Kasus Penembakan terhadap Gamma Ryzkynata Dinilai Janggal, LBH Petir Desak Bentuk Pencari Fakta Independen
EMPAT: Aliansi Warga Semarang berdoa dan mengirim karangan bunga di SMKN 4 Semarang, Selasa (26/11). (JAWA POS RADAR SEMARANG)
16:56
27 November 2024

Kasus Penembakan terhadap Gamma Ryzkynata Dinilai Janggal, LBH Petir Desak Bentuk Pencari Fakta Independen

– Lazimnya siswa yang tergabung dalam Paskibraka, tingkah laku Gamma Ryzkynata Oktavandy dikenal terjaga. Koordinator Bimbingan Konseling (BK) SMK Negeri 4 Semarang Rizky Agung Hutomo memastikan bahwa Gamma dan dua rekannya yang lain yang diduga jadi korban penembakan personel Polrestabes Semarang tak punya catatan buruk.

”Berdasar catatan di sekolah, mereka baik. Tidak ada pelanggaran. Juga memiliki prestasi di bidang Paskibra,” ucap Rizky sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Semarang kemarin (26/11).

Andini, teman ekstrakurikuler Paskibra Gamma di sekolah, juga mengenang rekannya tersebut tidak pernah neko-neko.

”Orangnya baik. Kami Sabtu (23/11) sore terakhir ketemu seusai latihan. Setelah itu bilang kalau mau main gitu, tapi tidak tahu ke mana,” jelasnya.

Sempat dirawat beberapa jam di RSUP dr Kariadi, Kota Semarang, Gamma meninggal setelah peluru menembus pinggulnya. Satria, rekannya, tertembak di lengan. Adam, rekan satunya lagi, juga ditembak, tapi meleset.

Ketiganya pelajar kelas XI SMKN 4 Semarang, hanya beda jurusan. Gamma teknik mesin, Satria dan Adam teknik perlistrikan. Ketiganya juga aktif dalam kegiatan Paskibra sekolah.

Terduga pelakunya, R, anggota Polrestabes Semarang. ”Ya, (R) sedang diperiksa pihak Paminal (Pengamanan Internal Polri),” ungkap Kabidhumas Polda Jateng Kombespol Artanto di sela prarekonstruksi di lokasi kejadian, Jalan Untung Suropati, Kota Semarang, kemarin (26/11).

Versi Kapolrestabes Semarang Kombespol Irwan Anwar, korban terlibat aksi tawuran di Semarang Barat yang melibatkan dua kelompok yang berbeda, Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok, pada Minggu (24/11) dini hari. Korban diklaim dari Geng Tanggul Pojok.

Menurut Irwan, ketika terjadi tawuran tersebut, R sedang perjalanan pulang menggunakan motor. Ketika melihat keributan, anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang itu hendak melerai.

Namun, tambah Irwan, dia justru mendapat serangan dan mengeluarkan tembakan peringatan hingga akhirnya menembak korban. ”Anggota polisi informasinya mendapat penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas,” jelasnya.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pengemban Titipan Rakyat (Petir) yang bermaksud memberikan pendampingan hukum kepada para korban menilai terdapat sejumlah kejanggalan dari keterangan Irwan. Karena itu, Koordinator LBH Petir Zaenal Abidin meminta agar dibentuk tim pencari fakta independen.

Tim untuk menyelidiki kasus tersebut secara menyeluruh harus melibatkan Kompolnas, Komnas HAM, dan Komisi III DPR. ”Kami belum puas dengan pernyataan Kapolrestabes bahwa tiga anak yang ditembak karena melawan dan membawa senjata tajam sehingga ada salah satu yang meninggal. Kami meminta kepada Kapolri, tolong usut tuntas supaya bisa terang benderang,” katanya seusai berkunjung ke rumah korban Adam kemarin (26/11).

Salah satu kejanggalan itu, kata Zainal, klaim Irwan bahwa Gamma anggota gangster. Zainal menyatakan, pihaknya sudah menelusuri ke sekolah. Dalam catatan dari sekolah, korban anak baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran.

Di mata teman-teman kelas maupun teman organisasi, lanjut dia, tiga anak tersebut juga berperilaku baik. ”Karena itu, adanya tudingan korban ikut gangster atau disebut kreak sangat membuat kaget sekolah,” katanya.

Nawaf Ahmad Maulana, rekan para korban, menyebut tiga siswa tersebut orang-orang baik. Bahkan, Satria kerap mengikuti pengajian. ”Anaknya baik, ceria banget, periang, banyak omong, nggak ada dia jadi kreak. Aku juga kaget dengernya. Walaupun kadang gak mood, dia pasti tetap mencoba bahagia buat mencairkan suasana,” kata Nawaf.

Jumlah Tembakan

Terkait berapa kali R menembak, Artanto menyampaikan masih dalam penyelidikan. Termasuk mendalami apakah kondisi dia sedang mabuk atau tidak saat kejadian.

”Setiap penggunaan alat dan sebagainya, dia harus dapat bertanggung jawab,” bebernya. (mha/ton/ifa/c19/ttg)

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #kasus #penembakan #terhadap #gamma #ryzkynata #dinilai #janggal #petir #desak #bentuk #pencari #fakta #independen

KOMENTAR