MUI Imbau Konsumen Lakukan RIset Mandiri Terkait Boikot Produk Terafiliasi Israel
Ilustrasi gerakan boikot produk terafiliasi Israel 
14:13
4 April 2024

MUI Imbau Konsumen Lakukan RIset Mandiri Terkait Boikot Produk Terafiliasi Israel

Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Fatwa mengeluarkan imbauan kepada konsumen Muslim untuk aktif melakukan riset terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. 

Wakil Sekretaris Jenderal MUI KH Arif Fakhruddin juga mengungkapkan MUI membolehkan lembaga atau masyarakat yang melakukan aksi boikot dengan melakukan riset mandiri. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah produk tersebut benar terafiliasi dengan Israel.

Tidak hanya itu, stakeholder seperti pemerintah, kementerian terkait dan lembaga non-struktural juga bisa ikut aktif memberikan literasi bagi masyarakat dengan memberikan informasi produk-produk yang terafiliasi Israel.

MUI mengimbau masyarakat agar menggunakan daftar produk terafiliasi Israel dari sumber yang jelas sebagai rujukan untuk menjalankan instruksi atau Irsyadat MUI untuk aksi boikot.

Belum lama ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto menyampaikan alasan pentingnya gerakan boikot produk-produk terafiliasi Israel.

Prof Sudarnoto mengatakan, MUI menyerukan aksi boikot untuk memperlemah ekonomi Israel agar tidak melakukan penyerangan lagi terhadap Palestina.

"Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi," kata Prof Sudarnoto di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat (10/3).

Riset mandiri lewat website rekomendasi

Sejalan dengan imbauani MUI, Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) juga telah membuat daftar 10 perusahaan multinasional yang direkomendasikan untuk diboikot.

“Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash,” kata Direktur Eksekutif YKMI, Ahmad Himawan, dalam diskusi publik bertema "Ramadhan Tanpa Produk Genosida" di Jakarta.

Selain situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash yang paling popular di Indonesia, situs gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) sejak lama juga aktif membagikan link yang mendorong ajakan boikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel.

BDS melalui situs bdsmovement.net ikut mendorong kampanye boikot yang dicetuskan Asosiasi Konsumen Turki dengan menyebarkan link untuk memboikot produk-produk terafiliasi Israel.

Pencarian produk boikot berdasarkan nama grup perusahaan, merek, atau nomor barcode ini juga bisa dilakukan dengan aplikasi Boycat.io. Kalau Barcode di produk sesuai dengan data di aplikasi Boycat, maka tulisan yang muncul adalah, “This product is not compliant with Boycott Apartheid (produk ini tidak sejalan dengan gerakan Boikot Apartheid).”

Meski demikian, upaya intimidasi terhadap situs-situs web dan aplikasi boikot produk pro-Israel juga terus berjalan. Aplikasi No Thanks pernah menghilang dari Google Play Store, karena di layar ada keterangan tertulis yang menyebutkan “produk di tangan Anda mendukung pembantaian anak-anak di Palestina”. Keterangan tertulis ini dianggap anti-Israel dan antisemit. Tapi, tulisan itu kini sudah dihilangkan dan No Thanks sudah bisa diunduh lagi. 

Intimidasi yang sama terjadi pada aplikasi bernama “DisOccupied”. Aplikasi ini  belakangan popular jadi rujukan boikot produk pro-Israel.

Meski situs web Disoccupied.com masih bisa dibuka, namun aplikasinya di Google Play Store kini menghilang dan belum muncul lagi. Agaknya, pihak-pihak terkait kepentingan Israel tidak suka dan menekan Google untuk memberangus aplikasi pendukung perjuangan Palestina di Google Play Store.

Editor: Vincentius Haru Pamungkas

Tag:  #imbau #konsumen #lakukan #riset #mandiri #terkait #boikot #produk #terafiliasi #israel

KOMENTAR