Semua Paslon Fokus Jaga Suara, Tim Pemenangan Sama-Sama Pantau Potensi Money Politics di Masa Tenang Pilkada
– Segala aktivitas kampanye memang telah berhenti selama masa tenang pilkada. Namun, tidak berarti semua paslon dan timnya benar-benar tenang. Justru di masa tenang itulah, mereka tidak bisa tenang .
Fokus utama adalah menjaga suara agar tidak pindah ke kubu lawan. Bahkan, jika memungkinkan, mereka berusaha merebut suara lawan.
Di Jatim, tiga paslon peserta pilgub telah menyiapkan tim untuk mengantisipasi kecurangan di masa tenang. Motor utamanya adalah parpol pengusung paslon. PDIP, misalnya. Partai pengusung Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta itu terus menjaga agar tidak kecolongan pada detik-detik terakhir.
”Semua mesin partai mengawasi dan menjaga agar pemilih kita tidak digerus. Namun, saya yakin pemilih fanatik PDIP tidak akan goyah,” ujar Wakabid Ideologi dan Kaderisasi DPD PDIP Jatim Daniel Rohi.
PKB yang mengusung paslon Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim (Luman) juga melakukan persiapan akhir. Ketua Timses Paslon Luman, Fauzan Fuadi, mengatakan bahwa PKB telah menyiapkan tim khusus untuk mencegah lawan berbuat curang. Sejauh ini, PKB masih menghimpun laporan-laporan dari relawan terkait dugaan pelanggaran.
Pada bagian lain, Jubir Muda Tim Pemenangan Provinsi (TPP) Khofifah-Emil, dr Makhyan Jibril, mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan data center untuk memantau hasil coblosan.
’’Kami meminta seluruh saksi untuk memantau hasil. Jangan sampai ada yang berkurang,’’ katanya. Soal ancaman money politics, menurut Jibril, sudah ada tim bagian hukum yang bergerak. Tim akan melapor secara cepat jika menemukan aksi bagi-bagi uang.
Di Jakarta, masing-masing paslon pilgub juga melakukan berbagai persiapan. Pramono Anung, cagub yang diusung PDIP, kemarin menyambangi kediaman KH Solihin Harasy, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Amanah di Jakarta Selatan. Namun, dia menolak mengomentari dugaan money politics. Pramono hanya menjawab singkat. ’’Ini minggu tenang,’’ jawabnya, lantas tersenyum.
Sementara itu, Rieke Ferra Rotinsulu, perwakilan timses paslon Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, menegaskan bahwa pihaknya akan memantau kemungkinan money politics menjelang coblosan. ’’Pilihan rakyat seharusnya didasarkan pada visi, misi, dan program calon, bukan karena iming-iming materi,’’ kata Rieke.
Di Jawa Tengah, masa tenang dimanfaatkan dua paslon, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen dan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, untuk memperbanyak acara doa bersama. Anggota tim pakar Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen, Zulkifli, membeberkan bahwa tak ada persiapan khusus jelang coblosan. Untuk menjaga suara, semua kader partai hingga relawan diminta tetap melakukan pantauan. ’’Kita tetap bergerak mengamankan suara Pak Luthfi dan Gus Yasin. Melalui aktivitas penjagaan yang dilakukan partai dan relawan. Tetap memantau di lapangan,’’ kata Zulkifli, dilansir dari Jawa Pos Radar Semarang.
Terpisah, cawagub nomor urut 1 Hendrar Prihadi mengatakan, di masa tenang ini dirinya memilih berpuasa dan mengikuti pengajian. ’’Kita siapkan diri dengan keluarga dan tim sukses untuk lebih mendekatkan diri lewat pengajian,” jelas Hendi.
Persaingan sengit justru tampak di pilgub Bali. Dua kubu paslon terlibat saling lapor ke Bawaslu Bali. Tim pemenangan paslon nomor urut 2, Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta atau Koster-Giri, melaporkan dugaan pelanggaran ke kantor Bawaslu Bali, Minggu (24/11) sore.
Mereka menuding kubu paslon nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana, melakukan bagi-bagi beras melalui kupon yang dijual dengan harga sangat murah. Mereka juga melampirkan bukti berupa video dan foto.
Sementara itu, anggota Bawaslu Bali Putra Wiratma saat ditemui Jawa Pos Radar Bali kemarin (25/11) menjelaskan, pihaknya sudah membubarkan acara pembagian beras itu. Bawaslu Bali juga memerintahkan Bawaslu kabupaten/kota melakukan penelusuran lebih lanjut.
Pada bagian lain, I Kadek ’’Rambo” Budi Prasetya, ketua Tim Pemenangan Paslon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana, memberikan klarifikasi terkait kegiatan pasar murah di Dawan pada Sabtu (23/11) lalu. Dia menegaskan, kegiatan tersebut dilakukan pada masa kampanye. Karena itu, menurut dia, tidak ada aturan yang dilanggar.
Kemarin giliran kubu Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana yang melapor ke Bawaslu Jatim. Laporan diajukan Tim Hukum Lagas Bali, yakni I Ketut Reksa Wijaya dan Fahmi Yanuar Siregar. Fahmi menjelaskan, ada tiga poin yang dilaporkan. Pertama, pencairan dana hibah di Kabupaten Buleleng, Jembrana, Gianyar, dan Badung pada 24 Oktober setelah penetapan jadwal kampanye. Kedua, cagub Wayan Koster bertemu dengan tokoh-tokoh dari organisasi keagamaan, ormas, dan paguyuban di masa tenang Minggu (24/11). Ketiga, pihaknya mendapatkan bukti adanya arahan aparatur sipil negara (ASN) untuk hadir di TPS. (hen/kkn/ygi/feb/kap/rya/c7/oni)
Tag: #semua #paslon #fokus #jaga #suara #pemenangan #sama #sama #pantau #potensi #money #politics #masa #tenang #pilkada