keturunan berdarah Indonesia yang juga memiliki darah Suriname dan Belanda," tulis akun Instagram @pemainketurunan.
Selanjutnya ada nama Seth Annink. Pemain berusia 17 tahun ini bermain untuk klub PEC Zwolle U-19.
Junior Eliano Reijnders terbilang cukup produktif untuk pemain seusinya. Ia sudah mencatatkan 2 gol dari 4 pertandingan di musim ini.
Secara keseluruhan, Annink telah mencatatkan 13 gol dari 27 penampilan bersama tim U-17 PEC.
Yang tak kalah menarik, dari total 15 gol yang dicetaknya, Annik menorehkan 8 gol di babak kedua dan 7 gol di babak pertama.
Catatan ini menunjukkan soal kebugaran dan konsistensi Annink sebagai pemain depan.

Seth Annink adalah pemain yang lahir di Belanda. Ia memiliki keturunan Indonesia dari kakeknya yang berasal dari Semarang.
"Saya punya darah Indonesia dari kakek saya yang berasal dari Semarang. Ayah dari ayah saya," ucap Annink dikutip dari @futboll.indonesiaa.
"Sekarang saya bermain di PE Zwolle U-19 dengan nomor punggung 9. Ini adalah tahun ketiga saya di PEC Zwolle dan telah dan saya pernah bermain untuk klub amatir VV IJsselmeervogels di masa muda saya," bebernya.
Valentijn Zandbergen
Terakhir ada nama pemain tim U-21 Excelsior, Valentijn Zandbergen. Ia pemain kelahiran Belanda, 20 tahun lalu.
Sebagai pemain yang biasa ditempatkan sebagai striker tunggal dan winger kiri, Zandbergen sudah mengoleksi 2 gol dari 4 pertandingan.
Posisi ideal Zanbergen ialah winger kiri. Di posisi itu, Zanbergen telah menorehkan 7 gol dari 18 pertandingan.
Sementara jika ia ditempatkan sebagai winger kanan, eks pemain Sparta Rotterdam itu menorehkan 1 gol dari 4 pertandingan.
Tag: #rafael #struick #tenggelam #pemain #keturunan #indonesia #bisa #jadi #pengganti