6 Fakta Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Sempat Temui Jokowi 2 Jam Sambil Bawa Map Hitam
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketum Partai Golkar di Jakarta pada Ahad, 11 Agustus 2024.Inilah 6 fakta-faktanya. 
10:26
12 Agustus 2024

6 Fakta Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Sempat Temui Jokowi 2 Jam Sambil Bawa Map Hitam

Airlangga Hartarto menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga, Minggu (11/8/2024), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Pihaknya juga menjelaskan pengunduran dirinya sebagai Ketum Golkar terhitung sejak Sabtu (10/8/2024).

Soal alasan mundur, Airlangga mengatakan dirinya ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Selanjutnya, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku," ujar Airlangga dalam video yang sama.

Lantas, berikut enam fakta-fakta soal mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketum Partai Golkar:

1. Sempat Ketemu Jokowi 2 Jam

Sehari sebelum menyatakan mundur dari jabatan, Airlangga sempat bertemu dengan Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Airlangga mengenakan batik lengan panjang tiba di Istana pukul 14.07 WIB. Ia sempat melintas di halaman belakang Istana Negara dan menjawab singkat saat ditanya wartawan.

Pertemuan antara Airlangga dan Presiden berlangsung hampir dua jam. Airlangga keluar dari Istana sekitar pukul 15.49 WIB

Airlangga tampak membawa map hitam.

Ia tersenyum sambil mengangkat map tersebut ketika ditanya tentang agenda pertemuan dengan Presiden.

Dilansir Kompas.com, dirinya tak menjawab secara eksplisit saat ditanya perihal pertemuan dengan Jokowi.

Namun, Airlangga menyatakan, pertemuan itu membahas perkembangan perekonomian terkini.

"Update ekonomi tadi," ujarnya.

Ia hanya menjelaskan soal update sejumlah hal terkait perkembangan ekonomi kepada Presiden, termasuk surplus perdagangan Indonesia dengan China yang mencapai 8 miliar dolar AS tahun lalu.

2. Jusuf Hamka Juga Mundur

Mengikuti jejak Airlangga, Jusuf Hamka juga memutuskan mundur dari Partai Golkar.

Pengusaha jalan tol Jusuf Hamka mengumumkan keputusannya untuk mundur sebagai kader Partai Golkar per hari ini, Senin (12/8/2024).

Surat pengunduran dirinya pun akan ia serahkan kepada Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk Paulus, di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada hari ini, tepatnya pukul 10.00 WIB.

"Senin, jam 10 pagi, saya menyerahkan surat pengunduran diri kepada Sekjen Golkar di DPP Slipi," kata Jusuf Hamka, Minggu.

Tak hanya mundur sebagai kader Golkar, Jusuf Hamka juga ikut mundur sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Barat (Jabar), yang sempat diamanahkan Golkar kepada dirinya sebelumnya.

Tentang alasan mundur, Jusuf Hamka menyebut ia ingin mengurus keluarga, terlebih pada September nanti ia akan memiliki cucu.

Kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketum Golkar pun turut mendorong Jusuf Hamka untuk membuat keputusan ini.

Selain itu, Jusuf Hamka juga ingin berfokus mewujudkan permintaan keluarganya, yakni membangun masjid si seluruh provinsi.

3. DPP Partai Golkar Hormati Keputusan Airlangga

DPP Partai Golkar menghormati keputusan Airlangga yang pilih mundur sebagai Ketum Golkar.

Hal itu dikatakan DPP Golkar dalam konferensi pers terkait mundurnya Airlangga Hartarto.

Konferensi pers tersebut dihadiri oleh Ketua DPP Golkar Meutya Hafid dan Ace Hasan Syadzily, serta Waketum Golkar Adies Kadir dan Ahmad Doli Kurnia.

Dalam konferensi pers tersebut, Partai Golkar menghormati keputusan Airlangga mundur dari kursi Ketua Umum.

DPP akan menggelar rapat pleno membahas pengunduran diri tersebut sekaligus menunjuk pelaksana tugas Ketua Umum Golkar pada Selasa (13/8/2024).

DPP Golkar memastikan pengunduran diri Airlangga murni keputusan pribadi dan tanpa paksaan pihak manapun.

4. Kantor DPP Golkar Dijaga Ketat Brimob

Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta, dijaga oleh personel Brimob Polri usai Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Golkar, Minggu.

Pantauan Tribunnews.com, personil Brimob berseragam Hitam-hitam masuk ke komplek DPP Golkar pada pukul 22.20 WIB.

Mereka kemudian berbaris di halaman kantor DPP Golkar.

Para personel Brimob tersebut tiba menggunakan bus dan truk yang terpakir di bahu jalan.

Sebelum kedatangan personel Brimob, kantor DPP Golkar dijaga oleh personel Polri berpakaian dinas dan preman.

Mereka duduk di gerbang pintu masuk DPP Golkar.

5. Bantahan soal Kasus Hukum

DPP Partai Golkar  juga membantah pengunduran diri Airlangga karena adanya kasus hukum.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sempat dipanggil Kejaksaan Agung dalam rangka memberikan keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi ekspor CPO dan produk turunan termasuk minyak goreng, pada Senin (24/7/2023).

Usai memberikan keterangan selama kurang lebih 12 jam sejak pukul 09.00 WIB dan selesai pada pukul 21.00 WIB, Airlangga menerima dan menjawab 46 pertanyaan yang disodorkan kepadanya.

Direktur Penyidikan pada (Dirdik) Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi, menyampaikan 46 pertanyaan yang disodorkan kepada penyidik telah dijawab secara baik oleh Airlangga.

"Pemeriksaan berjalan selama 12 jam dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam. Seperti yang disampaikan beliau pemeriksaan ada 46 pertanyaan yang keseluruhannya telah dijawab dengan baik oleh beliau," ungkap Kuntadi.

Kuntadi menerangkan, pemeriksaan terhadap Airlangga ini merupakan pengembangan dari penanganan perkara dugaan korupsi atas nama tersangka Indra Sari Wisnu Wardhana dan kawan-kawannya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, membantah anggapan tersebut, dia menyebut pengunduran diri Airlangga hanya karena alasan pribadi.

"Enggak lah (tersangkut kasus hukum), apa yang saya dengar yang disampaikan oleh Pak Airlangga kepada saya dan beberapa teman tadi ada 3 -4 orang yang dipanggil itu, ya ini lebih pada masalah pribadi Pak Airlangga," kata Doli di Kantor DPP Golkar, Minggu.

Ia menyampaikan Airlangga lebih memilih untuk berkonsentrasi bekerja sebagai Menko Perekonomian.

Apalagi, saat ini sedang masa transisi pemerintahan menuju Prabowo-Gibran.

"Beliau lebih memilih untuk berkonsentrasi sebagai Menko Perekonomian di dalam menjalankan atau melancarkan proses masa transisi dari pemerintahan Pak Jokowi Maruf Amin kepada Pak Prabowo dan Pak Gibran," jelasnya.

Doli meminta semua pihak untuk tidak mengkaitkan pengunduran diri Airlangga dengan persoalan lain termasuk persoalan hukum yang sempat membuat Airlangga diperiksa oleh penegak hukum.

6. Ucapan Terima Kasih

Airlangga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi hingga Presiden terpilih Prabowo Subianto usai menyatakan mundur dari kursi Ketum Golkar.

Airlangga mengaku berterima kasih secara tulus kepada banyak pihak yang sudah membesarkan Partai Golkar.

"Secara khusus, saya ingin berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo dan Bapak Wapres Kiai Haji Maruf Amin."

"Demikian pula, terima kasih saya sampaikan kepada Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Mas Gibran Rakabuming Raka," urai Airlangga.

Airlangga mengatakan, dirinya turut berterima kasih kepada para senior Golkar.

Di antaranya seperti Jusuf Kalla (JK), Aburizal Bakrie, Luhut Binsar Panjaitan, Akbar Tanjung, Agung Laksono, hingga Muhamad Hatta.

"Saya juga mengucapkan beribu terima kasih atas kerja sama, dukungan, dan bimbingan yang diberikan kepada kami," ucap Airlangga.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail/Igman Ibrahim) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Adhyasta Dirgantara,)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #fakta #airlangga #hartarto #mundur #dari #ketum #golkar #sempat #temui #jokowi #sambil #bawa #hitam

KOMENTAR