Antisipasi Penyebaran Antraks Meluas, Kementerian Pertanian RI Lakukan Vaksinasi di Gayamharjo Prambanan Sleman
Vaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Kalurahan Gayamharjo, Prambanan, pasa Selasa (19/3/2024). (Dokumentasi: Pemkab Sleman).
19:48
19 Maret 2024

Antisipasi Penyebaran Antraks Meluas, Kementerian Pertanian RI Lakukan Vaksinasi di Gayamharjo Prambanan Sleman

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman bersama Kementerian Pertanian RI melakukan vaksinasi antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Kalurahan Gayamharjo, Prambanan, pasa Selasa (19/3/2024). Hal ini guna mengantisipasi penyebaran penyakit antraks yang sempat ditemukan di Bumi Sembada. 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Nasrullah, memberikan bantuan untuk memberantas antraks yang ada di Kabupaten Sleman. Bantuan tersebut terdiri dari vaksin antraks sebanyak 2.600 dosis, vitamin 1500 botol, antihistamin 500 botol, antibiotik 100 botol, dan spuit 20.000 set.

Nasrullah menuturkan bahwa antraks perlu dicegah penularannya mengingat dampaknya yang berbahaya. Tidak hanya bagi hewan ternak tapi juga dapat menular ke manusia.

"Jangan ada yang menjual atau mengkonsumsi hewan yang sakit atau mati. Ini bisa menularkan penyakit," kata Nasrullah, Selasa (19/3/2024).

"Untuk hewan yang mati karena antraks, ada SOP pemusnahannya, yakni dikubur kedalaman dua meter, dikasih formalin, kapur, ditutup, lalu disemen," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, R. Hery Sulistio Hermawan, selaku Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY melaporkan bahwa kasus kematian ternak akibat antraks pertama muncul pada 2 Februari 2024. Namun hal tersebut tidak dilaporkan kepada pihak berwenang. 

Kemudian kasus kematian ternak itu terus terjadi dan membuat warga resah. Sehingga pada tanggal 7 Maret 2024, Kepala Dukuh Kalinongko Kidul melaporkan kejadian tersebut kepada Puskeswan Prambanan untuk ditindaklanjuti.

"Alhamdulillah sudah tidak ditemukan penampakan kasus kematian ternak diduga antraks sejak 8 sampai 15 Maret 2024," ujar Hery.

Berdasarkan data yang ada total ternak yang mati dari awal Februari sampai 7 Maret 2024 adalah 2 ekor sapi dan 10 ekor kambing. Ternak tersebut berasal dari 4 pemilik dari dua padukuhan yang berbatasan, tapi berbeda kabupaten.

Dua wilayah itu adalah Padukuhan Kalinongko Kidul, Kalurahan Gayamharjo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, dan Padukuhan Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyampaikan bahwa kasus antraks di Kabupaten Sleman sudah terkendali dan sudah tertangani dengan baik. Kendati demikian ia tetap mengimbau masyarakat untuk aktif dalam melaporkan jika ada penyakit atau ternak yang mati.

Lebih lanjut Kustini menjelaskan bahwa Pemkab Sleman telah melakukan upanya desinfeksi di lingkungan kandang ternak yang positif antraks. Pemkab Sleman juga telah memusnahkan daging ternak yang terkena antraks sesuai prosedur yang ada. 

Selain itu, Pemkab Sleman juga melakukan upaya pengobatan dan pemberian vitamin terhadap ternak sapi 143 ekor serta 224 kambing dan domba. Terkhusus ternak yang berada di sekitar lokasi kasus, untuk melindungi ternak yang ada. 

"Pemkab Sleman juga melakukan vaksinasi Antraks pada ternak sapi, domba dan kambing yang berada pada zona kuning, meliputi Dusun Nawung, sebagian Dusun Kalinongko Kidul dan sebagian Dusun Kalinongko Lor," tutur Kustini.

Editor: Galih Priatmojo

Tag:  #antisipasi #penyebaran #antraks #meluas #kementerian #pertanian #lakukan #vaksinasi #gayamharjo #prambanan #sleman

KOMENTAR