Pemerintah Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tanah Sereal Bogor
Pemerintah melalui Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meninjau persiapan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis ke sejumlah sekolah di Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (9/12). Peninjauan turut dilakukan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat yang tengah menyiapkan makanan untuk dibagikan ke 3.018 siswa.
"Jadi program ini akan kick off tanggal 2 Januari 2025 dan sekarang kita sudah hampir memasuki pertengahan Desember sehingga penting untuk kita (melalukan peninjauan kesiapan)," kata Juru Bicara (Jubir) PCO, Dedek Prayudi kepada wartawan di lokasi.
Pria yang akrab disapa Uki itu menjelaskan, ada tiga komponen yang wajib dilakukan dalam program Makan Bergizi Gratis. Pertama, yakni memenuhi kandungan kalori minimal 600 sampai 700. “(Lalu) sekian gram karbohidrat, sekian gram protein lalu ada zat besi dan juga iodium zat besi disini adalah zat ya, sebuah zat nutrisi untuk meningkatkan konsentrasi, itu yang pertama,” ucapnya
Selanjutnya, pemerintah juga memantau kehigienisan tempat memasak makanan untuk para siswa. Salah satunya yakni memastikan para pegawai menggunakan masker saat menyiapkan makanan.
“Pastikan diminta untuk pasang masker, lalu yang kedua menutupi rambut, dan juga mengganti alas kaki dengan yang sudah disediakan oleh unit pelayanan untuk memastikan tidak ada bakteri, tidak ada virus yang masuk ke dalam,” ujar Uki.
Kehigienisan juga dipantau sampai proses pendistribusian. Makanan yang dikirim kepada siswa tidak boleh dibungkus sembarangan, sampai pengirimannya disemprot disinfektan.
Faktor kehigienisan menjadi salah satu concern Pemerintah dalam menyediakan Makan Bergizi Gratis di sekolah. (Istimewa)
Terakhir, yakni soal tata kelola limbah. Dalam hal ini, kata Uki, Pemerintah tidak mau program makan bergizi gratis menyebabkan masalah baru karena sampah yang tidak bisa dikelola dengan baik. Adapun sisa limbah makanan nantinya dibungkus oleh pihak SPPG Tanah Sareal untuk dijadikan pupuk. Hasil pengolahan itu nantinya diserahkan kepada petani yang menyiapkan bahan baku makanan untuk dimasak.
“Limbah tersebut kemudian disatukan kembali setelah disatukan kemudian limbah tersebut diolah kembali untuk dijadikan pupuk untuk kemudian pupuk tersebut diberikan kepada petani penyedia bahan baku unit pelayanan ini gitu kurang lebih seperti itu,” terangnya.
Ditegaskan Uki, uji coba Makan Bergizi Gratis ini belum menggunakan dana dari negara. Presiden Prabowo sudah menyediakan anggarannya sebelum menjabat sebagai Kepala Negara. “Jadi program makan bergizi gratis ini dianggarkan di tahun 2025 sebesar Rp71 triliun sementara di tahun 2024 program makan bergizi gratis ini belum dianggarkan,” ucap Uki.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan SPPG Tanah Sareal mengatakan, pihaknya memiliki 46 personel dapur untuk menyiapkan makanan bergizi untuk siswa di 15 sekolah yang ada di Tanah Sareal. “15 sekolah. Itu dari sekolah apa saja? Dari 6 TK, 1 SD, 3 SMP, dan 5 SMA,” ucap Ayu.
Ayu memastikan, makanan yang dikirimkan dibuat dengan bahan-bahan segar. Pihaknya juga membuat makanan dengan menu bervariasi setiap harinya agar para siswa tidak bosan.
“Jadi untuk hari ini sendiri kita menunya kan ayam goreng sama sayur, brokoli, jagung, terus kami juga pernah memberi ayam filet teriyaki dengan sayurnya, sayur buncis, wortel, jadi setiap hari menu itu pasti berganti,” kata Ayu.
Ayu juga menyebut pihaknya mengirimkan makanan dalam dua gelombang. Waktunya, mengikut jam istirahat para siswa. “Mobil 1 itu di gelombang pertama diantar di jam 7 sampai setengah 8, mobil 2 itu jam 8. Lalu untuk gelombang kedua mobil 1 itu jam 10, mobil 2 itu jam 11,” terang Ayu.
Meski demikian, Ayu mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi oleh STTG Tanah Sareal ini. Menurut Ayu, banyaknya pekerja yang masih muda atau fresh graduate membuat mereka belum terbiasa menyajikan makanan dengan kapasitas yang besar dan waktu cepat.
"Jadi mereka masih saling belajar satu sama lain. Jadi masih saling melengkapi. Terus kayak tim persiapan juga itu enggak semuanya juga bisa motong-motong sayuran dengan cepat, dengan tepat. Nah itu masih proses juga pasti. Kadang suka ada yang lecet lah kena pisau. Kendalanya sih lebih ke teknis," kata Ayu.
Tak dapat dipungkiri, sejumlah personel dapur yang bekerja di SPPG Tanah Sereal merupakan warga lokal. Salah satunya Anggia (22).
Anggia, yang juga warga Kedungbadak, Tanah Sereal ini bertugas di bagian pemorsian. Di mana tugasnya memastikan komposisi menu yang disajikan untuk siswa harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh tim Ahli Gizi. "Kalau pemorsian untuk kita tuh cuma morsiin doang. Kayak aku bagian ayam, ayam. Kalau bagian susu, susu. Buah, buah," terangnya.
Wanita yang pernah bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) ini menilai program Makan Bergizi Gratis sangat bermanfaat bagi anak sekolah. Selain itu, juga dapat membuka keran ekonomi masyarakat lokal sepertinya.
"Mudah-mudahan (program Makan Bergizi Gratis) diterusin aja sampai saya sudah punya anak," pungkasnya.
Tag: #pemerintah #tinjau #coba #makan #bergizi #gratis #tanah #sereal #bogor