

- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah pemerintahan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. (Kemendagri)


Terjaring OTT KPK, Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa Klaim Hanya Punya Satu Bidang Tanah di Jakpus, Total Hartanya Rp 1,9 Miliar
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa dalam giat operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah pemerintahan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (2/12). Saat ini, Risnandar tengah menjalani pemeriksaan intensif bersama pihak-pihak yang diamankan oleh tim penindakan KPK. Pengangkatan Risnandar sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendagri Nomor 100.2.1.3-1122 tahun 2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Wali Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Selain menjabat Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar juga menjabat Direktur Organisasi Kemasyarakatan Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri. Menelisik harta kekayaan Risnandar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada laman elhkpn.kpk.go.id, Senin (2/12), Risnandar tercatat memiliki total harta kekayaan senilai Rp 1.909.830.065 atau Rp 1,9 miliar. LHKPN itu terakhir dilaporkan pada 18 Maret 2024 untuk tahun periodik 2023. Risnandar tercatat memiliki satu bidang tanah dan bangunan yang berlokasi di Jakarta Pusat senilai Rp 830 juta. Selain itu, pejabat Kemendagri ini juga tercatat memiliki harta berupa alat transportasi atau kendaraan di antaranya mobil BMW tahun 2011, motor Royal Enfield Bullet Classic 500 tahun 2019, dan sepeda Brompton tahun 2018. Total harta bergerak milik Risnandar itu sejumlah Rp 255 juta. Risnandar juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 5 juta, kas dan setara kas Rp 520 juta, harta lainnya Rp 340 juta. Namun, Risnandar tercatat memiliki utang sebesar Rp 40.169.935. Sehingga, total harta kekayaan Risnandar seluruhnya sejumlah Rp 1.909.830.065. Terkait kabar operasi senyap ini sebelumnya dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Pimpinan KPK berlatar belakang akademisi itu mengakui, tim penindakan KPK melakukan OTT di wilayah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Senin (2/12). Giat penindakan itu diduga menyasar salah satu penyelenggara negara di lingkungan Kota Pekanbaru, Riau. "Benar KPK telah melakukan tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Pekanbaru, Riau," ucap Nurul Ghufron, Senin (2/12). Nurul Ghufron belum mengungkapkan pihak-pihak yang diamankan dalam operasi senyap tersebut. Namun, diduga terjadi transaksi suap yang menyasar penyelenggara negara di Kota Pekanbaru, Riau. KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk memberikan kepastian hukum terhadap pihak-pihak yang diamankan. Namun, KPK meminta publik untuk bersabar. "Tim KPK masih melakukan proses pemeriksaan selama 1x24 jam. Mohon bersabar lebih dahulu nanti setelah selesai akan kami sampaikan kepada masyarakat," pungkas Ghufron.
Editor: Bintang Pradewo
Tag: #terjaring #wali #kota #pekanbaru #risnandar #mahiwa #klaim #hanya #punya #satu #bidang #tanah #jakpus #total #hartanya #miliar