Polemik Menteri Satryo Vs ASN, Bantah Ada Tamparan, Bagaimana Sikap Terhadap Penyebar Rekaman Suara?
Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) memastikan tak akan mengambil langkah hukum terhadap penyebar rekaman suara dugaan penamparan yang dilakukan oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro. 
18:32
21 Januari 2025

Polemik Menteri Satryo Vs ASN, Bantah Ada Tamparan, Bagaimana Sikap Terhadap Penyebar Rekaman Suara?

Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) membantah tudingan Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, kepada pegawai kementerian.

Tudingan itu viral di media sosial setelah muncul spanduk pada aksi demontrasi pegawai Dikti memuat tulisan "Pak Presiden, selamat kami dari Menteri pemarah, suka main tampar dan main pecat.

Sekjen Kemendiktisaintek, Togar Simatupang, mengatakan spanduk ini hanya upaya mencari sensasi.

"Kalau secara akal sehat tentunya kan ini ada pencarian sensasi," ucap Togar di kantor Kemendiktisaintek, Selasa (21/1/2025).

Selain itu muncul rekaman suara yang dinarasikan sebagai aksi penamparan oleh Mendiktisaintek Satryo.

Dirinya mengatakan hal itu juga sebagai bagian untuk mencari sensasi.

"Kenapa enggak dikeluarkan sebelum atau apa gitu kan. Jadi ini salah satu ya sensasi, glamoru begitu. Ada yang buat mercon, ada lagi yang buat mercon di sana," ungkap Togar.

Meski begitu, Togar mengaku pihaknya tak terganggu dengan hal tersebut.

Pihaknya fokus saja untuk melanjutkan transformasi pendidikan tinggi dan mengatur sumber daya manusia di lingkup Kemendiktisaintek.

"Kita fokus dulu, kita fokus pada rekan kita sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan bantahan sejumlah tudingan yang diarahkan kepadanya.

Bagaimana Sikap Terhadap Penyebar Rekaman Suara?

Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) memastikan tak akan mengambil langkah hukum terhadap penyebar rekaman suara dugaan penamparan yang dilakukan oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Rekam ini viral di media sosial bersamaan dengan aksi protes pegawai Kemendiktisaintek pada hari Senin (20/1/2025).

"Belum ada ke arah sana (menempuh langkah hukum," kata Sekjen Kemendiktisaintek, Togar Simatupang di kantor Kemendiktisaintek, Selasa (21/1/2025.

Kemendikdasmen, kata Togar, hingga kini belum mengetahui sumber rekaman tersebut atau pihak yang membuat rekaman.

Menurutnya, orang yang menyebarkan rekaman itu hanya mencari keuntungan.

Meski begitu, Togar menilai rekaman tersebut tidak relevan dengan kondisi saat ini.
 
"Dan kalau itu nanti terjadi secara kontinu atau ada suatu tanda petik potensi untuk mengganggu ketertiban umum, kita harus mencermati secara bijaksana. Jadi belum perlu mengambil langkah hukum," kata Togar.

Sebelumnya, sebuah rekaman suara yang berisi perbincangan antara dua orang muncul di media sosial.

Rekaman tersebut dinarasikan sebagai percakapan antara Satryo dengan salah satu pegawai vendor yang menangani urusan air di rumah dinas Widya Chandra.

Bantahan Menteri Satryo

Berikut bantahan yang disampaikan Menteri Satryo.

1. Soal Mutasi Pegawai

Satryo mengatakan mutasi besar-besaran di kementerian dilakukannya karena ingin membenahi Kemendikti Saintek.

Hal itu sesuai dengan anjuran Presiden Prabowo Subianto untuk menghemat anggaran pemerintah.

Satryo menilai, kebijakan mutasi besar-besaran yang diambilnya ini membuat beberapa pihak tidak berkenan.

Sehingga berujung pada aksi demo yang dilakukan pegawai Kemendikti Saintek hari ini.

"Kita ingin membenahi. Pak Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah."

"Ada mutasi cukup besar dan karena memang ada pihak-pihak yang tidak berkenan dimutasi," kata Satryo dilansir Kompas.com, Senin (20/1/2025).

2. Soal Penamparan

Satryo juga membantah adanya tuduhan bahwa dirinya menampar pegawainya.

Menurut Satryo aksi penamparan pada pegawai Kemendikti Saintek ini tak ada sama sekali.

"Penamparan? Tidak ada sama sekali," tegas Satryo.

3. Soal Rekaman Suara

Satryo pun membantah terkait viralnya rekaman suara yang dinarasikan dirinya tengah melakukan kekerasan terhadap pegawai.

Satryo meyakini rekaman suara yang viral di media sosial tersebut telah diedit dan dimanipulasi oleh seseorang.

“(Rekaman suara) Bukan (dirinya). Saya tidak pernah bersikap seperti itu. Itu memang diedit dan dimanipulasi seakan-akan itu adalah suara saya,” ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (21/1/2025).

Selain itu, Satryo juga menyebut bahwa adanya rekaman suara tersebut untuk menjatuhkan nama baiknya.

Dia pun meminta kepada para ahli IT untuk meneliti rekaman suara itu dan melacak sosok yang membuatnya.

“Akan saya minta tolong ke teman-teman dan pasti maksudnya untuk menjatuhkan saya. Maka saya minta teman-teman yang ahli dalam bidang tersebut untuk melacak dan melihat, kalau perlu mencari pelakunya siapa,” tegasnya.

Di sisi lain, Satryo mengatakan rekaman suara tersebut sudah dibuat cukup lama oleh pihak tertentu sebelum aksi demo yang digelar di Kantor Kemendikti Saintek pada Senin (20/1/2025) kemarin.

Dia kembali menegaskan hal tersebut sebagai upaya untuk mencemarkan nama baiknya.

“Ada sesuatu yang dibuat oleh mereka, dikaitkan dengan demo padahal demonya tidak seperti itu."

"Ada skenario yang dibuat cukup lama, tapi baru ditampilkan saat ini, khususnya pada event atau momentum aksi tadi pagi itu (kemarin),” katanya.

Aksi Demo di Kemendikti Saintek

Diketahui, puluhan pegawai Kemendikti Saintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendikti Saintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Dalam aksi tersebut, para pegawai menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

"Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri," tulis spanduk aksi tersebut.

Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendikti Saintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

"Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," ujar Suwitno.

Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendikti Saintek, adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendikti Saintek.

Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali," kata Suwitno. 

 

Tag:  #polemik #menteri #satryo #bantah #tamparan #bagaimana #sikap #terhadap #penyebar #rekaman #suara

KOMENTAR