Istana Bantah Klaim Hasto, Jokowi Pakai Penegak Hukum untuk Intimidasi Pihak Tertentu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyatakan ada rekaman video upaya Jokowi memperalat penegak hukum untuk mengintimidasi lawan politik. 
12:01
18 Agustus 2024

Istana Bantah Klaim Hasto, Jokowi Pakai Penegak Hukum untuk Intimidasi Pihak Tertentu

- Istana Negara membantah pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyatakan ada rekaman video tentang upaya Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperalat penegak hukum untuk mengintimidasi pihak tertentu.

Bantahan tersebut disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

"Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu."

Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi," kata Ari Dwipayana seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (18/8/2024).

Ari Dwipayana menjelaskan, potongan video tersebut adalah momen saat Jokowi berpidato Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda 2019, di SICC Sentul tanggal 13 November 2019. Acara tersebut terbuka untuk media.

"Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat," ujar Ari.

Pakar Geopolitik yang juga Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto saat menjadi pembicara dalam Refleksi Kemerdekaan melalui bedah buku ‘Merahnya Ajaran Bung Karno; Narasi Pembebasan Ala Indonesia’, karya Airlangga Pribadi, di Museum Multatuli, Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (16/8/2024). Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

Ia menerangkan, isi pidato Presiden Jokowi saat itu ialah memastikan agar tidak ada pihak yang menghalangi agenda besar pemerintah selama lima tahun ke depan. Seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kinerja ekspor-impor.

"Bahkan dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agak tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.

Hasto Putarkan Rekaman Video Dugaan Penggunaan Intimidasi oleh Jokowi 

Dalam rekaman video yang diperlihatkan Hasto kepada awak media tersebut, berisi pernyataan Jokowi yang ingin menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke sejumlah lembaga penegak hukum.

Rekaman ini ditunjukkan Hasto kepada awak media di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).

"Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima," kata Hasto.

Hasto mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut berbahaya bagi demokrasi. Dia meminta Jokowi mengklarifikasi.

"Jangan main-main, yang gigit saya sendiri. Lewat cara saya, bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main. Ya masa saya mau ngintip sendiri, kan ndak mungkin," bunyi rekaman suara Jokowi yang ditunjukkan Hasto.

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini menilai, pernyataan Jokowi intimidatif dan tak bijak. "Nah, ini kan sesuatu yang menurut saya kurang bijak," ungkap Hasto.

Apalagi, kata Hasto, pernyataan ini disampaikan bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79.

"Mengapa ini saya sampaikan karena ini hari kemerdekaan kita, yang seharusnya dengan kemerdekaan itu setiap orang bebas dan bertanggung jawab di dalam menyampaikan pendapatnya tetapi harus dalam koridor hukum, koridor kepentingan nasional, tidak boleh seseorang melakukan intimidasi," ucapnya.

Jokowi Pimpin Renungan Suci di Taman Kusuma Bangsa IKN Jokowi saat memiimpin Renungan Suci di Taman Kusuma Bangsa IKN (Sekretariat Presiden)

Saat ditelusuri Tribunnews.com, pernyataan itu ternyata disampaikan Jokowi dalam Rakornas Forkopimda, Sentul, Bogor pada Rabu (13/11/2019).

Saat itu, Jokowi mengancam akan menindak tegas pihak yang menghambat kebijakan yang baik untuk negara.

"Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri, ini ada apa kok enggak jalan. Saya sudah mulai ngerti, saya sudah mulai ngerti kalau masih diteruskan."

"Kalau masih ada yang main-main. Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main," kata Jokowi.

Laporan: Dina Karina/Kompas TV/Fersianus Waku/Tribunnews

Editor: Choirul Arifin

Tag:  #istana #bantah #klaim #hasto #jokowi #pakai #penegak #hukum #untuk #intimidasi #pihak #tertentu

KOMENTAR