Dana Kampanye Nyaleg Cekak Hanya Rp 500 Ribu, Begini Tanggapan Politisi Kabupaten Kediri
Dana kampanye dinilai cekak hanya 500 ribu (Radar Kediri)
15:56
17 Januari 2024

Dana Kampanye Nyaleg Cekak Hanya Rp 500 Ribu, Begini Tanggapan Politisi Kabupaten Kediri

 

Laporan dana kampanye harus benar-benar cermat. Pasalnya masih banyak caleg yang mencantumkan nominal yang ngawur.

Dilansir dari Radar Kediri, untuk kampanye satu calon anggota legislatif (Caleg) saja memakan biaya sekitar Rp100 juta.

Di Kota Kediri, dari total 17 parpol hanya lima saja yang menerima dana kampanyenya dilaporkan hingga 'tiga digit'.

Yakni, Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar Rp678 juta, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Rp352 juta, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Rp 287 juta.

Kemudian, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera masing-masing Rp 201 juta dan Rp 103 juta.

Sisanya, hanya melaporkan anggaran kampanye yang mencapai puluhan juta rupiah.

Bahkan, ada tiga partai yang melaporkan dana kampanye mereka nol rupiah, yaitu, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Ummat, dan Kebangkitan Nusantara (PKN).

Kondisi yang sama terjadi di Kabupaten Kediri. Dari total 18 parpol, hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang melaporkan dana kampanye Rp 106 juta. Sisanya, melaporkan nominal puluhan juta, hingga jutaan rupiah.

Beberapa partai besar juga mencantumkan nilai yang minim. Misalnya PDI Perjuangan yang di setoran awal Rp 500 ribu, dalam penerimaan tercantum nol rupiah.

Demikian pula Partai Golkar yang setoran dana kampanyenya hanya Rp 1 juta. Kemudian, DPD PAN Kabupaten Kediri hanya melaporkan dana kampanye Rp 500 ribu di penerimaannya.

Menanggapi fenomena cekaknya anggaran kampanye, Dodi Purwanto, caleg dari daerah pemilihan (dapil) VI Kabupaten Kediri mengatakan bahwa rata-rata kampanye caleg dengan nominal Rp100 juta itu sudah termasuk paling irit.

“Kalau nol rupiah sepertinya tidak bisa. Pasti menghabiskan nominal hingga jutaan rupiah,” kata Dodi terkait laporan awal dana kampanye (LADK) partai politik (parpol) yang telah diumumkan KPU.

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Kediri itu, terdapat dua metode kampanye yang dilakukan oleh caleg. Pertama caleg yang ngirit dan caleg yang jor-joran kampanye (kampanye secara besar-besaran).

Caleg dengan biaya ngirit atau minim ini biasanya memilih kampanye secara door-to-door atau dari rumah ke rumah.

Alat peraga kampanye (APK) yang dibuat juga tidak bervariasi. Misalnya, hanya berupa stiker dan pamflet berukuran kecil.

Di sisi lain, tidak sedikit caleg yang kampanye dengan cara jor-joran. Mereka memasang baliho dan banner besar di tepi jalan.

Membeli kaus, dan menggelar kampanye secara terbuka. Cara kampanye ini memakan biaya yang mahal. Menurut Dodi bisa menelan dana hingga ratusan juta rupiah

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #dana #kampanye #nyaleg #cekak #hanya #ribu #begini #tanggapan #politisi #kabupaten #kediri

KOMENTAR