Pembatalan PPN 12 Persen Menyumbang Kepuasan Rakyat atas 100 Hari Prabowo-Gibran
- Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengalihkan penerapan PPN 12 persen hanya ke barang premium, berkontribusi besar terhadap angka kepuasan publik atas kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal tersebut diungkapkan Manajer Riset Litbang Kompas Ignatius Kristanto Obrolan Newsroom Kompas.com yang tayang, Senin (20/1/2025).
"Sebelumnya kan masyarakat heboh, marah, dan protes. Ujung-ujungnya (PPN 12 persen) dibatalkan (untuk diterapkan ke seluruh barang dan jasa) dan hanya berlaku untuk barang premium," ujar Kristanto.
"Itu yang membuat masyarakat jadi teringat betul," lanjut dia.
Tak hanya itu, Prabowo dinilai lebih banyak mengeluarkan kebijakan populis lainnya pada 100 hari pemerintahannya. Mulai dari penggelontoran bantuan sosial November 2024 lalu, penyelenggaraan makan bergizi gratis, hingga janji peningkatan tunjangan guru.
Di sektor penegakan hukum, 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran pun dinilai baik.
"KPK mulai aktif beroperasi lagi, OTT dan sebagainya. Itu sejalan dengan orasi-orasi yang disampaikan oleh Pak Prabowo. Kebijakan populis inilah yang membuat masyarakat itu positif banget," ujar Kristanto.
Selain kebijakan populis, angka kepuasan terhadap kinerja Prabowo-Gibran juga ditopang oleh perolehan suara pada Pilpres 2024 lalu, yakni 58 persen. Angka itu jadi modal yang baik bagi Prabowo-Gibran untuk mulai menjalankan roda pemerintahan.
"Modal (perolehan suara pilpres) yang tinggi dibarengi dengan kebijakan populis selama tiba bulan terakhir, inilah yang membuat (angka kepuasan publik) naiknya jadi luar biasa," papar Kristanto.
Rakyat puas dengan 100 hari Prabowo-Gibran
Berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diketahui mencapai 80,9 persen.
Sementara, sebanyak 19,1 responden menyatakan tidak puas terhadap kerja pemerintah Prabowo-Gibran.
Tak hanya itu, tingkat keyakinan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran juga tinggi yakni 89,4 persen.
Adapun, responden yang tidak yakin sebesar 10,6 persen.
Tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran lebih tinggi dibandingkan Presiden Jokowi pada tahun 2015 lalu, yakni 65 persen.
Ada sejumlah alasan yang membuat masyarakat puas dengan kerja Prabowo-Gibran. Sebanyak 30,2 persen responden menyebut kinerja yang ditunjukan baik.
Lalu 18,1 persen responden merasa kepemimpinan yang ditunjukan merakyat. Ada 14,4 persen responden puas terhadap kerja Prabowo-Gibran karena sering mendapatkan bansos.
Kemudian 7,3 persen responden merasa pembangunan merata sampai ke desa. Sebanyak 7,3 persen lainnya menyebut pembangunan yang dilakukan masif.
Selain itu, sebanyak 6,8 persen menilai pemerintahan Prabowo-Gibran mampu mengatasi persoalan bangsa. Ada juga 3,2 persen menyebut pemilu dijalankan dengan baik.
Sementara sebanyak 3,2 persen merasa puas karena ketegasan dalam memimpin. Lalu 4,6 persen alasan lain dan 4,9 persen tidak menjawab.
Metode penelitian
Survei Litbang Kompas ini dilakukan melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan dari tanggal 4-10 Januari 2025.
Sebanyak 1.000 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Tingkat kepercayaan 95 persen dengan “margin of error” penelitian +/- 3,10 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi.
Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT. Kompas Media Nusantara).
Tag: #pembatalan #persen #menyumbang #kepuasan #rakyat #atas #hari #prabowo #gibran