Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar, Kompolnas, hingga DPR Bereaksi
(Kiri) Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanyo Anshari tewas ditembak Kabag Ops Polres Solok AKP Dadang Iskandar (kanan) saat keduanya sedang sama-sama bertugas di Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) sekitar pukul 00.43 WIB. 
20:27
22 November 2024

Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kapolda Sumbar, Kompolnas, hingga DPR Bereaksi

Sejumlah pihak merespons soal kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumatra Barat. 

Diketahui, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ulil Ryanto tewas ditembak rekannya, Kabag Ops, AKP Dadang Iskandar, Jumat (22/11/2024). 

Tepatnya di Mapolres Solok Selatan Jorong Bukit Malintang Barat, Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.

Terkait kasus tersebut, Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono, pun memastikan pelaku penembakan terhadap AKP Ulil Ryanyo akan dijatuhi sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH).

Suharyono prihatin atas peristiwa penembakan yang dilakukan sesama anggota polisi. 

“Pastinya tindakannya tegas. Dalam minggu ini kami upayakan sudah ada proses PTDH setidak-tidaknya sampai 7 hari ke depan saya sudah melaporkan ke pimpinan polri dan juga dari pusat juga,” ucap Suharyono, dilansir TribunPadang.com. 

Menurut Suharyono, oknum tersangka sudah menyerahkan diri tidak lama usai peristiwa penembakan terjadi.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, membenarkan peristiwa penembakan.

"Iya benar telah terjadi penembakan, untuk kasusnya masih tahap penyelidikan," ucapnya.

Kata DPR

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menyoroti kasus penembakan polisi ini. 

Usai kejadian itu, rencananya Komisi III DPR RI bakal memanggil sejumlah pihak terkait. Termasuk Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono, pada Kamis (28/11/2024) mendatang.

Pemanggilan tersebut, untuk membahas insiden penembakan sesama polisi.

Hal tersebut, disampaikan Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2024).

"Kami hari Kamis setelah pilkada, kami akan memanggil Kapolda Sumatera Barat, Kapolres Solok Selatan, dan Kadiv Propam Mabes Polri, untuk membahas masalah ini," katanya.

Komisi III DPR juga meyakini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak tegas pelaku penembakan.

"Kami yakin Pak Kapolri bisa menertibkan anggotanya seperti ini. Kalau standart-nya pak Kapolri, kayak gini nggak ada ampun," ucapnya. 

Tak hanya kasus penembakannya, apa yang menjadi penyebab pertikaian juga akan diusut.

Reaksi Kompolnas 

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut memberikan atensi khusus terkait kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan.

Komisioner Kompolnas, Mochammad Choirul Anam, mengaku prihatin atas kejadian itu.

"Ya, yang pertama-tama memang kami turut prihatin ya atas kejadian ini sampai merenggut nyawa salah satu anggota dan kejadian ini anggota dengan anggota."

"Itu sementara yang kami dapat informasinya. Kompolnas memberikan atensi mendalam terkait kasus ini," katanya, Jumat (22/11/2024).

Berdasarkan informasi yang diterima, Anam menyebut, AKP Ulil tengah menjalani tugas dan fungsinya sebagai reserse terkait pengungkapan suatu kasus sebelum tewas.

Oleh sebab itu, Kompolnas meminta pihak kepolisian untuk bisa menyelidiki kasus ini,

Lebih lanjut, eks Komisioner Komnas HAM ini, meminta agar pelaku penembakan harus diusut tuntas tanpa pandang bulu. 

Respons IPW

Sementara itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga oknum polisi Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar membekingi tambang ilegal galian C.

Hal tersebut, menurut Sugeng, yang menjadi latar belakang AKP Dadang Iskandar menembak AKP Ulil Ryanto.

“Polda Sumbar harus lugas dan tegas ya yang pasti AKP Dadang Iskandar harus dicopot kemudian diproses pidana,” ucap Sugeng, Jumat.

Sugeng menyebut, peristiwa tembak sesama polisi tidak pertama terjadi dan banyak motif yang melatarbelakanginya.

Ia menduga, oknum tidak senang dengan tindakan kasat Reskrim Solok Selatan yang melakukan penegakan hukum di galian C.

“Apa urusannya Kabag Ops AKP Dadang Iskandar datang ke Mako Polres yang saat itu sedang proses."

"Dugaan saya ada ketidaksenangan terhadap Kasat Reskrim dan tim serta Tipidter sedang melakukan penegakkan hukum terhadap tambang liar,” ungkapnya. 

Oleh sebab itu, IPW meminta insiden tersebut, harus didalami motifnya.

Dalam kasus ini, IPW menilai ada dikotomi dua pihak yang berhadapan pihak Kasat Reskrim ingin menegakkan hukum, sedangkan Kabag Opsnya diduga ingin melindungi praktek tambang ilegal. 

Insiden polisi tembak polisi kembali terjadi di kawasan parkir Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (22/11/2024) sekitar pukul 00.43 WIB Insiden polisi tembak polisi kembali terjadi di kawasan parkir Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Jumat (22/11/2024) sekitar pukul 00.43 WIB (Tribunnews.com) Walhi Sumbar

Pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Barat menilai, penembakan terhadap AKP Ulil Riyanto oleh rekannya sebagai bagian dari kejahatan lingkungan.

Penembakan tersebut, diduga terkait aktivitas tambang ilegal.

Kepala Departemen Advokasi Walhi Sumbar, Tommy Adam, menyatakan pandangan Walhi terhadap kasus ini mengonfirmasi ulang bahwa pelaku kejahatan lingkungan lebih kuat dibanding negara. 

"Bahkan di lingkungan kantor penegak hukum di kantor polisi, pejabat penegak hukum almarhum Kasat Reskrim Solok Selatan bisa dihabisi oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan yang diduga bagian dan atau beking kejahatan tambang," katanya, Jumat (22/11/2024).

Tommy menilai, kasus ini seakan mengonfirmasi rahasia umum kejahatan lingkungan tambang ilegal dibekingi oleh oknum-oknum pejabat Polri di lapangan.

"Setelah rakyat dan lingkungan menjadi korban, kini pejabat Polri yang menumpas kejahatan lingkungan meski meregang nyawa di tangan rekan kerja sendiri," kata Tommy.

Lantas, ia meminta Kapolri harus asistensi langsung kasus ini.

Ia juga menegaskan, bila ada pejabat dan anggota Polri yang terbukti terlibat dalam kejahatan lingkungan, tambang ilegal harus dipecat dan dihukum.

Diketahui, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto tewas setelah ditembak Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar di parkiran Polres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) pukul 00.15 WIB.

Penembakan terjadi, setelah AKP Ulil Riyanto Anshar menangkap pelaku tambang galian C.

Selanjutnya, Ulil Ryanto Anshari dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar di Kota Padang.

Awalnya, Ulil Ryanto mendapat telepon dari Dadang Iskandar terkait penangkapan terhadap pelaku tambang galian C yang dilakukan timnya.

Pelaku yang diamankan sedang dalam perjalanan ke Mapolres dan sesampainya di ruang Reskrim Polres Solok Selatan, penyidik pun melakukan pemeriksaan.

Ketika pemeriksaan berlangsung, penyidik yang memeriksa pelaku mendengar bunyi tembakan dari luar ruangan.

Saat itu, terlihat Kasat Reskrim tergeletak dengan luka tembakan.

Ulil Ryanyo terkena dua tembakan di bagian kepala, yakni di bagian pelipis dan pipi kanan.

Sementara itu, Kabag Ops yang diduga sebagai pelaku pergi meninggalkan Mapolres dengan mobil dinas Polri.

Kabag Ops diduga menembak menggunakan senjata api pendek jenis pistol. 

Barang bukti tersebut, sudah diamankan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul WALHI Sumbar: Penembakan Kasat Reskrim Solok Selatan Terkait Tambang Ilegal, Kapolri Harus Bertindak

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Milani Resti, Abdi Ryanda Shakti, Reynas Abdila, Chaerul Umam, TribunPadang.com/Rima Kurniati)

 

Editor: Sri Juliati

Tag:  #soal #polisi #tembak #polisi #solok #selatan #kapolda #sumbar #kompolnas #hingga #bereaksi

KOMENTAR