Menteri PPPA Prihatin Berburu Koin Jagat Rusak Fasilitas Umum, Polisi Panggil Pihak Aplikasi
Menanggapi hal itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA), Arifatul Choiri Fauzi menilai permainan tersebut dibuat oleh pihak yang tidak jelas asal-usulnya. Dia pun meminta masyarakat, khususnya anak-anak, lebih bijak.
"Mungkin masyarakat kita gampang percaya, ini sebetulnya harus ada penyadaran, pemahaman, tidak mudah tergoda dengan informasi-informasi yang kita belum tahu kebenarannya," ucap Arifatul di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (14/11/2025).
Menteri Arifatul mengaku prihatin dengan fenomena berburu koin Jagat tersebut.
Apalagi, ada pemburu yang sampai membongkar tanah untuk mencari keberadaan koin tersebut.
"Saya juga melihat itu, mereka harus membongkar tanah, informasinya ada koin di dalam tanah. Ini baru terjadi dan kita akan mencari penyebabnya apa sih, sumbernya dari mana kok bisa jadi masif begitu. Seolah-olah tidak bisa dianalisa, kok harus mencari koin yang tidak jelas ada di mana gitu," tuturnya.
Lebih lanjut, Arifatul kembali mengingatkan agar masyarakat untuk tidak mudah terbawa isu yang tidak benar.
"Ini perlu ada penyadaran dan menyadarkan masyarakat kalau melakukan sesuatu ya rasional gitu. Jadi jangan terbawa oleh isu-isu yang kita tidak tahu kebenarannya," pungkasnya.
Adapun Jagat merupakan platform media sosial berbasis lokasi yang dikembangkan oleh Jagat Technology Pte. Ltd. Aplikasi itu pertama kali dirilis pada Februari 2023.
Koin Jagat mengajak para pemburu bermain untuk mencari sebuah koin yang disebar sejumlah wilayah di Indonesia. Koin itu ditempatkan di sejumlah lokasi misalnya taman, gedung, dan fasilitas publik lainnya.
Aplikasi itu juga menyediakan petunjuk agar para pemburu bisa mencari koin tersebut. Nantinya, koin itu bisa ditukarkan dengan hadiah uang.
Di antaranya, Koin Perunggu dapat ditukar dengan Rp300 ribu hingga Rp1 juta, koin perak memiliki nilai hingga Rp10 juta dan koin emas berharga Rp100 juta.
Polisi Berencana Panggil AplikatorBelakang ini aplikasi Koin Jagat ramai menjadi tren pengguna internet. Pengguna internet banyak berburu Koin Jagat hingga membuat sejumlah fasilitas umum rusak.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi memberikan tanggapan perihal insiden rusaknya sejumlah fasilitas.
Menurutnya, hingga kini belum ada yang melapor.
Pihaknya bakal memproses hukum apabila ada masyarakat yang merasa dirugikan.
"Apabila nanti ada pihak yang merasa dirugikan, tentunya wajib kami tindaklanjuti," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya pada Senin (13/1/2025).
"Kami imbau agar melakukan kegiatan tersebut dengan baik, ramah lingkungan, tidak merugikan orang lain, dan tidak merusak," imbuhnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025). (Tribunnews.com/Reynas Abdila)Ade mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran Polres yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk memantau situasi Kamtibmas termasuk dampak yang ditimbulkan dari aplikasi Koin Jagat.
"Kepada masyarakat agar dalam melaksanakan atau melakukan aktivitas tetap dilakukan atau berorientasi pada bagaimana situasi Kamtibmas tercipta dengan aman, kita saling menghargai satu sama lain," ujar dia.
Sebelumnya, aplikasi Koin Jagat sedang ramai diperbincangkan. Pengguna internet berburu koin-koin yang disembunyikan di berbagai tempat.
Para pemburunya pun semakin meresahkan. Mereka sampai memanjat pagar mal dan merusak fasilitas umum seperti di taman demi mendapatkan beragam koin dalam aplikasi tersebut.
Tag: #menteri #pppa #prihatin #berburu #koin #jagat #rusak #fasilitas #umum #polisi #panggil #pihak #aplikasi