Bikin Warga Resah, Pelaku Tawuran di Depan Mal Bassura Jaktim Kerap Kucing-kucingan sama Polisi
Bikin Warga Resah, Pelaku Tawuran di Depan Mal Bassura Jaktim Kerap Kucing-kucingan sama Polisi. (tangkapan layar/Instagram)
20:00
10 Juli 2024

Bikin Warga Resah, Pelaku Tawuran di Depan Mal Bassura Jaktim Kerap Kucing-kucingan sama Polisi

Warga RW 01 Cipinang Besar Utara, Papa Tebe (46) menyebut para pelaku tawuran di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jakarta Timur kerap kucing-kucingan dengan kepolisian. Jika tak ada petugas, mereka berani menggelar tawuran.

Ia mengaku sempat melihat beberapa kali sejumlah pemuda memantau lokasi sekitar Jalan Jenderal Basuki Rahmat pada dini hari. Mereka melihat ada atau tidaknya petugas pengamanan di pos dekat lokasi.

"Kejadiannya pinter, ada yang survei. Kalo gak ada polisi, gak jadi. Kalo enggak ada jadi (tawuran)," ujar Papa Tebe saat ditemui , Rabu (10/7/2024).

Tiap kali tawuran, Papa Tebe yang berdagang karpet selalu merasa resah. Apalagi, anak dan cucunya tinggal di lokasi yang tak jauh dari lokasi.

Baca Juga: Tawuran Gak Kelar-kelar, Pemkot Jaktim Didesak Warga Bangun Pagar Tinggi di Depan Mal Bassura

Viral peristiwa tawuran antarkampung di dekat mal Bassura, Jakarta Timur. (tangkapan layar/Instagram)Viral peristiwa tawuran antarkampung di dekat mal Bassura, Jakarta Timur. (tangkapan layar/Instagram)

"Saya kan bapak. Di sana (lokasi tawuran) ada anak, cucu. Saya langsung lari jemput ke sini kalo mulai ribut-ribut. Saya ngeri api doang. Kan make petasan sekarang mainnya," tuturnya.

Senada dengan Papa Tebe, Ketua RT 02 RW 01 Cipinang Besar Utara, Slamet Subroto juga menyebut petugas pengamanan dalam beberapa kesempatan kerap menjaga lokasi tawuran.

"Dijaga sih dijaga. Kalo gak ada polisi dia (pelaku tawuran) berani. Kalo enggak ada enggak berani," tuturnya.

Deklarasi Damai Sia-sia

Sebenarnya sudah ada deklarasi damai antara warga RW 01 dan RW 02 untuk mencegah tawuran. Namun, perjanjian damai untuk mencegah aksi tawuran masih saja terjadi.

Baca Juga: Tawuran Beda RW Pecah Lagi, Deklarasi Damai Jilid II di Bassura jadi Sia-sia!

Bahkan, deklarasi itu disebut Slamet sudah dua kali dilakukan dalam tahun 2024 ini. Para oknum warga tak mengindahkannya dan kini justru tawuran makin ramai.

Ketua RT 02 RW 01 Cipinang Besar Utara, Slamet Subroto. (Suara.com/Fakhri)Ketua RT 02 RW 01 Cipinang Besar Utara, Slamet Subroto. (Suara.com/Fakhri)

"Tahun ini 2 kali deklarasi. Antara bulan 3 atau 4 (Maret atau April) itu deklarasi pertama," ungkapnya.

Slamet mengatakan, deklarasi damai berisi perjanjian tak melakukan tawuran lagi. Fasilitatornya adalah pihak kepolisian dan dihadiri oleh pihak kelurahan dan kecamatan.

Mereka yang menandatanganinya adalah pengurus RT dari RW 01 dan 02 serta pengurus RW 01 dan 02 beserta perwakilan warga. Namun, ia tak mengetahui apakah yang ikut berjanji merupakan para pelaku tawuran atau tidak.

"Kita gak tahu. Kita minta aja warga tandatangan kita cuma boyong aja ke sana kita gak tau dia ikut apa nggak," jelasnya.

Apalagi, menurutnya selama ini belum pernah ada pelaku tawuran yang ditangkap pihak kepolisian. Karena itu, tak diketahui siapa saja warganya yang ikut terlibat.

Peserta tawuran juga kini makin bertambah dan diduga berasal dari wilayah lain.

"Paling polisi dateng udah bubar. Gak tau warga yang mana yang ikut," pungkasnya.

Tawuran Pecah Lagi

Diberitakan sebelumnya, tawuran antara warga RW 01 dan RW 02 kembali terjadi di Jalan Basuki Rahmat (Bassura) Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (9/7/2024) petang.

Tawuran antarwarga yang diwarnai saling melempar batu dan petasan itu diduga dipicu saling ejek dari kedua belah pihak.

"Awal mulanya dari warga salah satu RW berkumpul, kemudian saling menatap dan saling mengejek satu sama lain sehingga pecah tawuran itu," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di lokasi tawuran tersebut pada Selasa malam.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly. [ANTARA/Syaiful Hakim]Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly. [ANTARA/Syaiful Hakim]

Aparat Kepolisian bersama TNI, Satpol PP Jakarta Timur (Jaktim) dan pihak kelurahan melaksanakan pengamanan untuk meredam tawuran tersebut.

Dia mengimbau kepada masing-masing kubu untuk sadar bahwa tindakan mereka mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dan mengganggu pengguna jalan karena dilakukan di jalan raya.

"Kami sangat berharap agar peristiwa ini tak terulang kembali. Kalau ini masih terjadi, maka kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur," kata Nicolas.

Menurut dia, tawuran antarwarga itu sering  terjadi lantaran kedua belah pihak saling dendam dan menantang.

"Tidak pernah dendam mereka berakhir. Jadi, mereka merasa paling hebat dan saling mengejek," ujarnya.

Editor: Agung Sandy Lesmana

Tag:  #bikin #warga #resah #pelaku #tawuran #depan #bassura #jaktim #kerap #kucing #kucingan #sama #polisi

KOMENTAR