Saat Megawati Dibuat Kaget oleh Nama Maruarar Siahaan, Langsung Teringat Eks Kader, Ogah Sepanggung?
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dalam acara Peluncuran dan Diskusi Buku ''Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis'', di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (12/12/2024). 
15:27
12 Desember 2024

Saat Megawati Dibuat Kaget oleh Nama Maruarar Siahaan, Langsung Teringat Eks Kader, Ogah Sepanggung?

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mengungkapkan dia meminta master of ceremony (MC) untuk mengubah penyebutan nama mantan hakim konstitusi Maruarar Siahaan menjadi M. Siahaan.

Hal ini diungkapkan Megawati, saat menjadi pembicara dalam acara Peluncuran dan Diskusi Buku "Pilpres 2024 Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis", di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Meskipun tak dijelaskan secara gamblang, Megawati menyinggung usulannya kepada MC tersebut agar nama Maruarar Siahaan dapat dibedakan dengan mantan kader PDI Perjuangan, Maruarar Sirait.

"Jadi tadi, sambil duduk, saya menyindir Pak Maruarar Siahaan. Karena waktu saya baca di sini, kaget, karena belum (baca nama) belakangnya," kata Mega, di Jakarta, Kamis ini.

"Jadi saya usul, makanya tadi Mbak MC memotong nama panjang. Diganti sama M Siahaan. Jadi supaya tahu, saya soalnya nanya sama beliau. Yang mana ini Maruararnya?" lanjutnya.

Diketahui, Maruarar Sirait mengundurkan diri dari PDIP pada Senin (15/1/2024). Jelang Pilpres 2024, ia menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran seusai hengkang dari PDIP.

Lebih lanjut, dalam pidato kebangsaannya di acara peluncuran buku karya Todung Mulya Lubis tersebut, Megawati juga mengatakan, dia merupakan tokoh sejarah inisiasi pembentukan beberapa lembaga, di antaranya Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Lembaga-lembaga tersebut dibentuk di era kepemimpinannya sebagai Presiden RI Kelima. Katanya, termasuk pemisahan antara TNI-Polri juga diinisiasi olehnya.

Namun, menurut Megawati, saat ini lembaga-lembaga tersebut malah justru menjadi bumerang. Ia mengklaim, sejumlah partai pemerintah menyudutkan PDI Perjuangan.

"Saya tadi guyon sama Pak Todung, 'Pak Todung, apa tuh namanya ya, kalau bikin terus akhirnya dipakai buat serangan sendiri?'," kata Mega.

"Saya ini jelek-jelek. Karena dipanggil presiden. Yang bikin MK, yang bikin KPK. Yang memisahkan TNI-Poli. Terus dipikir itu gampang. Susah loh. Mesti tanya dulu ahli hukum. Mesti gimana dan sebagainya. Dan banyak BNN, BMKG. Coba ya tahu. Jadi sekarang kan saya kok bumerang," ungkapnya.

Terkait kondisi yang demikian, ia mengaku ironis sekaligus bangga karena partainya masih bisa bertahan di tengah gempuran dari para pihak.

"Loh, ada tuh gambar karikatur banteng gitu kan dikeroyok berapa partai gitu kan. Antara ironis saya merasakan. Tapi juga bangga, sendirian masih keren," tegasnya.

 

 

 

Editor: Muhammad Zulfikar

Tag:  #saat #megawati #dibuat #kaget #oleh #nama #maruarar #siahaan #langsung #teringat #kader #ogah #sepanggung

KOMENTAR