Kalteng Putra Tunggak Gaji Lagi, Pemain Menolak Tampil
Kalteng Putra kembali terbelit masalah finansial yang mengakibatkan penunggakan gaji pemain.
Kondisi tersebut membuat seluruh pemain kompak menolak bertanding pada dua laga terakhir babak playoff degradasi Liga 1 2023-2024.
Keputusan tersebut dipublikasikan pemain lewat surat pernyataan yang diunggah di akun sosial media masing-masing secara bersamaan.
Aksi mogok main ini merupakan konsekuensi dari sikap manajemen yang tidak menghormati surat perjanjian ini.
“Setelah mediasi dan dijanjikan pembayaran tapi tidak ada itikad baik lanjutan maka kami semua pemain tidak akan melanjutkan pertandingan ke 5 dan seterusnya,” tulis caption pemain Kalteng Putra secara bersamaan.
Sementara itu Shahar Ginanjar secara eksklusif bercerita kronologi aksi ini kepada Kompas.com.
Ia menjelaskan bahwa surat pernyataan yang ditandatangani oleh 28 pemain tersebut sebetulnya sudah dilayangkan 3 hari sebelum pertandingan pekan ke-4 babak playoff degradasi Liga 2023 melawan Persipura Jayapura.
Poin pertama dalam surat tersebut, pemain meminta duduk bersama antara pemain dan manajemen beserta CEO klub Agustiar Sabran.
Poin kedua pemain sudah mengancam mogok bermain melawan Persipura jika sebagaian gaji tidak segera dibayarkan.
Poin ketiga pemain meminta pelunasan hak-hak setelah pertandingan berakhir, sesuai dengan jumlah kontrak kesepakatan.
Akan tetapi dari tiga poin tersebut, manajemen hanya memenuhi poin pertama.
Manajemen tidak membayar tunggakan gaji pemain hingga hari H pertandingan yang berlangsung di Stadion Tuah Pahoe Palangkaraya, Senin (22/1/2024) sore.
Lantas ada dialog lanjutan yang pemain rasa bukanlah jawaban yang mencerahkan situasi.
“Kita sebenarnya pemain tidak mau main melawan Persipura,” kata mantan penjaga gawang Timnas Indonesia U23 itu kepada Kompas.com.
“Surat itu sudah kita layangkan ke manajemen 3 hari sebelum pertandingan. Hari H pagi management memohon buat main dan kita mau ada kepastian pembayaran,” tutur Shahar.
“Jam 1:30 posisi masih di mes dan baru ada jawaban tanggal 1 pembayaran. Tapi pemain mau tanggal 25 dibayar sebelum tanding lawan PSCS CIlacap tanggal 27. Tapi manajemen tidak bisa jawab,” sambungnya.
Karena ketidakjelasan tersebut pemain pun mengambil sikap untuk tidak bermain di dua pertandingan terakhir sampai hak mereka dipenuhi.
“ Jadi untuk next kita tidak mau main, sepakat menjalankan surat pernyataan,” ujar Shahar Ginanjar.
Ia menjelaskan tunggakan gaji pemain mencapai dua bulan. Bahkan tim pelatih sudah tidak mendapatkan haknya selama empat bulan.
Ia dan pemain juga telah membawa kasus ini ke ranah hukum sepak bola melalui Asosiasi pemain Profesional Indonesia (APPI) dan PSSI,
“Dan para pemain sudah koordinasi sama APPI akan usut tuntas sampai ke PSSI,” pungkasnya.
Di sisi lain jika tidak segera ambil tindakan Kalteng Putra bisa dipastikan akan terdegradasi ke Liga 3. Apalagi tim baru saja kalah dari Persipura dengan skor 1-2.
Sehingga menempatkan tim berjuluk Laskar Isen Mulang itu berada di dasar klasemen sementara Grup D babak playoff degradasi Liga 2 2023-2024 dengan perolehan empat poin.
Sebenarnya tim masih mempunyai peluang selamat karena antar tangga klasemen hanya berjarak satu poin saja.
Tag: #kalteng #putra #tunggak #gaji #lagi #pemain #menolak #tampil