Sejarah Hari Raya Orang Kudus Dalam Tradisi Kekristenan, Berhubungan dengan Hari Halloween Dalam Tradisi Celtic Kuno Samhain
Ilustrasi Hari Raya Semua Orang Kudus dalam tradisi Kekristenan dan berhubungan dengan Halloween. (Pexels.com)
17:48
30 Oktober 2024

Sejarah Hari Raya Orang Kudus Dalam Tradisi Kekristenan, Berhubungan dengan Hari Halloween Dalam Tradisi Celtic Kuno Samhain

- Hari Raya Orang Kudus adalah salah satu peringatan liturgis dalam tradisi Kekristenan Barat yang diperingati setiap 1 November. Hari Raya Orang Kudus berhubungan dengan hari halloween pada 31 Oktober.

Hari Raya Orang Kudus bertujuan untuk merayakan, mengenang dan menghormati semua orang kudus dalam tradisi gerejawi. Secara khusus untuk memperingati orang-orang yang telah menjalani kehidupannya secara kudus dan benar selaras dengan ajaran kekristenan.

Hari Raya Orang Kudus ditetapkan oleh Paus Gregorius III (731-741) pada 1 November sebagai Hari Semua Orang Kudus. Penetapan tanggal tersebut bertujuan untuk menyatukan berbagai perayaan lokal yang mengenang para orang kudus. Selain itu, Paus Gregorius III mendedikasikan sebuah kapel untuk semua orang kudus di Basilika Santo Petrus, Roma.

Hari raya ini bermula pada masa Kekristenan perdana, ketika kekaisaran Romawi menganiaya jemaat mula-mula, dikutip dari christianity.com, pada Rabu, (30/10). Penganiayaan tersebut menyebabkan banyak martir yang mati demi iman Kristennnya.

Sejak saat itu, gereja mulai menyisihkan hari-hari khusus untuk mengenang para martir. Sebagai contoh, pada abad 7, Kaisar Phocas mempersembahkan kuil Pantheon Romawi kepada Paus. Paus memindahkan patung-patung Jupiter dan dewa-dewa pagan, kemudian menguduskan Pantheon untuk para orang kudus yang telah wafat karena penyiksaan Romawi selama 300 tahun pertama pasca Kristus.

Setelah kuil tersebut ditahbiskan menjadai gereja Pantheon, maka banyak tulang-belulang dibawa dari kuburan gereja tersebut. Namun, karena terlalu banyak martir untuk diberikan peringatan satu per satu maka, Paus Bonifasius IV menetapkan para martir dalam satu peringatan hari semua orang kudus pada 13 Mei, dikutip dari worldhistory.org, pada Rabu (30/10). Hari ini bertujuan untuk mengenang para martir yang tidak memiliki hari peringatan sendiri.

Pada abad ke-8, Paus Gregorius III menggeser Hari Raya Orang Kudus dari 13 Mei ke 1 November. Motif pemindahan tanggal tersebut masih diperdebatkan, tetapi sejumlah ahli mengatakan bahwa motifnya untuk mengkristenkan tradisi Celtic-Samhain yang sekarang kita kenal dengan Halloween atau dalam tradisi gereja Hallow's Eve (berjaga-jaga malam). Hallow dalam bahasa Inggris kuno berarti sakral atau kudus.

Oleh karena Hallows Eve atau Halloween berarti malam orang-orang kudus atau malam sebelum hari semua orang kudus pada 1 November. Halloween adalah inkulturasi antara tradisi Celtic dan tradisi martir Kekristenan. Pada abad 10, Kepala Biara Odela dari Biara Cluny menambahkan 2 November sebagai Hari Raya Orang Kudus untuk mengenang para martir dan semua orang Kristen yang telah wafat.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #sejarah #hari #raya #orang #kudus #dalam #tradisi #kekristenan #berhubungan #dengan #hari #halloween #dalam #tradisi #celtic #kuno #samhain

KOMENTAR