Kenangan Indah Kurniawan DY dengan Bejo Sugiantoro di Persebaya dan Timnas Indonesia
Pemain Rachmat Irianto bersama anak dan ayahnya Bejo Sugiantoro foto bersama sebelum ceremony Persib Bandung juara championship series Liga 1 2023-2024. Usai mengalahkan Madura United di leg kedua yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam. (KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU)
20:12
25 Februari 2025

Kenangan Indah Kurniawan DY dengan Bejo Sugiantoro di Persebaya dan Timnas Indonesia

- Dunia sepak bola Indonesia berduka atas kepergian Bejo Sugiantoro, legenda Persebaya Surabaya yang terakhir bertugas sebagai pelatih Deltras Sidoarjo.

Ia meninggal dunia saat bermain fun football di Lapangan SIER Surabaya, Selasa (25/2/2025) sore.

Menurut kabar yang beredar ia tiba-tiba terjatuh di tengah permainan dan tak sadarkan diri.

Meskipun sempat dilarikan ke RS Royal Surabaya, nyawanya tidak tertolong.

Kabar duka ini menyisakan kesedihan mendalam, termasuk bagi sahabat sekaligus mantan rekannya di Persebaya dan timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

Ia mengenang Bejo Sugiantoro sebagai sosok yang luar biasa di dalam dan luar lapangan.

"Almarhum orang baik, sangat humble, dan selalu berpikir positif. Banyak kenangan indah saat bersama di timnas dan Persebaya."

"Sosok yang sangat menyenangkan untuk berteman," ujarnya kepada Kompas.com.

Salah satu kenangan terindah yang paling membekas dalam ingatannya bersama Bejo Sugiantoro adalah ketika mereka sama-sama membawa Persebaya meraih gelar juara.

"Yang paling indah ya pas juara di Persebaya," ujar Kurniawan DY soal kesuksesan tahun 2004 itu.

Selama menjadi pemain sepak bola ia mengungkapkan bahwa Bejo Sugiantoro merupakan salah satu bek yang paling disegani.

Karena, Bejo dikenal memiliki kecerdasan bermain yang luar biasa, sehingga sulit untuk dilewati.

Namun, saat akhirnya mereka menjadi rekan satu tim di Persebaya, Kurniawan Dwi Yulianto merasa lebih tenang karena tidak lagi harus berhadapan dengan Bejo Sugiantoro sebagai lawan.

"Kalau saya, defender lokal yang paling tidak suka saya hadapi adalah Bejo Sugiantoro. Saya ini penyerang yang bertipe pemikir, sementara Bejo juga bertipe pemikir. Jadinya seperti bermain catur, kami saling membaca," tuturnya.

Bejo Sugiantoro lahir pada 2 April 1977 dan mengawali karier profesionalnya bersama Persebaya pada tahun 1994.

Ia menjadi pilar penting dalam kesuksesan tim, termasuk saat Bajul Ijo menjuarai Liga Indonesia 1997.

Pada 2003, ayah dari pemain Persib Bandung, Rachmat Irianto, itu sempat hijrah ke PSPS Pekanbaru sebelum kembali ke Persebaya pada 2004-2006.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Persidafon Dafonsoro dan Deltras Sidoarjo sebelum akhirnya pensiun pada 2014.

Di level internasional, ia pernah bergabung di PSSI Primavera pada tahun 1993-1994.

Kemudian, Bejo membela Timnas Indonesia sejak 1997 hingga 2004 dengan bermain di berbagai ajang bergengsi, termasuk Piala Tiger dan SEA Games.

Ia menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Setelah gantung sepatu, Bejo melanjutkan karier sebagai pelatih Persik Kediri, Serpong City dan sempat menjadi asisten pelatih Persebaya. Klub terakhir yang ia tangani adalah Deltras Sidoarjo di Liga 2 2024.

Editor: Suci Rahayu

Tag:  #kenangan #indah #kurniawan #dengan #bejo #sugiantoro #persebaya #timnas #indonesia

KOMENTAR