3 Hal soal Sopir Truk Pemicu Kecelakaan di Tol Cipularang: Berkendara Seorang Diri, Alami Trauma
Berdasarkan laporan reporter Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama, kecelakaan maut yang dipicu rem blong truk trailer pengangkut kertas karton tersebut menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 29 orang.
Rinciannya, 21 orang mengalami luka ringan, 7 orang luka berat, dan 1 orang anak berinisial S berusia 14 tahun meninggal dunia.
Adapun sopir truk yang menyebabkan kecelakaan beruntun tersebut, Rouf (43), telah diamankan pihak kepolisian.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan menyebut, saat mengendarai truk tersebut, Rouf seorang diri tanpa didampingi kernet.
“Untuk pengemudi juga termasuk yang kita rawat ada di sana ini pengemudi kita dapatkan tadi di kendaraan tersebut hanya sendirian artinya tidak ada kernet kita tadi ke TKP di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP,” ucap Irjen Aan kepada wartawan, Senin (11/11/2024).
Sopir Alami Trauma
Aan Suhanan juga mengatakan pemeriksaan belum dilakukan karena sopir truk masih dalam keadaan trauma.
Ia juga menyebut bahwa sopir truk termasuk dalam korban yang luka-luka.
Saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Abdul Rozak Purwakarta.
Aan berujar, Polres Purwakarta telah mengirimkan tim psikolog untuk memberikan trauma healing kepada para korban luka.
Khususnya anak-anak yang menjadi korban dalam kecelakaan yang menewaskan satu orang tersebut.
“Polres Purwakarta sudah mengirimkan psikolog untuk melakukan trauma healing," terang Aan, Senin.
Sopir Diduga Tak Maksimalkan Engine Break
Berdasarkan pemeriksaan sementara, Aan menyebut, posisi persneling pada truk tronton yang bermuatan kardus diduga menjadi pemicu utama kecelakaan.
Persneling truk berada dalam posisi tinggi padahal sedang melaju di jalan menurun.
"Posisi persneling truk tronton bermuatan kardus ini berada di gigi empat, tentu itu posisi yang tinggi untuk kondisi jalanan yang menurun," ucap Aan, Senin.
Dengan demikian, sambung Aan, sopir diduga tak memaksimalkan penggunaan engine brake.
"Dalam posisi menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake."
"Artinya di turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," ungkapnya.
Sebagai informasi, engine brake adalah teknik yang digunakan untuk memperlambat laju mesin saat transmisi diturunkan pada gigi lebih rendah.
Polisi Lakukan Olah TKP Pagi Ini
Sementara itu, pada pagi ini polisi melanjutkan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92.
Guna mempercepat kegiatan olah TKP, polisi bersama Jasa Marga mengalihkan arus kendaraan sementara.
"Olah TKP dilakukan hari ini mulai pukul 07.10 WIB. Karena itu, untuk sementara waktu lalu lintas akan dialihkan keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84 mulai pukul 07.30 s.d. 08.30 WIB," ungkap Panji Satriya, Marketing & Communication Departement Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division.
(Tribunnews.com/Deni/Choirul/Reynas/Fransiskus)
Tag: #soal #sopir #truk #pemicu #kecelakaan #cipularang #berkendara #seorang #diri #alami #trauma