7 Ledakan Menggelegar di Pantai Banongan Situbondo, ''Tiarap, tiarap, tiarap''
Kemudian api membumbung di pantai diikuti asap hitam.
Beberapa detik kemudian, dua pesawat tempur F-16 TNI AU melesat melintasi daerah latihan tersebut.
Setelah melintas beberapa kali, terdengar empat ledakan lainnya.
Dua helikopter ARH Tigers ADF kemudian melintas.
Kedua helikopter tersebut melakukan sejumlah manuver saat terbang di atas Pantai Banongan.
Tak lama, menyusul lagi sekitar delapan ledakan.
Tampak dari kejauhan kapal perang HMAS Adelaide dan Stuart milik Angkatan Laut Australia serta KRI Makassar dan KRI R.E. Martadinata milik TNI Angkatan Laut bersiaga di perairan dekat pantai.
Pasukan pendarat dari ADF dan Marinir TNI Angkatan Laut kemudian mendarat di Pantai Banongan dari perahu-perahu karet 30 menit setelah ledakan pertama.
Tak lama kemudian, ratusan pasukan gabungan dari Marinir dan ADF menyerbu Pantai Banongan dengan senjata lengkap.
Mereka menyerbu menggunakan senjata dan peralatan tempur lengkap.
Sebuah kendaraan Bushmaster menyusul didaratkan di pantai tersebut.
Dari kejauhan, tampak juga sebuah tank M1A1 Abrams mendarat melindungi ratusan pasukan pendarat gabungan yang berbaris di belakangnya.
Suara tembakan senapan berpeluru hampa kemudian bersahut-sahutan seiring pergerakan mereka.
Bom asap berwarna-warni juga terlihat mewarnai pergerakan mereka.
Mereka tampak bergerak dalam kelompok-kelompok kecil.
Mereka berteriak, bertiarap, dan berlari sambil menembakkan senapan berpeluru hampa.
"Tiarap, tiarap, tiarap."
Tank Abrams ADF merangsek masuk dikelilingi personel TNI dan ADF.
Tak berapa lama, mereka telah berada di sasaran berupa sebuah rumah dengan bendera merah di depannya.
Dari kejauhan, terlihat mereka mendobrak masuk dan menembakkan senjata peluru hampanya ke dalam rumah.
Latihan selesai, dan para prajurit kembali ke posko untuk mendengarkan arahan dari pimpinannya masing-masing.
Total pasukan pendarat yang terlibat dalam latihan itu mencapai 300 personel gabungan dari TNI dan ADF.
Latihan Gabungan Bersama Pendaratan Amfibi TNI dan Australia Defence Force (ADF) Keris Woomera 2024 di Pantai Banongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Rabu (13/11/2024). (Tribunnews.com/Gita Irawan)Chief of Joint Operations ADF Vice Admiral Justin Jones usai latihan mengatakan latihan operasi pendaratan amfibi adalah salah satu yang paling rumit dalam dunia peperangan.
Latihan tersebut pertama kali dirancang oleh Joint Operations ADF sejak satu setengah tahun lalu.
Namun, kata dia, latihan tersebut mulai dibahas kedua negara sekira setahun lalu.
Dalam latihan itu, angkatan bersenjata kedua negara telah berbagi pengalaman, transfer kemampuan, pengetahuan tentang taktik, teknik, prosedur, maupun informasi tentang operasi pendaratan.
Latihan tersebut, ujarnya, menempa kepercayaan, kredibilitas, dan pengetahuan satu sama lain.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kata-kata kunci penting yang mendasari pilihan kedua angkatan bersenjata menggelar latihan.
"Apa yang anda lihat hari ini adalah bentuk perang paling rumit yakni perang amphibious. Namun yang hari ini dibuat lebih sederhana," ujarnya saat konferensi pers.
"Bagi saya sendiri, latihan ini menunjukkan hubungan yang telah dibangun bertahun-tahun dengan baik dan semua prajurit yang terlibat dalam Keris Woomera dalam beberapa pekan ini," sambungnya.
Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Letjen TNI Marinir Nur Alamsyah usai latihan mengatakan latihan tersebut melibatkan ribuan prajurit baik dari TNI dan ADF.
Ia mengatakan latihan Keris Woomera merupakan latihan yang sangat penting untuk memupuk hubungan baik dan pengertian yang sama antara dua negara.
"Hari ini yang terlibat personel kira-kira 3 ribu orang. 1.500 dari Australia dan 1.500 dari Indonesia," ucap Nur Alamsyah.
Dalam latihan Keris Woomera 2024, ucapnya, tidak hanya latihan operasi militer perang saja melainkan
juga operasi militer selain perang.
"Tidak hanya operasi pendaratan amphibi, kemudian latihan penembakan, tetapi juga ada latihan non-combatant evacuation operation, yang dalam ini bisa kita kerjakan bersama. Apabila terjadi sesuatu di Indonesia maupun di Australia," ungkap Nur Alamsyah.
"Mungkin nanti ke depan kita akan juga bisa kerjakan beberapa latihan bersama yang kaitannya juga dengan military operation at the land war, seperti misalnya disaster relief operation (operasi penanggulangan bencana), dan sebagainya yang berkaitan dengan selain operasi perang," sambungnya.
Latihan Gabungan Bersama Pendaratan Amfibi TNI dan Australia Defence Force (ADF) Keris Woomera 2024 di Pantai Banongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Rabu (13/11/2024). (Tribunnews.com/Gita Irawan)Latihan Bersama Keris Woomera yang digelar sejak 3 November sampai 16 November 2024 itu merupakan latihan gabungan terbesar yang pernah digelar antara TNI dan ADF.
Latihan itu secara resmi dibuka melalui sebuah upacara pembukaan di Geladak kapal HMAS Adelaide, Darwin, Australia pada Minggu (3/11/2024).
Selanjutnya, sebanyak 25 prajurit Hiu Petarung TNI AL dari Batalyon Infantri 3 Marinir di bawah pimpinan Komandan Kompi (Danki) Kapten Mar Adam Keulana juga melaksanakan latihan Pendaratan Amfibi bersama ADF di Pulau Bathrust, Australia pada Selasa (5/11/2024).
Kemudian mereka juga sempat melakukan latihan perang kota jarak dekat bersama personel ADF di Markas 1st Brigade Royal Australian Regiment, Robertson Barrack, Darwin Australia.
Latihan Pendaratan Amfibi yang digelar dalam rangkaian latihan juga merupakan yang pertama kali dilakukan antara TNI dan ADF.
Tag: #ledakan #menggelegar #pantai #banongan #situbondo #tiarap #tiarap #tiarap