Ketersedian Dokter Indonesia Peringkat ke 147 di Dunia, Jokowi Kaget Rasio dengan Penduduk RI 0,47 dari 1000

- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget dengan perbandingan rasio jumlah dokter dengan penduduk di Indonesia yang terlampau jauh. Hal itu ia sampaikan usai baru mendapat laporan terkait rasio dokter dan penduduk tadi pagi.

"Rasio dokter berbanding penduduk kita, saya juga kaget, saya tadi pagi baru baca, 0,47 dari 1000," ujarnya saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Jakarta Barat, Senin (6/5).   Ia juga membeberkan bahwa ketersediaan dokter di Indonesia masuk dalam peringkat ke 147 dunia dan peringkat 9 di ASEAN.  

  "Peringkat 147 dunia, sangat rendah sekali. Di ASEAN, kita peringkat 9, berarti masuk 3 besar, tapi dari bawah," tutur Jokowi dengan nada mengesah.   "Problem angka-angka yang harus kita buka apa adanya," sambungnya.   Belum lagi, meneruskan laporan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Jokowi mengatakan bahwan Indonesia masih kekurangan 124 ribu dokter umum dan 29 ribu dokter spesialis.   "Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi," tegasnya.   "Juga kita baru mampu keluarkan 2700 dokter spesialis pertahun. Artinya memang sangat kurang sekali," imbuh kepala negara.   Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tak rampung itu pun menyebut bahwa distribusi dokter yang timpang juga masih menjadi masalah di Indonesia.    "Rata-rata semuanya dokter spesialis ada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di pulau Jawa , 59 persen. Itu harus ada terobosan, kita harus membuat terobosan," tegasnya.   Oleh karena itu, Jokowi berharap dengan diluncurkannya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) atau Hospital Based ini dapat menyelesaikan masalah di atas.

Tag:  #ketersedian #dokter #indonesia #peringkat #dunia #jokowi #kaget #rasio #dengan #penduduk #dari #1000