Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa: Perjuangkan Kaum Alit, Bukan Elite Partai
Sejumlah politikus senior menginisiasi berdirinya Partai Gema Bangsa di Jakarta, Jumat (17/1). (Istimewa)
11:08
19 Januari 2025

Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa: Perjuangkan Kaum Alit, Bukan Elite Partai

–Konsolidasi nasional para politikus senior yang menjunjung tinggi demokrasi, inklusivitas, dan persamaan, serta kesetaraan hak-hak politik sukses menginisiasi berdirinya Partai Gema Bangsa di Jakarta, Jumat (17/1).

Dalam momentum yang dihelat inisiator Nasional Gerakan Mandiri Bangsa itu hadir sejumlah tokoh nasional, inisiator nasional, inisiator wilayah dan daerah. Selain itu, dihadiri simpatisan berdirinya Partai Gema Bangsa dari seluruh provinsi di Indonesia.

Dalam acara konsolidasi tersebut diawali dengan pembacaan Deklarasi Jakarta 2025, yang mempertegas komitmen berdirinya Partai Gema Bangsa. Deklarasi tersebut dibacakan Ike Julies Tiati, mewakili para inisiator Gerakan Mandiri Bangsa.

Terdapat tiga poin dalam isi Deklarasi Jakarta 2025 sebagai penegasan kecintaan kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, sebagai perwujudan berdirinya Partai Gema Bangsa.

Ketua Umum Partai Gema Bangsa Ahmad Rofiq menegaskan, Partai Gema Bangsa bukan partai korporasi, melainkan partai milik bersama, anggota yang berdaulat atas masa depan partai politik dan alat perjuangan sebagai wujud perjuangan untuk kemandirian.

Aktivis politik yang menjadi deklarator Ormas Nasdem sebelum berubah bentuk menjadi Partai Nasdem dan menjadi Sekjen itu menegaskan, struktur Partai Gema Bangsa di wilayah dan di daerah diberikan kewenangan dan otonomi penuh untuk mengurus rumah tangga sendiri. Itu sebagai penghargaan equality politik dan demokrasi milik kaum alit dan bukan elite.

Menurut dia, poin penting itu menjadi konsern perjuangan Partai Gema Bangsa karena selama ini kepentingan daerah masih selalu dan terus dikooptasi kepentingan pusat.

”Sehingga daerah tidak berdaya dan hanya menjadi objek dan komoditas politik elite pusat,” tegas Ahmad Rofiq yang juga pendiri Partai Perindo dan menjadi Sekjen itu.

Ketum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (2004–2006) itu menegaskan, Partai Gema Bangsa tidak menghendaki perlakuan dan diskriminasi politik. Rofiq menuturkan, partai ini menekankan spirit kemandirian dan misi politik partai untuk mewujudkan kemandirian Indonesia, yang tertuang dalam arti logo Partai Gema Bangsa yaitu Trilogi Kemandirian.

”Bahwa puncak kemandirian suatu negara sejatinya terletak pada kemandirian bangsa yang terwujud bilamana terjadi kemandirian individu dan Masyarakat,” papar Ahmad Rofiq.

Sementara itu, Andogo Wiradi yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gema Bangsa mengingatkan, agar bangsa ini tak gampang takjub, tersekesima bahkan keblinger dengan kemajuan negara lain. Jika tanpa reserve dan treatment khusus dengan mengabaikan bahkan melepaskan akar budaya yang dimiliki akan menjadi bumerang bagi masyarakat sendiri.

”Jejak-jejak pejuang bangsa ini harus menjadi teladan dalam setiap pikiran dan gerak langkah Partai Gema Bangsa ke depannya,” tegas Andogo.

Sedangkan tokoh politik senior Patrice Rio Capella menyampaikan, Partai Gema Bangsa adalah wujud dari konsistensi prinsip politik bahwa ke depan partai ini harus hadir di akar rumput setiap kecamatan, di desa-desa di seluruh Indonesia. 

”Kader Partai Gema Bangsa harus bisa melahirkankan bupati, gubernur, dan menteri,” ucap Patrice Rio Capella, Ketum Nasdem pertama (2011-2013).

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #konsolidasi #nasional #gerakan #mandiri #bangsa #lahirkan #partai #gema #bangsa #perjuangkan #kaum #alit #bukan #elite #partai

KOMENTAR