JATAM Protes Organisasinya Dicatut Disertasi Bahlil, Waketum Golkar Idrus Marham Pasang Badan
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (8/11). (Ridwan/JawaPos.com)
18:16
8 November 2024

JATAM Protes Organisasinya Dicatut Disertasi Bahlil, Waketum Golkar Idrus Marham Pasang Badan

    - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham membela ketua umumnya Bahlil Lahadalia terkait adanya protes dari Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) yang merasa dicatut dalam penelitian disertasi. Bahlil saat ini telah menyelesaikan disertasi setelah menempuh program studi doktoral di Universitas Indonesia.   Idrus menekankan, Bahlil sudah melakukan pertanggung jawaban selama menempuh pendidikan doktoral di UI. Ia menyebut protes yang datang dari berbagai pihak itu merupakan terpaan kehidupan.   "Ndak, jadi begini dulu kan ada filosofi semakin naik, semakin angin kencang. Tetapi ini tetap pada prinsip. Terakhir saya ketemu ketua umum, saya diskusi biasa aja, Ya udahlah Kanda, kalau memang seperti ini yang penting kan urusan kita bisa selesai. Di situ betul-betul sudah melakukan pertanggung jawaban, sudah melakukan sidang terbuka dan lain-lain," kata Idrus ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (8/11).   Menurut Idrus, Bahlil sudah menyiapkan berbagai materi selama menempuh pendidikan doktoral di UI. Hal itu sebagaimana pernah dirinya lakukan saat menempuh program doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM).   "Kayak saya dulu juga menyelesaikan doktor, karena saya menulis masalah prilaku elite dan institusi partai di DPR, saya kuliah di UGM, pada saat yang sama saya sudah menyiapkan materi-materi untuk menyelesaikan disertasi," ujar Idrus.   Lebih lanjut, Idrus menekankan sebaiknya sesama anak bangsa saling mendukung. Hal itu semata untuk mencapai Indonesia Emas 2045. "Jadi, bagaimana anak bangsa di dorong berprestasi, semakin cepat selesai semakin bagus, justru kita harus senang. Jadi, jangan seperti susah melihat orang senang dan senang melihat orang susah. Jadi kalau cara-cara seperti itu maka manivestasi prinsip solidaritas kebangsaan kita rendah," cetus Idrus.   Sebelumnya, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) mengajukan keberatan kepada Universitas Indonesia (UI) terkait pencatutan nama organisasinya dalam penelitian disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Surat keberatan itu telah disampaikan kepada UI, pada Kamis (7/11) kemarin.   "Kami, Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), melalui surat ini menyatakan penolakan atas pencantuman nama JATAM sebagai informan utama dalam disertasi milik Bahlil Lahadalia yang berjudul, 'Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia'," ucap Koordinator Nasional JATAM, Melky Nahar, Jumat (8/11).   Melky menegaskan, pihaknya tidak pernah memberikan persetujuan kepada Bahlil Lahadalia terkait pencatuman nama JATAM. "Kami tidak pernah memberikan persetujuan, baik secara tertulis maupun lisan, untuk menjadi informan utama bagi disertasi tersebut," tegas Melky.   Melky menjelaskan, JATAM hanya memberikan persetujuan untuk diwawancarai oleh Ismi Azkya yang mengerjakan penelitian untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain. Hal itu sebagaimana diutarakan Ismi Azkya saat memperkenalkan dirinya kepada JATAM.   "Ia hanya menjelaskan sedang melakukan penelitian;terkait dengan profesinya sebagai peneliti di Lembaga Demografi UI. Adapun penelitian yang dimaksud berkaitan dengan dampak hilirisasi nikel bagi masyarakat di wilayah tambang," ucap Melky.   Melky menyatakan, pihaknya tidak diberi informasi yang layak dan memadai bahwa wawancara tersebut merupakan salah satu proses penelitian bagi disertasi Bahlil Lahadalia. Selain itu, Ismi Azkya tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan penelitiannya setelah pihaknya mengetahui nama JATAM dicatut sebagai informan utama dalam disertasi Bahlil Lahadalia, seperti yang, telah diutarakan di atas.   "Di dalam surat ini, kami cantumkan uraian kronologi dugaan penipuan intelektual yang dilakukan peneliti dari Lembaga Demografi Universitas Indonesia bernama Ismi Azkya dan Bahlil Lahadalia," pungkasnya.  

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #jatam #protes #organisasinya #dicatut #disertasi #bahlil #waketum #golkar #idrus #marham #pasang #badan

KOMENTAR