



Menteri PPPA Arifah Fauzi Ingin Temui Ibu Sekaligus Korban Penusukan oleh Anaknya Sendiri di Cilandak
- Kondisi ibu berinisial AP, 40 yang menjadi korban penusukan oleh anaknya sendiri MAS, 14, di Cilandak masih mendapatkan perawatan di RS Fatmawati. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengaku berencana menemui AP guna memberikan dukungan.
Namun, kondisi AP diketahui belum stabil untuk ditemui. "Ya karena kementerian kami kan pembedaan perempuan dan pelindungan anak. Jadi tadi kami juga akan sebetulnya ingin berkunjung menjenguk ibunda. Tapi karena belum memungkinkan kondisinya, jadi kita belum bisa bertemu," ujar Menteri Arifah usai mengunjungi Mapolres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).
Untuk itu, kata Arifah, pihaknya terlebih dahulu menemui pelaku MAZ untuk memberikannya dukungan secara psikologis.
"Sebetulnya dari pagi saya ingin bertemu, tetapi karena sikon di sini, karena si anak ini kan juga perlu dikuatkan secara psikologis," kata Arifah.
"Sehingga kami menunda sore ini. Kalau sebagai seorang ibu pasti berat bercerita," sambungnya.
Peristiwa memilukan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Kelurahan Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, pada Sabtu (30/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
Pelaku berinisial MAS, 14, tega menusuk ayahnya, APW, 40, ibunya, AP, 40, dan neneknya, RM, 69, menggunakan pisau dapur. Akibatnya, sang ayah dan nenek meninggal dunia di tempat, sementara sang ibu mengalami luka berat dan kini masih dalam perawatan.
Arifah sebelumnya juga telah menemui pelaku guna memastikan kondisi pelaku pembunuhan ayah dan neneknya MAS, 14, yang masih di bawah umur atau remaja.
"Sudah menjadi mandat dan tugas kami untuk memastikan apakah anak tercukupi haknya dan terlindungi karena si A (MAS, Red) ini sedang dalam kondisi yang kurang baik," ujar Arifah.
Arifah memastikan, pelaku yang masih dalam kategori anak di bawah umur ini benar-benar mendapatkan pendampingan dari ahli. Ia juga berjanji kementeriannya akan turut melakukan pendampingan terhadap pelaku.
"Kemudian kami dari kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pastinya akan mendampingi selama proses yang akan dijalani oleh ananda A," ungkapnya.
Ia juga menyebut MAS, 14, pelaku pembunuhan ayah dan nenek di Cilandak merupakan anak yang baik. Namun, ia mengaku masih belum menanyakan lebih jauh perlihat peristiwa pembunuhan tersebut. Sebab, hal itu hanya akan mengingatkannya kembali terhadap insiden itu.
"Karena itu ada petugasnya atau ada ahlinya untuk bisa memperdalam apa yang sesungguhnya terjadi," terangnya.
Sebagai seorang ibu, Arifah mengaku bisa melihat bahwa pelaku MAS merupakan seorang anak yang baik.
"Cuma kita belum tahu kenapa bisa terjadi sesuatu seperti ini. Kita tunggu saja ya mudah-mudahan ini sebagai momen untuk introspeksi kita semua," ucap Arifah.
Dari kasus ini, Arifah mengaku jadi belajar banyak tentang penting pola pengasuhan dan komunikasi pada anak. "Saya juga jadi belajar, oh ternyata kita punya anak ini juga tidak semudah yang dibayangkan," katanya
"Jadi keterbukaan, komunikasi, itu yang menjadi prioritas pengasuhan pola asuh di keluarga. Saya agak berat menyampaikan ya," sambung Arifah.
Sementara itu, Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade Rahmat Idnal menyatakan, akan terus memastikan terjaminnya hak anak dan perlindungan terhadap anak yang sedang dalam berperkara dengan hukum. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).
"Dimana dalam pemeriksaannya kami selalu berkolaborasi, bekerja sama dengan bapas dan Stakeholder terkait, Kemudian juga kementerian (PPPA). Dan juga dari APSIFOR (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia) dalam pemeriksaan anak A ini," terangnya.
Tag: #menteri #pppa #arifah #fauzi #ingin #temui #sekaligus #korban #penusukan #oleh #anaknya #sendiri #cilandak