Pemberdayaan Perempuan Dinilai Penting, Menag: Relasi Kuasa Timpang Jadi Malapetaka
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar saat ditemui usai acara Tanwir I Aisyiyah di Hotel Tavia, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2025).(KOMPAS.com/FIRDA JANATI)
21:28
18 Januari 2025

Pemberdayaan Perempuan Dinilai Penting, Menag: Relasi Kuasa Timpang Jadi Malapetaka

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan, pemberdayaan perempuan merupakan fondasi penting dalam menciptakan ketahanan keluarga dan bangsa.

Nasaruddin menjelaskan, pemberdayaan perempuan memiliki hubungan erat dengan ketahanan keluarga.

"Tidak ada ketahanan nasional tanpa pemberdayaan perempuan. Tidak ada generasi baik yang akan datang tanpa kekuatan yang diberikan terhadap perempuan," ujar Nasaruddin dalam keterangannya, Sabtu (18/1/2025).

Ia menekankan bahwa generasi berkualitas tidak dapat dicapai tanpa memberikan kekuatan kepada perempuan.

“Tata kuncinya adalah pemberdayaan perempuan. Relasi kuasa yang timpang antara laki-laki dan perempuan itulah sumber malapetaka, bahkan bisa dikatakan sumber patologi sosial,” imbuhnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga menyoroti berbagai kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan.

Ia menyebutkan sejumlah regulasi yang telah dibuat oleh pemerintah bersama DPR, seperti perlindungan saksi, perlindungan korban kekerasan, serta kebijakan di bidang keimigrasian.

"Jadi perempuan boleh juga ke luar negeri, sudah ada undang-undang kesehatan. Sudah ada undang-undang kependidikan. Dan sudah ada pembaruan, namanya, revisi undang-undang perkawinan," tambahnya.

Di sisi lain, Kementerian Agama (Kemenag) juga sedang berupaya menanamkan pemahaman masyarakat mengenai pengarusutamaan gender di tengah umat beragama.

Pernyataan ini menunjukkan komitmen Kemenag dalam meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan sebagai langkah strategis untuk membangun ketahanan keluarga dan bangsa.

Menurut Nasaruddin, Kementerian Agama saat ini juga sedang menyisir ayat-ayat yang bias gender pemahamannya dalam masyarakat.

"Bahkan mengangkatnya sebagai sebuah disertasi, ditambah dengan saya punya buku, 42 buku rata-rata buku-bukunya itu memang cenderung memberikan pemberdayaan terhadap perempuan,” katanya.

Editor: Singgih Wiryono

Tag:  #pemberdayaan #perempuan #dinilai #penting #menag #relasi #kuasa #timpang #jadi #malapetaka

KOMENTAR