Beda Respons Puan dan Hasto soal Pernyataan Megawati Sebut Ada Upaya Ambil Alih PDIP
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri saat berorasi setelah mengumumkan surat rekomendasi terkait Pilkada 2024, Rabu (14/8/2024) - Megawati Soekarnoputri memberikan pernyataan bakal batal pensiun lantaran mendengar ada pihak yang ingin mengambil alih PDIP. 
06:25
16 Agustus 2024

Beda Respons Puan dan Hasto soal Pernyataan Megawati Sebut Ada Upaya Ambil Alih PDIP

- Ketua Umum  PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pernyataan bakal batal pensiun lantaran mendengar ada pihak yang ingin mengambil alih PDIP.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan dalam pengumuman resmi calon kepala daerah (cakada) PDIP pada Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Rabu (14/8/2024).

"Eh gitu dengar ini akan diambil nih kayaknya PDI Perjuangan, saya mau jadi ketua umum lagi," kata Megawati dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (15/8/2024).

Lebih lanjut, ia meminta kepada para kadernya agar patuh pada perintahnya, apabila ia menjadi ketua umum PDIP lagi.

"Keren apa enggak, hayo? bener enggak? Tapi mesti nurut perintah saya. Ya makanya manis-manis aja sama saya," kata Megawati.

Dalam pernyataannya, ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak takut dengan pihak-pihak yang ingin mengambil PDIP.

Pernyataan itu mendapat respons dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto

Puan Tak Tahu 

Puan justru mengatakan, tak ada pihak yang ingin mengambil alih partainya dari kepemimpinan Megawati. 

"Enggak ada. Kalau ada pun, ya enggak (bisa)," kata Puan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/8/2024). 

Puan pun meminta awak media menanyakan langsung ihwal tersebut kepada ketua umum PDI-P yang juga sang ibu, Megawati. 

"Tanya ke Bu Mega," kata Puan. 

Hasto Singgung Habis Manis Sepah Dibuang

Berbeda dengan Puan, Hasto seolah memvalidasi pernyataan Megawati itu. 

Menurutnya, awak media sudah bisa merasakan adanya upaya untuk mengonsolidasikan kekuasaan ambil alih PDIP.

"Ya teman-teman pers kan sudah bisa merasakan ada upaya untuk melakukan konsolidasi kekuasaan," kata Hasto, Kamis (15/8/2024). 

Ia menyinggung sosok penting yang berjuang menjalankan perintah "penguasa", namun akhirnya dibuang.

Namun, ia tidak menyebut siapa sosok penguasa itu dan siapa yang dimaksud telah dibuang.

"Ada sosok penting yang berjuang menjalankan perintah dari pemimpin itu, tetapi kemudian orang mengatakan habis manis sepah dibuang." 

"Padahal segala cara sudah coba dilakukan untuk memenuhi kehendak pemimpin. Maka ini menjadi bukti bahwa hukum ketika tidak lagi mengabdi pada Merah Putih akan terjadi pergerakan rakyat," ujarnya.

Hasto pun mengatakan, seluruh kader partai bakal siap melawan semua pihak yang mengganggu kedaulatan PDIP di kepemimpinan Megawati. 

Hasto menilai, Megawati bukan hanya Ketua Umum PDI Perjuangan, tetapi juga Putri Proklamator RI Soekarno.

Artinya, Megawati adalah juga saksi sejarah berdirinya NKRI.

Dalam proses bernegara selama ini, Megawati juga menjadi menjadi bagian dari ide serta gagasan-gagasan besar tentang Indonesia Raya. 

Bahkan dalam hal tertentu, Mega juga kerap dianggap telah menjadi suatu ide dan simbol serta legacy di dalam melawan hukum otoriter, simbol perlawanan tergadap pemerintahan yang penuh dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme. 

"Bu Mega juga menjadi ide dan gagasan terhadap demokratisasi yang menempatkan hak kedaulatan Rakyat untuk melakukan pemilihan secara langsung. Bu Mega menjadi legacy di dalam jalan demokratisasi itu." 

"Sehingga ketika ada pihak-pihak yang mau mencoba mengganggu kedaulatan Partai, baik secara langsung ataupun tidak langsung, dan akan mencoba mengambil alih kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri."

"Maka kemarin seluruh kader Partai menyatakan siap bergerak dengan taruhan nyawa sekalipun di dalam menjaga kedaulatan Partai. Kami ini Partai Militan," kata Hasto, Kamis (15/8/2024).

(Tribunnews.com/Milani Resti/Fransiskus Adhiyuda) 

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #beda #respons #puan #hasto #soal #pernyataan #megawati #sebut #upaya #ambil #alih #pdip

KOMENTAR