Batik Tulis Lasem Asal Rembang Bakal Diakui Sebagai Memori Kolektif Bangsa, Begini Alasan dan Tujuan Utamanya
Proses verifikasi arsip Batik Tulis Lasem di Museum Nyah Lasem oleh tim dari ANRI beberapa waktu lalu./Vachri Rinaldy/Radar Kudus
07:08
15 Mei 2024

Batik Tulis Lasem Asal Rembang Bakal Diakui Sebagai Memori Kolektif Bangsa, Begini Alasan dan Tujuan Utamanya

Batik Tulis Lasem yang merupakan produk asal Kabupaten Rembang, Jawa Tengah telah lama dikenal secara nasional sebagai kerajinan yang khas.

Kini, arsip Batik Tulis Lasem akan diakui sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Rencananya pihak ANRI dalam waktu dekat akan memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Rembang atas diakuinya Batik Tulis Lasem sebagai MKB.

Sebab, beberapa waktu lalu Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Rembang telah berkolaborasi dengan Museum Nyah Lasem untuk mengajukan sejumlah arsip sebagai MKB.

Dilansir dari Radar Kudus (JawaPos Group), arsip-arsip yang diajukan sebagai MKB tersebut merupakan arsip yang masih mempunyai kaitan dengan sejarah jaringan dagang batik Lasem yang mencakup wilayah Sumatra, Indonesia bagian timur, hingga wilayah Singapura.

Terlihat juga dalam salah satu dokumen arsip yang akan diajukan, terdapat peran dari perempuan Lasem khususnya pemilik usaha batik dalam mendirikan dapur umum bagi keperluan Tentara Republik Indonesia.

Sejumlah arsip tersebut merupakan milik dari perusahaan Batik Tulis Lasem Tio Oen Bien-Tio Swan Sien yang berasal dari tahun 1900 hingga tahun 1930 sejumlah 104 arsip dan berbentuk surat, kartu pos, kuitansi, serta foto.

Menurut pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Rembang, ratusan arsip tersebut mempunyai informasi tentang jaringan dagang dan pembelian alat batik dari luar daerah.

Antara lain berupa lilin atau malam dari Atapupu Timor, serta kain dari wilayah Surabaya dan Solo.

Tak hanya itu, masih terdapat arsip lainnya milik perusahaan Batik Lasem Liem Kioen An dari periode 1922 hingga 1940 yang berjumlah 73 tekstual dan terdiri dari surat, telegram, dan foto.

Arsip itu memuat informasi soal jaringan dagang batik mulai dari Sumatra hingga Sulawesi.

Terkait proses pengakuan MKB oleh ANRI terhadap Batik Tulis Lasem tersebut, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Rembang Achmad Solchan menyatakan bahwa setelah dilaksanakan proses verifikasi pada beberapa waktu lalu pihaknya masih diminta untuk merevisi beberapa dokumen.

Setelah mendapatkan perintah untuk revisi terhadap beberapa dokumen tersebut, ia mendapatkan informasi secara lisan bahwa usulan itu akan disetujui.

Menurutnya, Langkah berikutnya adalah akan ada undangan resmi dari pihak ANRI. Undangan itu sebagai bentuk pemberian penghargaan kepada Kabupaten Rembang.

“Tanggal 29 Mei besok. Jadi yang diundang Bapak Bupati,” ujar Achmad Solchan pada hari Selasa (14/5).

Dengan diakuinya Batik Tulis Lasem sebagai MKB ini, maka pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Rembang berharap akan membawa dampak positif bagi wilayahnya.

Sebab, Batik Lasem telah lama diakui secara nasional.

Harapannya ketika Batik Lasem telah diakui sebagai MKB akan semakin banyak masyarakat yang mengenalnya.

Sehingga tidak menutup kemungkinan akan memperluas pasarnya di kancah internasional dan semakin memacu para pelaku usaha batik di Lasem.

“Secara market penjualan bisa meningkat lagi,” tandasnya.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #batik #tulis #lasem #asal #rembang #bakal #diakui #sebagai #memori #kolektif #bangsa #begini #alasan #tujuan #utamanya

KOMENTAR