Ganjar, Kampanye, dan Bermalam di Rumah Warga
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberi sambufan sebelum menginap rumah salah seorang warga Dukuh Seger, Banjarnegara, Senin (15/1/2024(.(KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)
05:40
16 Januari 2024

Ganjar, Kampanye, dan Bermalam di Rumah Warga

- Hujan rintik-rintik dan malam yang semakin dingin tidak menyurutkan puluhan, atau mungkin lebih dari seratus, warga Dukuh Seger, Banjarnegara, menyambut Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, Senin (15/1/2024) kemarin.

Warga lantas histeris ketika sosok berambut putih itu keluar dari mobil. Ganjar langsung menjadi sasaran warga untuk diminta berfoto bersama atau sekadar berjabat tangan.

Ganjar memang menjadi tamu spesial bagi warga Dukuh Seger malam kemarin karena ia akan bermalam di dukuh tersebut, bukan untuk mengurusi bencana seperti yang sering ia lakukan saat menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.

"Tentu saja hari ini saya datang tidak dalam rangka bencana, tapi saya mau datang ke sini mau silaturahmi dengan panjenengan," ujar dia.

"Saya insya Allah mau nginep di desa ini boleh tidak?" tanya Ganjar, dijawab teriakan 'boleh' oleh warga.

Rasakan kebahagiaan

Menginap di rumah warga merupakan salah satu kegiatan yang hampir rutin dilakoni Ganjar di sepanjang masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Belum sampai satu pekan sebelumnya, Ganjar juga menyempatkan menginap di rumah salah satu warga Tegal setelah berkampanye di Brebes dan Tegal pada Rabu (10/1/2024) lalu.

Menurut dia, menginap di rumah warga membuatnya dapat merasakan kebahagiaan sekaligus memahami apa yang dirasakan oleh warga.

"Kalau ada kesempatan waktu ngobrol, dia akan curhat banyak masalah. Makanya kalau kesempatannya agak lama, saya juga pasti di antara sekian hari coba dong cariin kita bisa menginap," ujar Ganjar, Rabu pekan lalu.

Bahkan, Ganjar mengaku sudah menjadikan menginap di rumah warga sebagai kebiasaannya sejak menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.

Selain menyerap aspirasi, menginap di rumah warga juga ia jadikan cara untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dialami rumah tangga.

Misalnya, dengan menginap di rumah warga, ia dapat membantu warga tersebut untuk merenovasi rumahnya menjadi lebih baik atau setidaknya memenuhi keperluan pokok.

Ganjar pun tak soal untuk menginap di rumah warga yang kondisinya jauh dari ideal bagi seorang pejabat.

Sebagai contoh, di Tegal, Ganjar menginap di rumah seorang guru honorer bernama Waidah. Rumah Waidah sedang dalam proses renovasi saat Ganjar inapi.

Lantai rumah itu belum berkeramik, baru dilapisi oleh semen, begitu pun dengan dindingnya. Langit-langit rumah itu pun masih kosong melompong, langsung telanjang ke bagian atap.

Kamar yang dihuni Ganjar juga sederhana. Politikus PDI-P itu 'hanya' diberikan kasur yang ditaruh di lantai beserta bantal dan guling untuk beristirahat.

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersiap untuk beristirahat saat menginap di rumah warga di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024). Ganjar menginap di rumah sederhana milik guru honorer Waidah sekaligus menyerap aspirasi warga sekitar di sela agenda kampanyenya. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym.ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo bersiap untuk beristirahat saat menginap di rumah warga di Tegal, Jawa Tengah, Rabu (10/1/2024). Ganjar menginap di rumah sederhana milik guru honorer Waidah sekaligus menyerap aspirasi warga sekitar di sela agenda kampanyenya. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nym."Kadang-kadang saya agak terharu ada dua hal, bukan karena fisik rumahnya, itu kamar terbaiknya itu dipakai untuk saya, dia pindah. Value apa yang kita dapatkan adalah penghormatan terhadap tamu," kata dia.

Boleh jadi, menginap di rumah warga merupakan trademark bagi Ganjar semasa kampanye, seperti acara Desak Anies bagi Anies Baswedan atau joget gemoy Prabowo Subianto.

Citra diri merakyat

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah tidak memungkiri bahwa menginap di rumah warga adalan strategi Ganjar untuk mencitrakan diri sebagai sosok yang merakyat.

"Menginap di rumah warga semacam ini kampanye klasik, kampanye kepala daerah di tingkat kabupaten paling sering lakukan semacam ini, imbasnya tentu simpati dan citra merakyat yang akan disandang," kata Dedi kepada Kompas.com, Kamis (11/1/2024).

Akan tetapi, Dedi menilai strategi itu bisa kurang efektif bila dipraktikkan di pentas politik nasional karena propaganda terkait citra tersebut sulit tercapai dengan luasnya konstituen.

"Terlebih jika rival mengkampanyekan sebaliknya, bahwa menginap di rumah warga hanya sebatas gimik, simpati dan empati jadi sulit didapat," ujar Dedi.

Bagaimanapun, Ganjar toh tetap melanjutkan kebiasaannya itu. Mungkin, bagi dirinya, ada yang lebih penting dari sekadar mengerek elektabilitas.

Editor: Ardito Ramadhan

Tag:  #ganjar #kampanye #bermalam #rumah #warga

KOMENTAR