Naturalisasi Merajalela, Bojan Hodak: Fokusnya Pembinaan Pemain Muda, Ini Masalah
Persis Solo dan PSIS Semarang kompak memetik kemenangan dalam lanjutan Elite Pro Academy U-14 di Grup B, Minggu (11/9/2022). [Dok PSSI]
22:12
19 April 2025

Naturalisasi Merajalela, Bojan Hodak: Fokusnya Pembinaan Pemain Muda, Ini Masalah

Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, bicara mengenai perkembangan sepak bola Indonesia, yang menurutnya sudah berada semakin berkembang.

Selain itu, sepak bola Indonesia juga susah berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan prestasi di kancah internasional. Hal ini disampaikan setelah Timnas Indonesia U-17 berhasil meraih tiket Piala Dunia U-17 2025.

"Setelah Erick Thohir mengambil alih, dia adalah orang yang ingin berinvestasi, dia ingin melakukan sesuatu untuk negara," kata Bojan Hodak.

Pelatih yang sempat menangani Kuala Lumpur FC ini juga memberikan pandangannya terkait naturalisasi pemain yang dilakukan oleh skuat Garuda.

Menurut Bojan Hodak, keputusan Timnas Indonesia melakukan naturalisasi pemain sudah sesuai dengan aturan FIFA. Sehingga, pihak tidak mempersoalkannya.

Trio bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho, Pratama Arhan dan Sandy Walsh saat menjalani latihan perdana di Sydney, Asutralia, Selasa (18/3/2025) malam waktu setempat. [Kitagaruda.id]Trio bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho, Pratama Arhan dan Sandy Walsh saat menjalani latihan perdana di Sydney, Asutralia, Selasa (18/3/2025) malam waktu setempat. [Kitagaruda.id]

"Anda bisa lihat banyak yang mengeluh soal pemain-pemain dari Belanda, tapi mereka semua adalah orang yang memiliki keturunan. Mereka semua setengah Belanda, setengah Indonesia, dan itu sah," ujarnya.

"Orang tua mereka berasal dari Indonesia, atau kakek-nenek mereka, dan itu adalah aturan yang diizinkan FIFA. Jadi bagi saya, semua itu tidak ada masalah," jelasnya.

Meski demikian, pelatih asal Kroasia ini menilai Indonesia harus tetap fokus dalam pengembangan pemain muda sebagai kunci keberhasilan jangka panjang sepak bola tanah air.

Menurutnya, pengembangan pemain muda merupakan tantangan di seluruh Asia, bukan hanya di Indonesia. Sehingga, hal itu haru menjadi perhatian.

"Ini hal yang baik. Satu-satunya hal sekarang adalah Indonesia harus fokus pada pengembangan usia muda. Ini adalah masalah seluruh Asia, bukan hanya Indonesia," ujarnya.

Dalam hal pengembangan pemain muda, Persib menjadi salah satu klub yang memiliki program pembinaan berjenjang, lantaran skuat Maung Bandung memiliki Akademi.

Akademi Persib ini bukan hanya ada di Kota Bandung, namun tersebar di beberapa daerah di Jawa Barat bahkan sampai ke Pati, Jawa Tengah.

Selain itu, hasil binaan Akademi Persib tersebut sudah terlihat bahkan bisa menembus skuat Maung Bandung dan Timnas Indonesia seperti Kakang Rudianto dan Robi Darwis. Tak hanya itu, beberapa nama lainnya saat ini tersebar di tim Liga 1, Liga 2 hingga luar negeri.

Terbaru, dua pemain dari Akademi Persib menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-17 dan turut mengantarkan skuat Garuda Muda menembus Piala Dunia U-17 2025, Nazriel Alfaro (gelandang) dan Muhammad Rhaka Syafaka Bilhuda (penjaga gawang).

Kedua pemain muda ini, berpotensi menjadi pemain bintang di masa datang, karena di usianya yang masih muda Nazriel Alfaro dan Muhammad Rhaka Syafaka Bilhuda bisa berkembang.

Persib sendiri setiap tahun selalu memberikan kesempatan kepada pemain hasil binaan untuk mengikuti program latihan bersama tim senior. Bahkan, ada beberapa yang dipromosikan.

Namun, Bojan Hodak menuturkan, bukan perkara yang mudah bagi pemain muda untuk menembus skuat utama Persib.

"Anda harus mengerti bahwa perbedaan antara tim U-17, U-21, dan tim utama itu sangat besar. Bahkan pemain-pemain terbaik pun," ujarnya.

"Anda bisa lihat bahwa setiap tahun kami mengundang beberapa pemain dari akademi, tapi sangat sulit bagi mereka untuk mendapatkan menit bermain. Mereka butuh waktu. Tapi tentu saja, kami selalu memantau semua pemain muda kami," tegasnya.

Akademi Persib Bandung menjadi wakil Indonesia di Gothia Cup 2025 setelah menjuarai Grand Finale Meet The World With SKF Road to Gothia Cup 2025. [Dok. Istimewa]Akademi Persib Bandung menjadi wakil Indonesia di Gothia Cup 2025 setelah menjuarai Grand Finale Meet The World With SKF Road to Gothia Cup 2025. [Dok. Istimewa]

PSSI Didesak Seriusi Kompetisi Pemain Muda

Timnas Indonesia U-17 kalah 0-6 dari Korea Utara (Korut) U-17 di perempat Piala Asia U-17 2025.

Buntut kekelahan ini, ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro mendesak PSSI untuk segera bentuk kompetisi usia muda berjenjang.

Indro mengatakan Timnas Indonesia U-17 tampil luar biasa di Piala Asia U-17 2025. Ia ingin talenta-talenta muda ini tidak hilang sehingga harus terus diasah dalam kompetisi.

Sayangnya, kompetisi usia muda di Tanah Air seperti Elite Pro Academy (EPA) belum maksimal gelarannya. Kejuaraan ini tidak menggelar kompetisi penuh meski sudah ada beberapa kelompok usia.

Bagi Indro mempersiapkan talenta muda lebih bagus untuk masa depan Timnas Indonesia. Sehingga ke depannya skuad Garuda tidak mengandalkan pemain lewat jalur naturalisasi.

"Timnas U-17 adalah para pemain yang memiliki talenta yang baik, ini terbukti saat di fase grup bisa mengalahkan seluruh lawan-lawannya. Kompetisi berjenjang yang berkualitas masih kurang terlihat dilakukan oleh PSSI. Lebih sibuk dengan naturalisasi," kata Indro dalam keterangannya.

"Perbaikan kompetisi hanya sebatas penggunaan VAR bukan sistemik. Kita ingin mencontoh mana, Amerika dan Jepang yang menggunakan kompetisi berjenjang lewat sekolah formal atau gaya Eropa yang lewat klub. Itu yang tidak terlihat dilakukan PSSI,” tutup Indro.

Kontributor : Rahman

Editor: Galih Prasetyo

Tag:  #naturalisasi #merajalela #bojan #hodak #fokusnya #pembinaan #pemain #muda #masalah

KOMENTAR