Simon Tahamata, Calon Dirtek PSSI: Tak Mau Munafik, Saya Paham...
Legenda Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda berdarah Maluku, Simon Tahamata. [Dok/IG Simon Tahamata]
12:36
5 Februari 2025

Simon Tahamata, Calon Dirtek PSSI: Tak Mau Munafik, Saya Paham...

Legenda Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda berdarah Maluku, Simon Tahamata dirumorkan akan menjadi Direktur Teknik (Dirtek) PSSI. Namun, di balik reputasinya yang gemilang di sepak bola, sang maestro punya cerita kelam.

Tahamata menjadi bagian dari sejarah kelam yang terkait dengan hubungan antara komunitas Maluku Selatan dan pemerintah Belanda, negara yang membesarkan namanya.

Simon Tahamata memulai karier profesionalnya di Ajax Amsterdam pada era 1970-an. Namun, di tengah kesuksesannya, komunitas Maluku di Belanda justru dilanda gejolak.

Menyitat media Belanda Vanderleymedia, sekelompok pemuda Maluku menduduki Kedutaan Besar Indonesia di Wassenaar, yang mengakibatkan satu korban jiwa pada tahun 1970.

Beberapa tahun kemudian, pada 1975, terjadi pembajakan kereta api di Wijster yang menewaskan tiga orang. Pada 1977, insiden serupa terjadi di De Punt, di mana dua sandera dan enam pembajak tewas setelah pasukan Belanda menyerbu kereta.

Meskipun ada juga aksi pembajakan yang berakhir tanpa korban jiwa, seperti penyanderaan sekelompok anak sekolah di Bovensmilde, aksi-aksi ini menciptakan ketegangan sosial yang mendalam antara masyarakat Belanda dan komunitas Maluku Selatan.

Di balik sosoknya yang tenang, Tahamata mengaku memahami tindakan yang dilakukan oleh rekan-rekannya dari Maluku Selatan itu.

Lebih dari empat dekade kemudian, ia berbicara dengan jujur di sela-sela wawancara di De Toekomst, pusat pelatihan Ajax.

"Tentu saja, aksi-aksi itu tidak terjadi begitu saja. Ini berkaitan erat dengan perlakuan pemerintah Belanda terhadap ayah-ayah kami," kata Simon Tahamata.

"Mereka berjuang untuk bendera Belanda, banyak yang gugur. Namun, pada akhirnya, pemerintah Belanda justru meninggalkan kami."

Simon Tahamata pernah kritik program naturalisasi PSSI. (Instagram/@afcajax)Simon Tahamata pernah kritik program naturalisasi PSSI. (Instagram/@afcajax)

Orang-orang Maluku Selatan diketahui datang ke Belanda setelah meletusnya konflik politik setelah memproklamirkan negara Republik Maluku Selatan (RMS) di Ambon pada 1950.

Masih menyitat Vanderleymedia, sebanyakk 12.500 warga Maluku Selatan kabur ke Belanda setahun setelahnya. Di antara ribuan orang ini, dua diantaranya merupakan orang tua Simon Tahamata.

"Tidak ada yang peduli dengan penderitaan kami. Apa yang dilakukan para pemuda itu di kereta adalah bentuk jeritan untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan," kata Simon membela rekan-rekannya.

Simon Tahamata menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menyangkal sejarah atau berpura-pura tidak mengerti akar permasalahan yang melatarbelakangi konflik antara orang Maluku Selatan dan Belanda.

Baginya, pengakuan dan pemahaman terhadap perjuangan komunitas Maluku adalah hal yang penting.

"Dan sejujurnya, saya bisa saja menjadi salah satu pembajak [kereta itu]. Begitulah adanya, saya tidak ingin bersikap munafik tentang hal itu."

Simon Tahamata Calon Dirtek PSSI

Legenda Ajax Simon Tahamata dipeluk Clarence Seedorf [Instagram]Legenda Ajax Simon Tahamata dipeluk Clarence Seedorf [Instagram]

Rumor Simon Tahamata bakal ditunjuk PSSI sebagai Direktur Teknik Sepak Bola Indonesia mencuat setelah dirinya kedapatan mem-follow akun Instagram Timnas Indonesia dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Hal itu dianggap sebagai isyarat atau kode bahwa pemain yang kariernya hampir sejaman dengan legenda Timnas Belanda Johan Cruyff itu bakal merapat ke Timnas Indonesia.

Apalagi, jabatan Direktur Teknik PSSI saat ini tengah lowong dan federasi masih memilah siapa sosok yang cocok untuk menempatinya.

Simon, yang meski lahir, besar dan sukses di Belanda, 100 persen memiliki darah Indonesia mengingat ayah dan ibunya asli Maluku.

Kedua orang tuanya pergi dan memilih menetap di Belanda hingga dirinya lahir di kota Vught pada 26 Mei 1956.

Jabatan terakhir Simon Tahamata di era kepelatihan adalah pelatih teknis Ajax Youth atau tim muda Ajax. Saat ini, dirinya membina akademi Deutsche Football Academy di Berlin, Jerman.

Editor: Arief Apriadi

Tag:  #simon #tahamata #calon #dirtek #pssi #munafik #saya #paham

KOMENTAR