Hikmah Isra Mi’raj: Peran Nabi Muhammad dan Nabi Musa di Balik Penetapan Shalat 5 Waktu
- Isra Mikraj merupakan dua perjalanan suci Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dalam satu malam. Perjalanan ini dimulai dari masjidil haram ke masjidil aqsa hingga ke sidaratul muntaha dengan menggunakan buraq.
Melansir dari kemenag.go.id, perjalanan Isra Mikraj terbagi menjadi dua peristiwa yang berbeda. Pada Isra, Nabi Muhammad SAW diberangkatkan oleh Allah SWT dimulai dari Masjidil Haram sampai ke Masjidil Aqsa. Sementara itu, pada Mikraj, Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha (tempat tertinggi).
Terdapat peristiwa sangat penting pada Isra Mikraj ini, salah satunya yakni perintah wajib untuk melaksanakan shalat wajib 5 waktu.
Pada peristiwa perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW di bawa ke langit yang pertama. Di sana, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Adam. Pada langit kedua Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa, selanjutnya di langit ketiga beliau bertemu Nabi Yusuf.
Di langit keempat, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Idris. Di langit kelima bertemu Nabi Harun. Selanjutnya, di langit keenam beliau bertemu dengan Nabi Musa.
Ketika Nabi Muhammad SAW hendak meninggalkan langit tersebut, Nabi Musa menangis karena umat Nabi Muhammad SAWlebih banyak yang masuk Surga dibandingkan dengan umat Nabi Musa. Lalu Nabi Muhammad SAW melanjutkan pergi ke langit ketujuh untuk bertemu Nabi Ibrahim.
Kemudian Jibril membawa Nabi Muhammad SAW naik lagi ke Sidratul Muntaha kemudian ke Baitul Ma’mur. Rasulullah kemudian naik lagi untuk bertemu Allah SWT tanpa jarak suatu apapun.
Setelah itu, Allah SWT memberikan Nabi Muhammad SAW perintah untuk melaksanakan Shalat fardhu 50 kali sehari semalam. Namun, ketika Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa di langit keenam, Nabi Musa meminta kepada Nabi Muhammad untuk memberikan dispensasi kepada Allah SWT.
Alasan Nabi Musa adalah, umat Nabi Muhammad postur tubuhnya lebih lemah dibandingkan umat nabi terdahulu, sehingga perintah sholat 50 kali sangatlah berat dan terlalu banyak. Rasulullah pun mengiyakan pendapat Nabi Musa. Rasul kemudian bertemu Allah kembali untuk memintakan keringanan.
Kemudian Allah SWT yang maha pemurah, mengabulkannya dengan mengurangi jumlah salat menjadi 45 kali. Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW memberitahukan Nabi Musa atas perubahan tersebut.
Namun Nabi Musa tetap merasa iba dengan umat Nabi Muhammad SAW, karena nabi Musa merasa umat Rasul tidak mungkin mampu untuk melaksanakannya. Kemudian Nabi Muhammad SAW kembali menemui Allah untuk meminta pengurangan.
Kejadian ini berulang sampai sembilan kali, sampai Allah akhirnya memberikan ketentuan bahwa shalat berjumlah 5 kali. Itupun masih dirasa memberatkan oleh Musa, sampai Nabi Muhammad SAWmerasa malu untuk meminta dispensasi kepada Allah lagi, sebagaimana sabda Rasul yang artinya:
"Allah SWT pada malam Isra Mewajibkan atas umatku lima puluh salat, kemudian aku terus-menerus kembali kepada Allah SWT dan memohon keringanan sehingga Allah SWT menjadikannya menjadi lima salat sehari semalam." (Hasyiyah Al-baijuri ala fath al-garib al-mujib, Juz 1 halaman 230).
Begitulah sejarah awal mula kewajiban salat lima waktu yang kita jalankan hingga saat ini. Pada peristiwa Isra Mikraj ini Nabi Nabi Muhammad SAW juga terjadi pembelahan dada Rasul yang kedua kali. Kemudian beliau juga diperintahkan untuk memilih fitrahnya, dilihatkan bagaimana risallah beliau dalam berdakwah, hingga disaksikan nikmat surga dan siksa neraka.
Tag: #hikmah #isra #miraj #peran #nabi #muhammad #nabi #musa #balik #penetapan #shalat #waktu