AGK Mundur, Bamsoet Saingan Berat Bahlil Jadi Ketum Golkar, Bagaimana dengan Gibran?
Plt Ketua Umum DPP Partai Golkar Agus Gumiwang didampingi jajaran elite partai memberikan pernyataan usai rapat pengurus pleno di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2024). 
09:08
14 Agustus 2024

AGK Mundur, Bamsoet Saingan Berat Bahlil Jadi Ketum Golkar, Bagaimana dengan Gibran?

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita  (AGK) menegaskan tidak akan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) XI 20 Agustus 2024 pekan depan.

Namun AGK tak menjelaskan alasannya mencalonkan ketua umum Golkar.

"Saya enggak pernah maju. Saya tidak maju (jadi calon Ketum Partai Golkar di Munas)," kata Agus usai menggelar rapat pleno di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Seperti diketahui, kursi Ketum Golkar kosong setelah Airlangga Hartarto mengundurkan diri.

Ketum Golkar terpilih memiliki bargaining politik yang sangat penting menjelang Pilkada serentak 2024.

Termasuk ketum Golkar terpilih akan urun rembuk dalam penentuan kursi menteri Prabowo-Gibran menjelang pelantikan presiden 20 Oktober 2024.

Bagaimana dengan Bamsoet?

Satu lagi petinggi Golkar yang disebut-sebut calon kuat Ketum Golkar yakni Bambang Soesatyo alias Bamsoet.

Bamsoet merupakan rival Airlangga Hartarto pada Munas Golkar sebelumnya.

Bamsoet saat ini menjabat posisi mentereng sebagai Wakil Ketua Umum Golkar dan Ketua MPR RI.

Namun apakah dia akan mencalonkan Ketum Golkar dalam Munas pekan depan?

"Insya Allah," katanya saat hendak menghadiri rapat pleno di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2024) malam.

"Siap berarti?" tanya awak media.

"Insya Allah," imbuh Bamsoet mengulang ucapannya.

Pada Sabtu 6 Juli 2024 lalu, Bamsoet telah menyatakan kesiapannya maju jadi calon Ketum Golkar.

"Jadi bukan merebut, saya masuk gelanggang untuk bertarung menjadi Golkar satu," ujar Bamsoet dikutip dari Kompas.com.

Peluang Bahlil dan Dukungan Mayoritas?

Dukungan kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia maju sebagai calon Ketum Golkar terus menguat.

Ketua Dewan Pembina Bapilu Partai Golkar Idrus Marham mengatakan saat ini telah ada 34 jajaran DPD Partai Golkar di tingkat Provinsi yang mendukung Bahlil di Munas nanti.

Idrus meyakini pengurus di empat DPD Partai Golkar tingkat provinsi lainnya juga akan menyusul memberikan dukungan.

"Yang rilis kalau nggak salah sudah 34. Yang lain itu menyusul hanya masalah teknis. Dukungannya nencalonkan Bahlil sebagai Ketua Umum pengganti Airlangga," kata Idrus di Jakarta Pusat pada Selasa (13/8/2024).

Idrus juga mengatakan secara organisasi, Bahlil memenuhi syarat untuk menduduki posisi Ketua Umum Partai Golkar sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.

Bahlil tidak berbicara banyak ketika ditanya pers soal dinamika internal Golkar saat ini.

"Saya enggak tahu ya, saya betul kader Golkar tapi bukan pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana," kata Bahlil di IKN, Kalimantan Timur pada Senin, (12/8/2024).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Dito Ariotedjo,  mendengar aspirasi dari pengurus Golkar yang mengerucut pada nama  Bahlil Lahadalia.

"Kita akan melihat bagaimana pastinya untuk munas, kan ada proses pendaftaran caketum. Nanti kita lihat bagaimana, ada yang daftar atau tidak, nanti akan ditentukan dalam forum nantinya calon tunggal atau tidak," ujar Dito saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Selasa (13/8/2024) malam.

"Ya memang kita sudah mendengar aspirasi ini mengerucut ke namanya Bang Bahlil," sambungnya.

Dito juga menyinggung kedekatan antara Bahlil dan mantan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Gibran Tidak Mungkin?

Nama Wakil Presiden Terpilih RI, Gibran Rakabuming Raka muncul dalam bursa calon ketua umum partai Golkar.

Dua hari lalu poster bergambar Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai ketua umum Partai Golkar periode 2024-2029.

Ketua Bapilu DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta John S Keban menyayangkan adanya poster itu.

Poster tersebut menyebar di grup WhatsApp dan media sosial setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Keban menilai kemunculan poster itu sebagai bentuk pelecehan terhadap Partai Golkar.

"Kalau itu (poster Gibran) orang-orang yang memunculkan gambar-gambar itu tindakan pelecehan terhadap Partai Golkar, dan kami akan tindak tegas," ujar Keban saat dihubungi, Senin (12/8/2024).

Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir mengatakan Gibran tidak mungkim menjadi ketua umum Golkar.

Sebab saat ini belum ada tanda-tanda Gibran ingin masuk menjadi orang nomor satu partai pohon beringin tersebut.

"Ah enggak ada, belum ada. Tanda-tandanya pasti ada kalau mau Mas Gibran, pasti sowan ke Golkar. Pasti konsolidasi dengan DPD 1, sampai saat ini tidak ada," kata Adies Kadir di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Adies menuturkan Gibran tidak cukup waktu untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Sebab, Musyawarah Nasional (Munas) akan digelar tidak lama setelah rapat pleno Golkar pada malam ini.

"Ada nggak peluang kira-kira cukup nggak waktu satu minggu misalnya kita adakan Munas-nya misalnya tanggal 20, apa bisa seperti itu, kan tanda-tanda itu kan harus kita kira minimal 3 bulan lah ya, 3 bulan. Sampai saat ini tidak ada," ungkapnya.

Adies meyakini Gibran juga tidak tertarik untuk maju menjadi caketum Golkar.

Sebab ia nantinya akan berkonsentrasi menjadi Wakil Presiden RI.

"Saya yakin juga mungkin Mas Gibran juga konsentrasi sebagai Wakil Presiden," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com/Kompas.TV

Editor: Hasanudin Aco

Tag:  #mundur #bamsoet #saingan #berat #bahlil #jadi #ketum #golkar #bagaimana #dengan #gibran

KOMENTAR