Sinden Senior Yati Pesek Pernah Jadi Korban Mulut Kasar Gus Miftah, Netizen Makin Geram
Setelah menghina penjual es teh bernama Sunhaji saat acara Magelang bersholawat, video lawas aksi minusnya kembali viral.
Gus Miftah pernah berbuat hal serupa, mengolok-olok sinden senior Yati pesek dengan kata-kata tak pantas.
Alhasil pendakwah Gus Miftah kembali mendapat hujatan publik.
Netizen Terus Korek Kelakuan Minus Gus Miftah
Jejak digital Miftah Maulana atau Gus Miftah kembali dikorek-korek.
Teranyar, publik dibuat geram di jagat media sosial usai muncul video percakapan Miftah Maulana atau Gus Miftah dengan pesinden legendaris sekaligus pelawak senior tanah air, Yati Pesek.
Miftah Maulana atau Gus Miftah melempar guyonan yang dianggap publik kelewat batas.
Ia membuat sebuah pengandaian terhadap Yati Pesek yang terdengar kurang ajar.
Dalam sebuah acara wayang, Miftah Maulana atau Gus Miftah sempat melemparkan sebuah guyonan dengan Yati Pesek, yang kala itu sudah berhijab.
"Kulo niku bersukur Bude Yati elek, nek ayu dadi lont* to niki, (Aku bersyukur Bude Yati jelek, kalau cantik jadi lont*)," seloroh Miftah Maulana atau Gus Miftah diikuti tawa para hadirin.
Mendengar ucapan itu, Yati Pesek tidak ikut tertawa.
Terlihat dari raut mukanya, ia marah.
Ia kaget mendengar Miftah yang berbicara kasar seperti itu.
"Saiki kok dadi suarane kongono. Untung Gus sampean kui saiki neng kene ora ustad kok ya, ora dadi kiai, dudu, (Kok sekarang omongannya jadi begitu. Untung Gus kamu sekarang di sini bukan jadi ustaz, bukan sedang jadi kiai)," tutur Yati.
Video itu dibagikan oleh akun @addtaufiq di X (dulu Twitter).
Akun tersebut membagikan video percakapan Miftah Maulana dengan Yati Pesek di panggung berdurasi 1 menit 35 detik.
Ia geram dengan pemilik pondok pesantren Ora Aji tersebut yang bermulut kasar.
"Maaf, saya tidak ada intensi apa pun ke Pak Miftah. Tapi saya ingin bertanya ke Bpk. Presiden @prabowo: kenapa orang seperti Pak Miftah diangkat jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama? Video terlampir ini menimbulkan pertanyaan serius ttg kredibilitasnya ," tulisnya.
Sekitar pukul 15.57 WIB, postingan di akun tersebut sudah dilihat 547 ribu kali, disukai 4 ribu kali, di-retweet 2 ribu kali serta 434 komentar.
Warga net pun kembali mengecam tindakan sang pendakwah yang kelewat batas.
"Memang, lisan kita tuh suka nyeletuk sesuatu yang "biasa" kita ucapin... Isi pikiran dan hati kita... Itu pelecehan seksual loh. Juga, nggak pantes bilang jelek ke perempuan. Merasa normal, padahal pelecehan, penghinaan," tulis @Ariestanabirah.
"Pdhl sdh dijwb Ibu yatinya "suaramu saiki kok elek ta" ( suaramu skrng kok jelek sih..) tp dlm istilah jawa bukan merujuk suara ketika bernyanyi, tp ketika berbicara. Dari raut wajah Bu yati jg sdh terlihat sngt tersinggun," tulis @mereduzinopr.
"Mmg udah gak bisa ditolong mulut Miftah, rusak dari lahir. Merendahkan org lain apalagi kaum perempuan spt seniman senior Yati Pesek ini sdh sgt keterlaluan, sbg aktivis perempuan & DPR mbak @RahayuSaraswati hrs bersikap merebaknya guyonan sampah model Miftah spt ini," tulis @edjoy12.
Rendahkan istri penjual es teh
Miftah Maulana ternyata tak hanya menghina Sunhaji, seorang penjual es teh saat sedang berceramah di Magelang, Jawa Tengah.
Ia dinilai juga mengolok-olok istri penjual es teh tersebut.
Hal itu terungkap dari video ceramah Miftah Maulana dengan versi yang lebih panjang.
Miftah Maulana menyebut istri penjual es teh mendadak hamil saat ditinggal suami berjualan.
Perkataan itu juga memantik amarah netizen.
"Kira-kira kalau hujan, doanya tukang es dijabah tidak? Tetap saja dikabulkan dalam bentuk yang lain."
"Esnya enggak laku tapi badannya sehat, pulang-pulang istrinya hamil. Itu juga nikmat," katanya.
"Kok ditinggal jualan es istri bisa hamil? Kan banyak terjadi di mana-mana," ujar Miftah Maulana.
Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara, Refly Harun menyebut bahwa Miftah Maulana juga merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan.
"Dia tidak hanya menghina penjual teh, dia juga sangat bias gender loh. 'Yang tadi pulang-pulang istri hamil, kok bisa kan banyak kejadian'. Itu kan menunjukkan penghinaan. Seolah-olah dia ingin mengatakan bahwa ya ada istri yang hamil ketika suaminya bekerja," ujar Refly seperti dikutip dari akun Youtube-nya yang tayang pada Rabu (4/12/2024).
Ia mengkritisi Miftah Maulana yang tidak mampu mengontrol kata-katanya di ruang publik.
"Padahal fungsinya dia utusan khusus Presiden, satu dari 270 juta rakyat Indonesia untuk toleransi beragama dan pembangunan sarana ibadah dan lain sebagainya, baik nasional maupun internasional," katanya.
Refly Harun pun menilai bahwa Miftah Maulana layak untuk dicopot bukan dijerat dengan UU ITE pasal penghinaan.
"Enggak setuju saya, apa-apa pasal penghinaan, dicopot udah bener menurut saya. Miftah Ini pelajaran bagi kita jangan suka melecehkan orang lain apalagi orang itu powerless tidak memiliki jabatan, rakyat kecil," pungkasnya.
Minta maaf
Atas kejadian itu, Miftah Maulana juga menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya yang mengolok-olok pedagang es teh.
Ia mengaku kerap bercanda dengan siapa pun.
"Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," kata dia.
Dihujat publik usai mengejek pedagan es teh, Gus Miftah akhirnya meminta maaf, tegaskan hanya bercanda. (Kolase Tribunnews)Miftah Maulana pun mengaku akan introspeksi diri setelah perkataannya yang menghina pedagang es teh viral di media sosial dan menuai kritik dari warganet.
"Saya juga meminta maaf pada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu dengan candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan, untuk itu saya minta maaf," kata Miftah Maulana.
"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat," ujar dia.
Tanggapan Istana
Menanggapi hal itu, Juru bicara (jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin memuji Miftah Maulana yang akhirnya meminta maaf kepada Sunhaji setelah mengoloknya.
Ujang mengatakan apa yang dilakukan Miftah Maulana menjadi wujud yang bersangkutan berjiwa besar.
"Pertama, Miftah Maulana sudah meminta maaf kepada korban dan masyarakat. Ini kan sebuah keinginan yang tulus bahwa yang bersangkutan berjiwa besar mengakui kesalahan dan kekeliruan yang bisa saja tidak disengaja," katanya dikutip dari YouTube Liputan6, Rabu (4/12/2024).
Berkaca dari peristiwa ini, Ujang mengungkapkan bahwa Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya sudah mewanti-wanti kepada para pejabat agar berhati-hati dalam berucap dan bertindak.
Di sisi lain, dia mengatakan peristiwa yang dialami Miftah Maulana ini bisa menjadi evaluasi bagi seluruh pejabat negara agar selalu berhati-hati dalam berucap di depan publik.
"Pembicaraannya haruslah sesuai dengan koridor-koridor yang sudah ditentukan. Jadinya, harus ada norma-norma yang harus diikuti ketika sudah menjadi pejabat negara," jelasnya.
"Masalah ini harus kita kelola dengan baik, harus kita jaga, sehingga betul-betul masyarakat harus tetap nyaman, aman, dan hidup seperti biasa saja," sambung Ujang.
Ujang juga menjelaskan peran yang sedang dilakukan Miftah Maulana dalam kegiatan ceramah tersebut.
Ia menilai Miftah Maulana tengah sebagai pendakwah alih-alih tengah menjadi seorang Utusan Khusus Presiden.
Pasalnya, acara tersebut diduga digelar di sebuah pondok pesantren (ponpes).
"Tetapi kalau kita lihat, persoalannya Miftah Maulana, ceramahnya itu kan di pesantren, di tengah masyarakat."
"Ya, kelihatannya posisinya, pakaiannya juga, di panggung, posisi ceramahnya dan audiensnya, itu saya meyakini yang bersangkutan berposisi sebagai ulama yang sedang memberikan ceramah," jelas Ujang.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Ternyata Miftah Maulana Juga Pernah Olok-Olok Pesinden Senior Yati: Untung Bukan Jadi Ustadz!, https://bengkulu.tribunnews.com/2024/12/05/ternyata-miftah-maulana-juga-pernah-olok-olok-pesinden-senior-yati-untung-bukan-jadi-ustadz?page=all
Tag: #sinden #senior #yati #pesek #pernah #jadi #korban #mulut #kasar #miftah #netizen #makin #geram